Bagian 31

238 23 1
                                    

Drrttt

Handphone Gilang berbunyi dan terlihat nama Marchel yang menelpon.

"Halo Lo dimana?" tanya seseorang di seberang sana.

"Di UKS," jawab Gilang.

"Lo kenapa? ngapain Lo di UKS?, ya udah Lo tunggu kita akan segera kesana." Lalu telepon dimatikan secara sepihak oleh Marchel.

"Siapa?" tanya Angel penasaran.

"Marchel, katanya mereka mau kesini," ujar Gilang.

"Ooh oke." Angel telah selesai mengobati luka Gilang.

Setelah beberapa menit pintu UKS terbuka dan terlihat segerombolan lelaki.

"Ya ampun kalian berdua ngapain disini?" tanya mereka kaget melihat Angel dan Gilang berduaan.

"Tadi aja bilang ga ada perasaan apa-apa terus kenapa bisa berduaan gini?

"Ngobatin luka Gilang."

"Wajah Lo kenapa babak belur gitu?" tanya mereka heboh.

"Ga usah lebay gue gpp, ada apa sampai kalian semua datang kesini?" tanya Gilang heran melihat mereka datang bersama tim basket yang sebentar lagi akan bertanding.

"Jadi gini kak, putra selaku kapten basket mengalami kemalangan, ia kecelakaan saat ingin berangkat ke sekolah dan tidak memungkinkan untuk main," jelas Wahyu salah satu pemain basket.

"Jadi sekarang kalian ga punya kapten?"

"Iya tadinya kita minta tolong agar kak Gilang bisa ikut main karena lawan kita sangat kuat dan sepertinya kita tidak bisa mengimbangi permainannya tapi kak Gilang lagi sakit."

"Oke gue akan main gantikan kapten kalian," ujar Gilang.

"Kaki Lo masih sakit gue ga bolehin Lo ikutan main, lagian mereka kan ada," ujar Angel menunjuk para sahabat Gilang.

"Kita ga sejago Gilang apalagi kali ini lawannya sangat kuat," ujar Andre.

"Tapi gue tetap ga ngebolehin Gilang main."

"Kenapa? Lo takut kalau tim Alex kalah?"

"Bukan gitu, ini demi kesehatan Lo, kaki Lo masih sakit, jangankan untuk main basket jalan aja Lo susah dan walaupun Lo memaksakan untuk main yang ada tim lawan makin mudah untuk mengalahkan kalian."

"Iya juga sih, ada benarnya juga," ujar mereka.

"Kalau ga biar gue aja yang gantiin kaptennya," ujar Angel.

"Eh mana bisa Lo kan cewek, lagian emangnya Lo bisa main basket?" ujar Gilang.

"Nah iya kita ga pernah lihat Lo main basket," ujar Andre yang diangguki semua.

"Udah kalian jangan banyak omong kita ga punya waktu banyak sebenar lagi pertandingannya akan segera dimulai," ujar Angel.

"Hm ya udah Vin ambil baju gue di loker," suruh Gilang kepada Kelvin yang langsung dilaksanakan Kelvin.

Setelah beberapa menit Kelvin datang dan memberikan baju basket tersebut kepada Angel.

"Kalian jangan bilang siapa-siapa kalau gue yang gantiin kaptennya." Angel telah siap dengan seragamnya dan tak lupa ia juga memakai topi dan kacamata agar tidak ada yang mengenalinya.

"Gue pangling lihat Lo Ngel," puji mereka.

"Keknya nanti Lo akan menjadi idaman para ciwi-ciwi disini."

"Serah kalian, sekarang ayo kita kelapangan," ajak Angel.

Mereka berjalan ke arah lapangan, Gilang dipapah oleh Brian dan Marchel sesampainya dilapangan Angel beserta timnya menuju ketengah lapangan dan Gilang cs duduk di kursi paling depan untuk menonton pertandingan basket dan lebih tepatnya melihat Angel bermain.

"Eh itu kaptennya siapa?, kok keren banget sih."

"Wah kaptennya sangat berdamage."

"Kapten semangat."

"Kok gue ga pernah lihat kaptennya ya?"

"Siapa pun Lo yang jadi kapten semangat."

"Ayo kapten Lo pasti bisa."

Kurang lebih seperti itulah teriakan para ciwi-ciwi yang ditujukan kepada kapten SMA Merah Putih.

"Eh itu mereka berisik banget njirr ga tau aja kalau gue itu sebenarnya juga cewek," Angel membatin.

"Angel jadi incaran para cewek," ujar Andre tertawa kencang.

"Tapi emang benar sih Angel sangat bergamage, gue juga terpana melihatnya," sambung Kelvin.

Permainan sedang berlangsung dan pertahanan kedua tim sangat kuat sehingga mereka sama-sama kesulitan untuk mengimbangi permainan lawannya.

"Ternyata Angel jago banget main basketnya." Brian buka suara.

"Iya ga nyangka gue dia bisa sejago itu main basket, dan kelihatannya lawannya kewalahan."

"Beruntung orang yang bisa miliki Angel karena Angel itu benar-benar wanita idaman."

Di tengah lapangan Angel sangat waspada karena ia tahu Alex sangat pandai mengecoh lawannya.

Disaat detik-detik terakhir akhirnya Angel mencetak skor dan memenangkan pertandingannya.

Sorak heboh dari para siswa-siswi dan juga para guru SMA Merah Putih terdengar, mereka sangat bahagia karena sekolahnya bisa memenangkan perlombaan ini.

"Lang sana kasih Angel minum, ia pasti capek dan lihat tuh dia risih karena para ciwi-ciwi mengerumuni dia." Brian memberikan botol minum kepada Gilang untuk diberitakan kepada Angel.

Gilang beranjak pergi menemui Angel yang dikerumuni oleh para wanita.

"Ehkem." Mereka mulai menjauh dan memberikan jalan untuk Gilang.

"Lang dia murid baru yah, kenalin dong kekita, dari tadi dia cuma diam aja," ujar salah satu cewek dan mewakili semuanya.

"Dia anti dengan yang namanya cewek." Lalu Gilang menarik Angel agar keluar dari kerumunan tersebut.

"Minum dulu, Lo pasti haus kan." Gilang memberikan botol minum kepada Angel.

"Thanks." Angel meminum minuman tersebut sampai habis.

"Kek ga pernah minum satu minggu," sindir Gilang.

"Capek banget mana cuacanya panas dan lawannya juga jago tapi untungnya gue bisa membaca trik bermain Alex."

"Selamat ya berkat Lo sekolah kita bisa menang dan gue masih ga nyangka ternyata Lo jago juga main basket."

"Iya tapi berkat kerja keras mereka juga."

*******

Jangan lupa follow, vote, komen dan krisarnya

Stay tune dan share juga ke teman kalian

Follow Ig: nurhai_rani

See you next part 🤗

Salam manis dari aku❤️

ANGEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang