Bagian 18

254 26 0
                                    

"Syifa bagaimana keadaan Gilang?" Wali kelas Gilang menghampirinya untuk menanyakan keadaan Gilang.

"Kak Gilang sudah sadar Bu," jawab Syifa.

"Alhamdulillah kalau begitu."

"Iya Bu, Syifa pamit ke kelas dulu Bu." Syifa melanjutkan perjalanannya menuju kelas.

Bel pulang yang ditunggu penghuni sekolah akhirnya berbunyi.

"Pulang kuy." Andre cs pergi ke kelas Syifa untuk pergi ke rumah sakit.

"Kalian duluan aja nanti gue nyusul." Angel melihat pesan yang dikirimkan oleh Alex.

"Lo mau kemana?" tanya mereka heran.

"Gue mau ambil motor," jawab Angel.

"Ya udah ayo biar kita antar."

"Ga usah kalian duluan aja."

"Lo kesananya naik apa?"

"Dijemput sama teman, sebentar lagi dia akan datang." Alex mengabari bahwa ia dan gengnya akan menjemput Angel disekolah dan langsung pergi ke markas Dion untuk membalaskan dendamnya.

"Oke kita akan tunggu kamu sampai dijemput." Mereka penasaran siapa teman yang dibilang Angel.

"Ga usah kalian duluan aja ke rumah sakit."
Ia tidak mau mereka ketemu dengan Alex and the geng karena nanti mereka akan curiga.

Tapi mereka tetap ingin menunggu orang yang menjemput Angel.

Angel pasrah, ia mengabari Alex agar anggotanya menunggu di halte dekat sekolah karena disini ada sahabatnya yang ingin ketemu Alex.

"Lo sendiri yang kesini, suruh yang lain nunggu di halte dekat sekolah, gue ga mau mereka curiga."

Alex yang melihat pesan itu langsung menyuruh para anggotanya menunggu di  halte sampai sahabat Angel pergi.

"Kenalin Alex teman gue." Alex membuka helmnya dan berkenalan dengan sahabat Angel.

"Ngel teman Lo untuk gue aja ya," bisik Syifa. Angel tersenyum lalu mengangguk.

"Kalian ke rumah sakit, kasihan nanti Gilang kesepian," ujar Angel.

"Tapi Lo ga lama kan?, nanti kalau Gilang nyariin Lo gimana?" Kelvin sengaja bertanya seperti itu agar Alex jaga jarak dengan Angel.

"Setelah ambil motor, gue akan langsung kerumah sakit." Ia bingung dengan pertanyaan Kelvin.

"Ya udah kita pergi, Lo hati-hati." Mereka pergi meninggalkan Angel dan Alex.

"KALIAN JUGA HATI-HATI." Angel berteriak karena mereka sudah jauh.

Setelah kepergian para sahabatnya, anggota mereka datang dan langsung pergi ke markas untuk mengatur strategi melawan Dion cs.

*****

"Assalamualaikum." Mereka sampai di ruang perawatan Gilang dan mencium tangan Ayah dan Bunda.

"Angel kemana?" Bunda yang tidak melihat keberadaan Angel diantara mereka.

"Angel pergi ambil motor dirumah temannya," jawab Syifa.

"Kalian ga antar dia kerumah temannya?" Gilang ikut bertanya.

"Tadinya kita mau antar dia tapi udah ada temannya yang jemput."

"Katanya setelah ambil motor dia akan langsung kesini."

"Biarkan aja dia sama temannya itu, kasihan selama Gilang kritis dia sangat terpukul dan selalu menyalahkan dirinya sendiri." Mereka setuju dengan apa yang diucapkan Ayah.

"Temannya perempuan atau laki-laki?" tanya Bunda penasaran.

"Laki-laki Bun," jawab Syifa.

"Mana tadi temannya ganteng banget lagi." Putri membayangkan wajah Alex teman Angel.

"Masih ganteng kita," ujar Andre judes.

"Mereka pergi berdua?" entah kenapa ada perasaan aneh dihati Gilang ketika mendengar Angel pergi dengan cowok lain.

"Iya, tapi Lo tenang aja tadi dia bilang setelah ambil motor langsung kesini," ujar Kelvin.

"Saingan Lo berat untuk mendapatkan hati Angel, sepertinya mereka sudah kenal lama," ujar Andre.

"Lo harus gercep kalau ga nanti Lo ditikung."

"Kalian ngomong apa sih, terserah Angel mau jalan dengan siapa." Gilang tak habis pikir dengan jalan pikiran mereka.

"Udah kita tau Lo pasti cemburu kan ga usah malu kita ngedukung Lo sama Angel," goda mereka.

"Iya Syifa juga ngedukung kakak sama Angel," sambung Syifa.

"Gue udah anggap dia udah seperti adek sendiri sama seperti Syifa."

Orang tuanya hanya tersenyum, mereka akan mendukung apapun keputusan anaknya.

*******

ANGEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang