Bagian 21

254 25 6
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, suasana sekolah juga sudah sepi tapi dua orang gadis masih berada di gerbang sekolah untuk menunggu jemputan.

"Eh Angel kok belum pulang?" Alex cs menghampiri Angel dan Syifa.

"Nunggu jemputan, oh iya kenalin namanya Syifa." Angel mengenalkan Syifa kepada mereka.

"Salam kenal Syifa," ujar mereka bersamaan.

"Iya."

"Gimana luka Lo, masih sakit?" Mereka melihat tangan Angel yang berbalut perban.

"Udah mulai membaik."

"Ayo biar kita antar kalian pulang, udah sore, ga baik anak perawan masih keluyuran jam segini."

"Ralat hanya berlaku untuk Syifa." Mereka semua tertawa melihat wajah kesal Angel.

"Pergi sekarang sebelum gue bikin kalian pulang hanya tinggal nama."

"Bercanda bu bos ga usah dimasukkan ke hati."

Angel melotot membuat mereka ketakutan.

"Lo harus selalu waspada dengan Angel, kalau Lo disakiti bilang sama gue," ujar salah satu dari mereka.

"Emang Lo  berani sama gue?" Angel tersenyum remeh.

"Ga sih, tapi demi neng cantik apapun akan gue lakukan." Lalu mereka bergegas pergi meninggalkan Angel dan Syifa.

"Ga usah galak gitu lihat mereka sampai ketakutan." Syifa terkekeh mengingat wajah mereka yang ketakutan.

"Emangnya Lo ga takut?"

"Ya takut sih."

"Maaf ya Ayah telat, jalanannya macet." Ayah menghampiri kedua gadisnya.

"Iya ga papa Yah," ujar mereka tersenyum.

Sesampainya di depan rumah mereka melihat sebuah mobil yang terparkir.

sepertinya gue ga asing lagi dengan mobil itu batin Angel.

"Ayo masuk, mungkin lagi ada tamu atau teman sekolah kalian jenguk Gilang," ujar Ayah.

"Ayah sama Syifa duluan aja nanti Angel nyusul," ujar Angel

"Lo mau kemana?, jangan macam-macam tangan Lo aja belum sembuh."

"Kalau kita masuknya barengan nanti mereka curiga dengan keberadaan gue," jelas Angel.

"Ya udah tapi setelah kita masuk kamu juga langsung masuk," perintah Ayah.

"Iya Yah." Angel mengangguk patuh.

"Neng Angel," panggil pak Agus supir pribadi Keisha.

"Iya ada apa pak?" Angel menghampiri pak Agus.

"Neng ngapain disini?, sekarang neng tinggal dimana?, Keadaan neng gimana?"

"Angel baik kok pak, Angel kesini ingin jenguk teman."

"Sekarang neng sudah punya teman ya, bapak senang mendengarnya." Pak Agus tersenyum.

"Iya pak, Angel pamit dulu ya Pak," pamit Angel.

"Assalamualaikum," salam Angel.

"Waalaikumsalam." Bunda bergegas membuka pintu dan mempersilahkan Angel duduk disamping Keisha.

"Tangan Lo kenapa?" Keisha kaget melihat tangan Angel yang diperban.

"Ga papa," jawab Angel datar.

"Gue mau ngomong sama Lo," bisik Keisha ditelinga Angel.

"Udah sore gue pamit, cepat sembuh."Keisha menatap kepergian Angel.

"Keisha juga pamit pulang, semoga Lo cepat sembuh dan bisa sekolah lagi." Lalu Keisha menyusul Angel yang sudah menjauh.

"Bapak lihat kemana Angel pergi?" tanya Keisha kepada pak Agus.

"Tadi bapak ga merhatiin non."

"Sekarang kita pulang," kesal Keisha.

Setelah mobil Keisha menjauh, Angel masuk kedalam rumah dengan mood yang kurang baik.

"Lo kenapa?" tanya Gilang bingung.

"Ga papa, gue ke atas dulu." Ia menaiki tangga untuk pergi ke kamarnya.

"Kenapa tuh anak?" Gilang masih heran dengan perubahan sikap Angel.

"Ga tau juga gue, padahal tadi ia baik-baik aja loh." Syifa ikutan bingung.

"Udah biarkan aja, mungkin dia lagi ingin sendiri dulu" ujar Bunda.

Sesampainya didalam kamar Angel langsung menuju kamar mandi untuk menenangkan pikirannya.

Matahari sudah terbenam digantikan oleh cahaya bulan dan bintang, tapi Angel masih setia berada di kamar mandi.

"Ayah, Bunda, kak Gilang," teriak Syifa panik.

"Ada apa?" Mereka berlari ke kamar Syifa.

"Angel dari tadi ga keluar dari kamar mandi, Syi takut dia kenapa-kenapa." Mereka semua panik apalagi mereka ingat kalau tadi Angel tidak baik-baik saja.

"Angel buka pintunya," teriak mereka, tetapi tidak ada jawaban dari Angel.

"Kak dobrak aja pintunya, Bunda takut terjadi sesuatu dengan Angel."

Gilang ingin mendobrak pintu tetapi pintunya terbuka membuat Gilang hilang keseimbangan dan akhirnya terjatuh menindih Angel.

"Ya ampun, bangun kalian." Mereka kaget melihat posisi Gilang dan Angel.

Mereka bergegas bangun dan menormalkan detak jantungnya.

"Kalian ngapain?" Angel heran melihat mereka berada di depan pintu.

"Kamu ga papa kan?, kata Syifa kamu di kamar mandi dari sore."

"Angel ga papa Bun, tadi Angel ketiduran." Angel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Eh kok bisa?"

"Hehe udah biasa." Mereka tidak habis pikir dengan kebiasaan Angel.

"Jangan di ulangi lagi, kita khawatir sama kamu."

"Heheh iya ga akan diulang lagi kok."

*******

Jangan lupa follow, vote dan komen

Stay tune dan share juga cerita ini ke teman kalian

Follow Ig: Nurhai_rani

See you next part 🤗

ANGEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang