Ini hanya tentang perjalanan, jangan dipikirkan endingnya, tapi nikmati aja prosesnya;)~Angelina Kayla Justina~
keesokan paginya Angel terbangun, ia melihat jam menunjukkan pukul 06:00 lalu bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, hari ini ia akan berangkat pagi tidak seperti biasanya.
Ia menuruni tangga dengan tatapan kosong, ia tidak memperdulikan tatapan orangtuanya yang sedang berada di meja makan.
"Mau kemana kamu pagi-pagi begini?" tanya Mamanya.
"Sekolah," jawabnya tanpa melihat Mamanya.
"Mimpi apa kamu jam segini sudah berangkat sekolah, Keisha yang terkenal murid teladan aja belum berangkat," ujar Mama.
Angel tak menghiraukan ucapan Mamanya, ia masih sangat emosi dengan ucapan orang tuanya semalam, ia tetap berjalan ke arah garansi untuk mengambil motornya.
Berangkat pagi salah, berangkat siang makin salah, memang selalu serba salah gue dimata mereka, batinnya.
Ia pergi menuju sekolahnya dengan keadaan pikiran yang sedang kacau, ucapan yang dilontarkan oleh orangtuanya selalu terlintas dipikirannya.
Setelah beberapa menit akhirnya ia sampai kesekolah, murid yang datang masih sedikit, para murid tersebut heran melihat Angel datang pagi tidak seperti biasanya yang selalu telat.
"Mimpi apa Lo bisa datang sepagi ini?" tanya seseorang yang suaranya tidak asing ditelinga Angel.
"Bisa gak sih sehari saja Lo gak gangguin hidup gue." Angel semakin kesal, padahal ia berangkat pagi kesekolah karena ingin menenangkan dirinya, tetapi ia malah ketemu dengan Gilang sang ketua OSIS yang selalu menghukumnya.
"Makanya Lo jangan bikin ulah terus, gue juga malas selalu berurusan dengan Lo," ujar Gilang.
"Eh tapi ini peristiwa langkah loh, seorang badgirl SMA Merah Putih yang terkenal dengan siswa yang selalu telat dan sering bikin ulah, hari ini ia berangkat sangat pagi sekali," tambahnya.
"Dah lah malas gue debat sama lo," ujar Angel berlalu pergi dari hadapan Gilang.
Gue yakin lo pasti bisa berubah menjadi lebih baik lagi, batin Gilang.
Sesampainya di kelas murid yang datang masih sedikit dan ternyata Syifa sudah duduk di tempat duduknya.
"Pagi Angel," sapa Syifa semangat.
"Pagi," ujar Angel dengan tersenyum kepada Syifa.
Para siswa yang telah berada dikelas kaget begitupun dengan Syifa, mereka heran karena sikap Angel sangat berubah, mulai dari datang pagi kesekolah dan merespon ucapan Syifa.
"Lo beneran Angel kan?" tanya Fiona salah satu teman sekelasnya.
"Hm." Angel memutar bola mata malas, ia tak habis pikir dengan pertanyaan dari salah satu teman sekelasnya itu.
"Huuaaa, akhirnya Angel merespon ucapan gue." Syifa sangat senang, ia tak menyangka bahwa Angel akan merespon ucapannya.
Angel hanya tersenyum, entah kenapa semenjak ia menginap dirumah Syifa ia merasakan kenyamanan yang tidak pernah Angel dapat dari keluarganya.
"Tumben lu berangkat pagi begini, biasanya selalu telat?" tanya salah satu siswa dan juga mewakili apa yang ada dipikiran mereka semua.
"Udah deh kalian gak usah kepo gitu, terserah Angel dong mau berangkatnya kapan," jawab Syifa kesal, sedangkan Angel hanya tersenyum tipis sampai mereka gak melihat senyumannya.
"Santai dong Syifa kita kan cuma nanya, Angel aja gak marah," ujar salah satu siswa.
"Hehehe iya, habisnya lo duluan yang mulai," ujar Syifa tak mau kalah.
"Udah gak usah ribut, sebentar lagi buk Sinta datang." Ketua kelas yang baru masuk kelas karena tadi ia pergi ke toilet.
Setelah beberapa jam akhirnya bel istirahat pun berbunyi, semua siswa pergi kekantin untuk mengisi perutnya yang lapar.
"Angel kantin yuk," ajak Syifa.
"Hm." Angel lalu berdiri dari duduknya dan pergi bersama dengan Syifa dkk ke kantin.
"S-seriusan lo mau ikut?" tanya Syifa tak percaya.
"Iya," jawab Angel.
"Huuaaa bahagia banget gue akhirnya Angel mau pergi kekantin bareng gue," ujar Syifa senang.
"Akhirnya perjuangan lo selama ini gak sia-sia," ujar Putri sahabat Syifa.
"Akhirnya Angel luluh juga dengan Syifa," tambah Lala.
"Sepertinya kita akan punya sahabat baru nih," ujar Sekar.
Mereka berjalan menuju kantin, disepanjang jalan para siswa menatap mereka dengan tatapan yang sulit diartikan apalagi melihat Angel yang notabennya sebagai siswa yang sangat dingin.
Sesampainya dikantin, tidak ada tempat duduk yang kosong, "tempat duduknya udah penuh nih, kita mau duduk dimana?" tanya Putri bingung.
"Ya udah kita duduk dekat kak Keisha aja." Mereka pergi ketempat dimana Keisha dan para sahabatnya duduk.
"Kak kita boleh ikut gabung gak?, sudah tidak ada tempat yang kosong," ujar Syifa.
"Boleh kok, silahkan duduk," jawab Keisha.
"Makasih kak, maaf udah menganggu waktu."
"Santai aja, gak papa kok."
"Karena hari ini gue lagi bahagia dengan kehadiran Angel yang telah menjadi sahabat kita, gue akan traktir kalian semua," ujar Syifa senang.
"Seriusan?" tanya mereka secara bersamaan.
"Iya."
"Kalian mau makan apa?, biar gue dengan Lala yang beli," tanya Sekar.
"Nasi goreng dengan jus jeruk," ujar Syifa.
"Roti dengan susu coklat," ujar Angel.
"Lo seriusan hanya makan roti?"
"Emangnya tahan hanya makan roti saja?"
"Sudah biasa." Akhirnya Angel menjawab pertanyaan dari para sahabat barunya.
Setelah beberapa menit akhirnya pesanan mereka datang.
"Pesanan datang," ujar Sekar sambil membawa nampan yang berisikan makanan.
"Jadi sekarang kalian sahabatan?" tanya Keisha bingung melihat Angel gabung dengan Syifa cs.
"Iya kak, akhirnya Angel mau juga jadi sahabat kita," jawab Syifa semangat.
"Selamat ya, gue ikut bahagia," ujar Keisha.
"Iya, terima kasih kak."
*******
Maaf ya Angel up-nya lama, soalnya lagi ada kesibukan lain
Akhirnya Angel mau sahabatan dengan Syifa cs, gimana suka gak?
Semoga selalu suka dengan cerita Angel
Jangan lupa follow, vote dan komen ya, share juga keteman kalian biar makin banyak yang baca dan aku tambah semangat melanjutkan ceritanya 😊
Terima kasih untuk vote dan komennya, terima kasih juga karena telah setia dengan Angel
Semoga selalu setia dengan Angel sampai ending ya
See you guys, salam manis dari author ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGEL (END)
Teen Fictionkata orang ayah adalah cinta pertama anak perempuannya kata orang ibu adalah tempat yang tepat untuk menceritakan keluh kesah kata orang rumah adalah tempat yang tepat untuk kita pulang tapi bagi gue itu semua hanya omong kosong, karena gue tidak p...