Segmen Remaja

Body Shaming

Body shaming adalah istilah yang merujuk pada kegiatan mengkritik dan mengomentari secara negatif fisik atau tubuh diri sendiri maupun orang lain.

source from idnnews.

mari masuk ke opiniku.

Definisi singkat dari body shaming kayaknya udah yang paling umum banget kita dengar. Terutama gue yang menerima asupan seperti itu setiap saat. Pasti hampir setiap manusia pernah merasakan celotehan ini. Termasuk gue.

Kerap kali mata gue dikomentarin. Katanya gak simetris. Kerap kali hidung gue dikomentarin. Katanya mancung ke dalam, it means terlampau pesek. Kerap kali postur tubuh gue dikomentarin. Katanya, terlalu bungkuk. Dan kerap kali pula, gue dikatain babi naik tangga berkat tubuh gue yang cukup gemuk.

Kekerap kalian itu gue dapetin paling sedikit lima kali dalam sehari. Sama teman sekelas, dan tidak berhenti komentarin gue sebelum gue diemin dia. Kadang gue merasa capek diem dan pengen kasih dia pelajaran. Tapi efek body shaming dia itu kuat banget. Sampai gue punya mindset, "Ah udahlah, gak usah digubris, toh gue cuma babi naik tangga,"

Parah banget efeknya. Padahal cuma kalimat sepele, kan? Inilah kenapa gue benci body shaming. Komentar dia tentang gue gemuk itu bikin gue merasa selalu gemuk meski berat badan gue udah nyentuh 44. Gue gak mau makan, gue mikirin berat badan setiap lima menit sekali, pokoknya parah banget deh.

Itu satu.

Yang kedua, ini tentang mata. Pertama kali teman gue bilang mata gue gak simetris itu saat gue ngelamun. Awalnya gue biasa aja. Toh, cuma bercandaan. Gue gak perlu seserius itu untuk menanggapi pernyataan dia. Tapi semakin kesini, teman gue itu akan terus meledek setiap ada kesempatan. Misalnya saat gue pas pas an sama dia, atau lagi diberi tugas kerja kelompok, atau lagi estafet saat pelajaran olahraga.

Gue gak tau cara menghilangkan body shaming di dunia ini bagaimana. Karena sepertinya budaya ini sudah mendarah daging. Ditambah beauty standard cewek-cewek Indonesia itu tinggi banget. Orang harus punya kulit putih biar bisa disebut cantik. Orang harus punya postur tubuh tegap biar bisa disebut cantik. Orang harus punya perawakan yang tinggi biar bisa disebut menawan. Orang harus punya aspek-aspek tersebut supaya bisa dijuluki sebagai perfect human.

Setelah dijuluki perfect human itulah muncul diskriminasi. Orang yang tidak menyentuh julukan perfect human akan mendapat perlakuan yang berbeda. Gue sampai saat ini percaya dengan statement tersebut setelah melihat reaksi-reaksi orang itu berbeda dan tergantung dengan penampilan. Ya... meskipun tidak semua manusia begitu. Pasti ada aja yang baik, yang menyamaratakan semuanya, yang menjadikan dunia itu damai banget.

Inti dari omong kosong ini adalah, stop being perfectionist. Manusia itu makhluk paling sempurna. Kamu mau sesempurna apalagi?

Dan untuk pencetus body shaming yang tidak punya kerjaan sehingga mengomentari tubuh dan wajah orang secara bebas, u have to learning a lot about human feelings, dude. Jangan sampai kalimat yang menurut kamu sepele itu bisa bikin banyak orang benci sama dirinya sendiri.

"Kan cuma bercanda, Bit."

Bercanda itu ada batasnya. Kalaupun mau bercanda, banyak kalimat atau tindakan lain yang lebih menyenangkan dari pada melontarkan komentar negatif terhadap tubuh dan wajah orang yang dijadikan sebagai bahan bercanda.

doc10agst, di kamar dengan cat jingga.