Prolog

1.3K 118 67
                                    


Luka terbesar adalah di saat kita dilukai oleh mereka yang kita anggap tidak akan melukai

Author POV

"Angel kamu bisa sekali saja tidak bikin keributan?"

"Angel kamu bisa gak sih seperti kakak kamu?"

"Angel kamu contoh tuh kakakmu dia berprestasi gak seperti kamu"

"Angel mama menyesal telah melahirkan kamu"

"Papa juga menyesal punya anak seperti kamu"

kata-kata itu sering sekali Angel dengar dari mulut orang tuanya, bahkan Angel sudah terbiasa dengan itu semua. Orang tuanya selalu membandingkan Dia dengan kakaknya.

Bukannya Angel tidak bisa, tetapi bagaimana Angel bisa membuktikannya sedangkan orang tuanya tidak pernah menganggap kehadiran Angel.

*******

Gadis itu hanya diam saat orang tuanya memarahinya tanpa rasa belas kasihan.

"Dari mana saja kamu? Udah jam berapa ini? Kenapa kamu baru pulang?" Tanya papanya dengan sangat tajam dan menusuk.

"Dasar anak tidak berguna, bisanya cuma bikin masalah saja" ujar mamanya dengan menekankan kata tidak berguna.

Sedangkan gadis itu hanya diam mendengarkan semua kata kata yang keluar dari mulut orang tuanya.

"Kita pusing dengan kelakuan kamu, coba kamu contoh kakak kamu itu, dia selalu bikin kita bangga, sedangkan kamu apa? Kamu cuma bisa bikin masalah" ujar papanya lagi,

Setelah kepergian orang tuanya, air mata yang telah dia tahan sejak tadi akhirnya jatuh begitu saja, yang mengungkapkan bagaimana hancur hatinya saat ini.

*******

Jangan lupa vote and comment ya
Jangan lupa juga di follow.

Apakah Angel mampu membuktikan kepada orang tuanya?

Apakah ada seseorang yang datang dan membuat hari harinya berwarna?

Semoga kalian suka sama ceritanya😊

Selamat membaca;)

ANGEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang