Bagian 51

180 13 0
                                    

Angel keluar terlihat Alex yang sudah pucat, "ada apa?" Tanya Angel dingin. Entah kenapa perasaan Angel tidak enak, apakah terjadi sesuatu? Apakah Keisha membuat ulah kepada kedua orangtuanya? Entah lah Angel berharap semuanya baik-baik saja.

"Sorry kita kecolongan, orang tua angkat lo diculik, kita ga tahu siapa penculiknya tapi gue rasa itu orang terdekat mereka karena penculiknya tahu seluk beluk rumah itu."

"DASAR KALIAN SEMUA GA ADA YANG BECUS, SEKARANG CARI MEREKA SAMPAI DAPAT KALAU GA KALIAN YANG AKAN GUE BUNUH!" Angel semakin menggila aura yang dikeluarkannya sangat gelap seperti iblis sehingga siapapun yang melihatnya akan bergidik ngeri.

Mereka yang mendengar teriakan Angel segera keluar melihat apa yang terjadi, "Lo tenang dulu selesaikan semua masalah dengan kepala dingin." Gilang membawa Angel kedalam pelukannya agar Angel bisa sedikit membaik, ya semoga saja Gilang berhasil menjinakkan iblis itu.

"Kalian harus cari mereka sampai ketemu kalau tidak nyawa kita dalam bahaya." Alex mengerahkan semua anak buahnya untuk mencari keberadaan Keisha dan kedua orang tuanya

"Ck mereka menyusahkan sekali, mereka ga tahu aja gimana ganasnya kalau Angel sudah mengeluarkan sisi iblisnya." Mereka cukup kenal dengan Angel yang tidak akan pernah melepaskan siapa saja yang berani mengusik kehidupannya dan orang-orang yang ia sayang.

"Sorry bos kita ga berhasil menemukan siapa pelakunya, waktu kejadian CCTV di semua sudut ruangan juga mati dan pelakunya juga ga ada meninggalkan jejak."
Mereka menunduk takut melihat tatapan tajam mengintimidasi dari Angel.

"Kalian sangat beruntung karena gue sedang berbaik hati dan lagi mager untuk kasih kalian pelajaran karena kalian sangat ga becus melakukan pekerjaan sekecil itu, sekarang kalian boleh pergi sebelum gue berubah pikiran." Sebenarnya tangan Angel sangat gatal ingin menghajar mereka tetapi ia ingat ia harus menjaga sikapnya didepan Ayah dan Bunda.

"Gue curiga dengan Keisha, bisa jadi Keisha yang menculik mereka karena hanya gue dan Keisha yang sangat mengetahui tentang seluk beluk rumah itu." Entah kenapa feeling Angel mengatakan ini semua ulah Keisha.

"Ga mungkin Keisha berani melakukan hal sekeji itu." Gilang membantah perkataan Angel.

"Lo ga tahu aja gimana sifat asli Keisha, sebenarnya Keisha lebih licik dari gue tapi Keisha sangat pandai berpura-pura dihadapan semua orang dan gue tahu ga mudah untuk masuk ke kediaman Mahendra apalagi untuk mengetahui seluk beluk rumah itu."

"Gue ga maksa kalian untuk percaya sama gue, sekarang biar gue sendiri yang mencari kebenarannya, kalian semua ga ada yang becus." Mereka sadar dan membenarkan perkataan Angel yang bilang mereka ga becus, mereka tidak ada yang berani melawan perkataan Angel apalagi Angel sedang dalam mode iblis.

"Kita semua ikut." Angel memberhentikan langkahnya, ia menoleh kebelakang melihat semua sahabatnya sudah berdiri.

"Kalian harus jaga diri baik-baik kalau ada apa-apa segera hubungi Ayah."

Lalu mereka pergi ke kediaman keluarga Mahendra semoga saja mereka menemukan petunjuk disana.

Sebenarnya gue malas banget menginjakkan kaki ke rumah ini, tapi gue harus bisa menemukan mereka, ga ada yang boleh menyentuh mereka selain gue sendiri. Angel berbicara dalam hatinya, ia harus bisa menemukan petunjuk keberadaan orang tua angkatnya.

Mereka berpencar dan mencari di setiap sudut ruangan.

Angel pergi kedalam kamarnya yang sudah sangat lama ia tinggalkan.

"Kotor banget nih kamar seperti ga pernah dibersihkan padahal mereka sangat kaya dan bisa mencari pembantu untuk membereskan kamar ini," gerutu Gilang.

"Ga akan ada yang bisa masuk ke dalam kamar ini karena hanya dengan sidik jari gue pintunya bisa terbuka," ujar Angel.

"Oh iya gue lupa Lo juga bagian dari keluarga ini." Gilang menggaruk lehernya yang tidak gatal.

Mereka pergi kesebuah ruangan yang tersembunyi di dalam kamar Angel.

Gilang kaget melihat banyaknya senjata tajam yang tergantung diruangan itu.

"Kalau Lo mau ambil aja tapi ga bisa semudah itu apalagi senjata disini udah lama ga dikasih darah manusia." Gilang kaget mendengar penuturan yang keluar dari mulut Angel.

"Njir gue ga nyangka bisa jatuh cinta sama cewek psikopat seperti Lo." Gilang bergidik ngeri melihat Angel.

Angel pergi menuju sebuah komputer diruangan itu, ia mengotak atik komputer tersebut dan terlihat sebuah rekaman CCTV yang sengaja ia buat untuk berjaga-jaga.

"Lo lihat kan siapa dalang dibalik penculikan ini? Jangan pernah menilai orang dari penampilannya saja, terkadang yang lugu lebih berbahaya dari orang yang terlihat badas karena sekarang banyak orang yang bermuka dua." Angel memandang Gilang dengan senyuman remeh.

Gilang hanya diam, mulutnya berat untuk berbicara, ia tidak menyangka seorang Keisha yang kelihatan gadis lugu ternyata bisa melakukan hal yang sangat keji karena obsesinya yang sangat berlebihan.

"Gue ga nyangka Dion yang telah menolong Keisha untuk menculik mereka, gue kira mereka udah tobat karena ga pernah cari masalah dengan kita." ujar Alex yang diangguki oleh anggotanya.

"Setelah gue selidiki ternyata Dion pacaran dengan Keisha, mereka sudah lama menjalin hubungan dan malam itu waktu gue lihat Keisha pergi ke club ternyata ia pergi bersama Dion gue ga tahu apa tujuan Dion mendekati Keisha, insting gue bilang Dion mendekati Keisha bukan karena suka tetapi ada hal lain yang membuat ia harus mendekati Keisha."

"Apa rencana lo selanjutnya?" Sekarang mereka lagi berkumpul di ruang keluarga Mahendra.

"Kita harus pergi ke markas Dion, anggotanya pasti tahu keberadaan mereka, gue harap kalian bisa mengontrol emosi jangan menyerang mereka duluan, harus dengar instruksi dari gue jangan gegabah mengambil keputusan."

"Tenang gue udah punya pawang jadi gue akan bisa mengontrol emosi." Angel menyadari apa yang sedang mereka pikirkan dan tidak dapat dipungkiri Angel kalau sudah mode iblis sangat susah disadarkan.

"Oh iya kita lupa kan sekarang Angel udah ada pawang yang bisa menjinakkannya."

"Untung udah ada pawang kalau ga pasti kita yang dijadikan samsak berjalannya."

"Tertawa aja kalian sampai puas sebelum gue berubah pikiran." Angel sedikit kesal melihat mereka menertawakannya.

"Kalian sebaiknya diam aja dirumah, gue ga mau kalian ikut masuk dengan masalah ini," ujar Angel kepada Syifa dan ketiga sahabatnya.

"Kita tetap ingin ikut lo ga usah khawatir kita bisa jaga diri."

"Hm ya udah deh kalau kalian maksa gue bisa apa."

Angel menghembuskan nafasnya berat, "Gue harap kalian ga akan takut kalau gue udah mengeluarkan sisi gelap gue."

*******


ANGEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang