Bagian 45

205 17 4
                                    

"Gilang bangun." Mereka kaget melihat badan Gilang yang gemetar dan keringat yang membasahi tubuhnya.

"Gue dimana? sepertinya tadi gue dari pemakaman Angel, kok sekarang gue disini?" Gilang terbangun, kesadarannya belum terkumpul sepenuhnya.

"Astaghfirullah Lo mendoakan gue meninggoy," kesal Angel.

"Keknya Gilang mimpi aneh nih."

"Eh Lo kok bisa disini? bukannya tadi Lo itu..." Belum sempat Gilang meneruskan omongannya langsung dipotong Angel.

"Apa? Lo bilang gue udah meninggoy? Gue  ga nyangka Lo jahat banget tau ga sih, padahal gue harap Lo bahagia lihat gue sadar tapi kenyataannya Lo malah berpikiran kalau gue meninggoy." Angel mengungkapkan kekecewaannya.

"Eh bukan gitu loh Ngel, gue bahagia banget Lo sadar." Gilang mencubit pipi Angel.

"Udah ga usah pegang gue, gue mau istirahat," ujar Angel judes.

"Lah kok ngambek sih?" tanya Gilang.

"Lo sih mimpi disaat yang tidak tepat." Mereka ikut kesal dengan Gilang.

"Ya maaf tadi tuh mimpinya seperti nyata, Angel memuntahkan darah yang sangat banyak hingga akhirnya ia dinyatakan meninggoy oleh dokter terus kita urus pemakamannya sampai selesai." Gilang menjelaskan semua yang terjadi dimimpinya.

"Itu karena kamu selalu berpikiran buruk terhadap kondisi Angel," ujar Ayah.

"Hehe iya Yah tadi Gilang sempat berpikiran yang enggak-enggak, tapi Gilang sangat bersyukur ternyata itu semua hanya mimpi, sekarang keadaan Angel sudah mulai membaik."

"Sekarang kalian siap-siap kesekolah biar Bunda yang jagain Angel disini," ujar Bunda.

"Iya Bun, kalau ada apa-apa kabarin kita," ujar mereka.

"Angel kita pamit dulu nanti pulang sekolah kita kesini lagi, jangan kabur Lo."

"Bunda pulang aja biar Gilang yang jaga Angel," ujar Gilang.

"Kamu harus sekolah biar Bunda yang jaga Angel."

"Iya Lo sekolah ga usah khawatir gue ga papa."

"Hm gue sekolah dulu kalau ada apa-apa langsung kabari gue."

Setelah kepergian mereka Papa juga pamit untuk berangkat ke kantor.

"Ayah ke kantor dulu, kalau ada apa-apa langsung kabari Ayah."

"Iya Yah, Bunda pulang aja istirahat Bunda pasti capek Angel udah ga papa disini juga ada suster yang jaga Angel."

"Bunda tetap disini jaga Angel," ujar Bunda.

"Takutnya kalau ga ada yang jaga kamu diculik lagi."

"Hehe iya juga sih Yah, maklumlah Angel tuh terlalu sempurna makanya banyak yang iri dengan Angel."

Sekarang Angel hanya berdua bersama Bunda.

"Apa yang sebenarnya terjadi sama Angel sampai bisa seperti ini?

"Ini semua karena keluarga Angel, kakak Angel yang selalu memaksa Angel untuk mendonorkan ginjal kepada Mama, Angel udah menolak dan akan membantu mencari pendonor tapi ia tetap menginginkan ginjal Angel."

"Ia datang ke sekolah dan memaksa Angel untuk ikut dengannya, Angel berusaha melawan tapi ia tahu kelemahan Angel, ia keluarkan jarum suntik yang sudah diberi obat bius ia langsung menyuntikkan ke lengan Angel dan kesadaran Angel pun menghilang.

"Waktu Angel sadar, Angel sudah berada di rumah sakit dan ternyata ginjal Angel sudah didonorkan kepada Mama."

"Angel ga tahu apa yang mereka katakan sampai dokter mau melakukannya tanpa   persetujuan Angel apalagi waktu itu Angel masih dalam pengaruh obat bius."

ANGEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang