◎Apology◎

248 13 18
                                    

Sebelum kejadian...

"Biarkan aku mengendalikan mobil ini!! " Ucap halilintar.

"Hah?! Kau gila ya?! " Bentak blaze yang masih fokus dengan menyetir.

"Tolong, kali ini saja, percaya lah padaku, aku mohon" Ucap halilintar.

"Apa yang ingin kau lakukan, huh?! Bisa-bisa jadi berbahaya tau!! " Ucap blaze.

"Aku ingin menggiring mereka lebih jauh lagi, aku mohon, percaya padaku kali ini saja!! " Ucap halilintar.

"Ku bilang tidak!!!" Ucap blaze.

Ditengah pertengkaran itu, Taufan memikirkan sebuah strategi untuk mengelabuhi para polisi yang mengejar mereka. Sembari melihat jendela luar mobil dirinya mendapatkan ide brilian.

"Hey! Aku memiliki ide yang cukup bagus" Sahut Taufan yang menghentikan pertengkaran itu.

"... Lanjutkan" Ucap halilintar yang menandakan mereka menyimak.

"Jadi.... Aku memiliki rencana dan ini mungkin bisa membantu kita-"

"Langsung ke inti!! " Ucap blaze geram.

".... Um... Kita biarkan mereka mengejar kita sampai saatnya mereka menebak ban mobil ini, lalu setelah itu, berputar lah sampai mengeluarkan asap yang tebal dan dilihat dari keadaan cuaca saat ini akan turun hujan, itu akan membuat asapnya tidak akan  lepas ke udara. Sembari menunggu mereka menebak mobil ini, arahkan ke hutan. Aku akan menuntun kalian " Jelas Taufan.

Mereka terdiam dengan penjelasan dari Taufan. Blaze yang tidak memiliki ide lagi, akhirnya menyetujui ide gila (?) Taufan.

"Aku akan lakukan, tetapi... Akan kuserahkan untuk berputar ke halilintar" Ucap blaze.

"Aku setuju" Ucap halilintar

Taufan tidak percaya ide darinya langsung didukung oleh mereka. Ini sangat membuat nya terharu. Mereka membawa para polisi terus lebih jauh, speed yang blaze hasilkan membuat ban mereka dibuat meledak oleh para polisi yang menembaki peluru kearah mobil mereka. Saat itu pun blaze dan halilintar berpindah tempat dan aksi berbahaya itu dilakukan meski kurang sempurna.

Asap yang dihasilkan selain gesekan antara ban dan aspal, mobilnya juga mengeluarkan asap. Mereka langsung keluar dari mobil karena asap memenuhi mobil.

Hujan turun dan mereka menunggu mereka menit setelah omongan kosong dari komandan para polisi itu. Disaat itu mereka memutuskan untuk berlari meninggalkan para polisi, disaat yang bersamaan, seseorang melemparkan granat (?) kearah para polisi.

Kejadian itu disaksikan langsung oleh Taufan saat menoleh kearah para polisi. Tetapi Taufan tidak mengetahui siapa orang yang berusaha menolongnya (?) itu. Disaat dirinya sedang memikirkan apakah orang itu adalah orang yang sama saat dirinya dibebaskan oleh seseorang, suara tembakan mengagetkan mereka.

Larian mereka semakin cepat begitu juga Taufan, tetapi Taufan reflek terhenti karena dirinya mengingat sesuatu , seakan dirinya melupakan sesuatu. Kemudian dia menoleh kembali. Halilintar yang melihat Taufan melambat langsung menariknya. Taufan hanya mengikuti mereka berlari kearah hutan yang berdekatan dengan kejadian itu.

Setelah beberapa lama mereka berlari dan merasa sudah berada didalam hutan. Mereka memutuskan untuk berteduh didekat pohon besar.

Taufan masih merenung, renungan ini membuat nya mengingat kembali dosa-dosa yang sudah dirinya lakukan. Tetapi dirinya tau, bahwa tidak ada gunanya untuk menyesali semua itu. Terdiam tanpa ada pembicaraan disana. Halilintar yang merasa hening langsung memecahkan nya.

"Tidak apa, semua akan baik-baik saja" Ucap halilintar.

".... Iya... " Jawab Taufan.

Karena merasa Taufan sedih, halilintar pun memeluk nya. Taufan tidak membalas pelukan itu. Seakan pelukan itu seperti mengajak nya untuk menangis. Dirinya tidak ingin menangis sama sekali. Sudah sangat lama dirinya tidak merasakan pelukan hangat, dirinya sangat kangen dengan pelukan hangat yang selalu thorn berikan untuk nya.

◆Campus Incidents◆ [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang