◎Friendship◎

320 19 4
                                    

Kata yang membuat Thorn ingin menangis. sudah lama sekali semenjak dirinya ditinggal oleh seorang sahabat yang dulu pernah ia milik. Sahabat yang dulu selalu bersamanya namun sahabat itu harus pergi dan tidak akan pernah bertemu lagi dengannya.

Sekarang ia mendapatkan sahabat baru dan tentu ia sudah mengharapkan ini sejak lama. Blaze yang menatapnya dengan tatapan berbinar lalu Thorn mengatakan bahwa dirinya mau menjadi sahabat blaze sambil menangis. Sebenarnya blaze tidak tau kenapa Thorn menangis tapi ia berasumsi jika itu adalah tangisan bahagia.

"Terimakasih blaze" Ucap Thorn di dalam pelukannya dengan blaze.

Blaze tersenyum mendengarnya dan mengelus punggung Thorn pelan.

"Kemungkinan Thorn juga kesepian, aku akan berusaha keras untuk mereka! Jika bisa aku akan memusnahkan Taufan dari mereka! " Batin blaze.

Sedikit lama mereka berpelukan dan mereka dikejutkan karena tiba-tiba ice terbangun dan mengatakan sesuatu dengan pandangan kosong.

".. B-blaze... Apakah ice baik-baik saja? " Tanya Thorn takut.

"Eh... Emm... A-akan ku cek dulu" Ucap blaze kemudian mendekat kearah ice.

Ice menatap blaze dan mengatakan 'kembali' dan kemudian dirinya tertidur kembali. Blaze yang melihat nya sedikit terkejut dan meneguk air liurnya sendiri.

".. Eee.. Apakah kita harus bawa dia kerumah sakit, blaze? " Tanya Thorn.

"... Kurasa... Begitu" Ucap blaze.

"Aku punya nomor ambulan yang tidak jauh dari sini rumah sakitnya" Ucap Thorn kemudian mengeluarkan ponselnya dari tas kecilnya.

Kemudian Thorn menekan nomor ambulan tersebut lalu memanggilnya kerumah blaze. Tak berselang lama ambulan datang dan mengangkat ice kedalam dan mereka juga naik kedalam. Kemudian ice dilarikan ke ruang IGD. Disana mereka disuruh menunggu di ruang tunggu.

Khawatir? Tentu! Blaze sangat khawatir tentang ini. Tapi segera Thorn menenangkan nya.

"Tenanglah blaze, aku yakin, semua akan baik-baik saja" Ucap Thorn.

Blaze tersenyum dan mengangguk membenarkan perkataan Thorn.

"Thorn benar blaze... Khawatir lah seperlunya, karena... Pasti ice tidak apa-apa" Batin blaze.

Mereka menunggu kabar dari dokter yang sedang berada didalam sana begitu lama. Sampai tak sadar blaze mondar-mandir di sekitaran pintu tersebut. Kegelisahan memenuhi dirinya sekarang. Thorn juga sudah mencoba menenangkan blaze.

"Kenapa... Kenapa.. Kenapa saat aku masuk ke kampus itu seakan ada saja masalah yang menimpahku? baik itu kejadian yang menyenangkan ataupun yang menyedihkan seperti ini, padahal baru sekitar 4 hari rasanya aku berkuliah Disana, belum sampai seminggu.. " Batin blaze.

Blaze terus mondar-mandir diarea itu. Dan Thorn menawari nya air untuk menenangkan diri. Blaze menerima itu dan mencoba menenangkan dirinya.

"Maaf ya blaze" Ucap Thorn menunduk

Permintaan maaf Thorn membuat blaze terkejut karena sebetulnya Thorn tidak memiliki salah padanya.

◆Campus Incidents◆ [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang