I'm still with you, always.
A Park Seonghwa fanfiction
Start : 24 May 2021
End : 29 March 2022
Highest rank :
#1 in atiny
#3 in fakelove
#1 in ateez
#1 in seonghwa (2300 , 16.03.2023)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Thank you hantar balik. ", kata Aurora sambil tunduk tanda terima kasih.
"Alah no biggy lah ! Lagipun Seonghwa selalu balik lambat kan ? Kesian pula kau kena tunggu dia lama.", balas Yunho pula. Dia senyum.
"Bukan main mesra lagi kamu ya Aurora dengan lelaki lain ? ", tiba - tiba Puan Park muncul dari tepi.
Aurora sedikit terkejut dengan kehadiran ibu mertuanya itu.
" Eh mama ? Bila mama sampai ? Seonghwa tak ada beritahu Aurora pun mama nak datang rumah ?", soal Aurora .
Dia perasan ibu mertuanya itu sedang memandang Yunho dengan pandangan yang kurang baik.
" Ini kawan Aurora, Jeong Yunho. ", Yunho memberikan tunduk hormat kepada Puan Park.
" Tak perlu nak berpura-pura kawanlah. Kau memang perempuan jahat kan , Aurora ? Tak ada anak dengan anak aku, kau pergi menyundal dengan jantan lain. Dasar perempuan tak sedar diri. ", jawab Puan Park dengan nada yang menjengkelkan.
"Apa makcik merepek sekarang ini ? Kalau benci sangat dengan menantu sendiri, tak perlu sampai nak fitnah yang bukan-bukan !", Yunho bengang dengan situasi ketika itu.
"Oh aku fitnah bukan-bukan ? Jadi, ini apa ? ", gambar - gambar yang ditangkap petang tadi ditunjuk ke arah mereka berdua.
Aurora dan Yunho saling berpandangan. Mereka gelak.
Puan Park pula kebingungan.
" Aduh orang tua ni. Ini bukan drama murahan lah. Asal berdua saja terus kata bercintalah apa.", Yunho menggelengkan kepala.
" Lagipun, kakak tak akan bawa saya kalau nak curang dengan oppa. ", Amanda muncul dari dalam kereta.
" Mama, you're trying too hard to ruin my marriage. Sudahlah, mama. Baik mama balik jaga appa. Takut - takut appa pula ada pasang lagi satu.", tambah Aurora bersama senyuman sinisnya.
Puan Park malu. Ayat terakhir Aurora itu pula bagaikan panahan petir buat dirinya.
Wanita tua itu terus beredar tanpa berkata apa-apa.
"Wow, hebat betul kita lawan perempuan tua tu.", kata Yunho kagum.
"Well, satu lawan tiga. Nak pula yang satu itu insan yang lemah. Duh ~", balas Amanda sambil melibaskan rambutnya.
Jongho yang baru hendak menjulurkan kepalanya ke luar itu menjadi mangsa libasan rambut Amanda.