◎The end (?) ◎

109 11 2
                                    

"Apa maksud mu? " Tanya ice.

Perkataan pria tua itu membuat ice senang tetapi ia tahu mana mungkin orang yang terjatuh dari ketinggian masih bisa hidup.

"Haha, ice... Kamu masih masa... Tidak heran ibumu masih ingin melihat mu terus... Coba lihatlah dirimu.. " Ucap pria tua itu dengan lembut.

"Apa yang-"

Deg..

Ice menyadari sesuatu disaat itu juga.

"Jika itu benar... Seharusnya aku sudah mati... " Gumam ice menatap tangannya.

"Ba-bagaimana bisa?! " Ucap ice.

"Ya... Papa sempat membuat mu menjadi sedikit abadi yaitu memiliki dua nyawa, karna kamu sudah menggunakannya untuk menyelamatkan kekasih mu itu, maka nyawamu sekarang tinggal satu" Ucap pria tua itu.

"Mungkin bisa dibilang keberuntungan hidup dari ilahi" Ucap pria tua itu.

".... Jadi... Blaze... Dia masih hidup?.. " Ucap ice sedikit girang.

"Haha, tentu saja, papa bisa melihat nya sedang planga-plongo karena dia hampir saja masuk kedalam tanah" Ucap pria tua itu.

".... Itu bagus... " Ujar ice.

".... Sekarang... Kau mau membawaku kemana? " Tanya ice.

"Hm... Kamu harus selesai kan masalah mu itu nak... Teman-teman mu masih memiliki rahasia... Coba bongkar lah dengan cara baik-baik.. Jika rahasia itu sudah terbongkar, papa yakin kalian akan jadi tali seutuhnya" Ucap pria tua itu kemudian menghentikan mobilnya.

"Ini" Ucap pria tua itu kemudian memberikan sesuatu ke ice kemudian menutup tangan ice.

"Apa ini? " Tanya ice sedikit kepo.

"Kamu juga akan tau nanti.... Pesan papa... Jaga dirimu... Dan mereka... Diantara mereka.. Ada adikmu.. " Ucap pria tua itu kemudian menghilang seperti debu.

Kejadian itu membuat ice terkejut setengah mati. Kemudian ice menatap genggaman tangannya kemudian membuka nya untuk melihat apa yang diberikan sang ayah.

"... Sebuah cincin?... " Tanya ice kebingungan.

Sejenak berfikir sebelum akhirnya ia sedikit memerah karena memikirkan pernikahan. Setelah memerah karena hal itu, ia kembali berfikir karena sang ayah memberitahu bahwa ada adik nya diantara mereka.

"... Bukankah aku adalah anak tunggal?... Apakah adik sepupu?... Jika benar.. Siapa itu? " Gumam ice sebelum kemudian ia keluar dari mobilnya.

Tempat pemakaman yang sudah sepi, ice berfikir bahwa acaranya sudah selesai. Bahkan tanah untuk mengubur blaze juga sudah rata. Sepertinya memang dia hidup kembali.

"... Ini.. Mati... Suri?... Aku juga berarti mati suri.. Ouh... Aku mengerti.. " Gumam ice.

"Ice? "

Panggilan itu membuat ice terkejut. Ice menoleh untuk memastikan siapa orang yang memanggilnya itu.

Ekspresi yang ditampilkan ice memang kaget tetapi ia juga menangis bahagia. Ia langsung berlari ke arah sosok yang memanggilnya lalu memeluk sosok itu dengan erat.

◆Campus Incidents◆ [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang