◎Lost◎

207 11 2
                                    

Seorang pemuda berlari mengejar seseorang. Ia kehilangan jejak orang itu.

"Ha... Ha... H.h.. Akh... Sial! " Ucapnya tergesa-gesa.

Ia memegangi sebuah kertas yang tidak sengaja terjatuh dari orang yang ia kejar tadi. Seseorang menangkap sepupunya yang sangat ia rindukan datang. Ia berjalan ke administrasi lalu mengurusi surat itu untuk membantu sepupunya itu.

Setelah selesai mengurusi surat-surat itu. Dirinya melanjutkan pencariannya terhadap sepupunya yang diculik itu.

"Mana mungkin jika tidak ada yang melihat kemana orang itu pergi.. Ini rumah sakit.. " Batin pemuda itu.

Dirinya masih mencari orang yang menculik sepupunya itu. Halilintar adalah sepupu dari solar. Dan ia baru saja melihat sepupunya itu terang-terangan diculik oleh seseorang. Masalah nya, ia sekarang kehilangan jejak orang yang menculik sepupunya setelah orang yang menculik sepupunya itu berbelok. Dan pergi begitu saja tanpa meninggalkan jejak. Lebih tepatnya ia kehilangan orang itu dari sekian banyak orang disana.

"Tch! Seandainya.... Aku... Seandainya aku bisa... Lebih cepat dari orang itu" Ucap halilintar kemudian duduk ditempat antrian yang sangat ramai itu.

Ia duduk dipaling belakang. Orang-orang? Seperti biasa, pasti orang-orang akan menatap halilintar tapi halilintar tidak peduli karena pasti hanya ditatap sekilas. Halilintar mulai berteori didalam pikiran nya. Siapa yang menculik nya? Siapa?.

Hal ini membuat halilintar melupakan sesuatu. Bahkan halilintar tidak ingat kenapa tadi dia ada di dekat pintu ruang operasi. Ini sangat membuat halilintar kebingungan dan cemas berlebih, sekarang ia tidak tau lagi apa yang harus dilakukan. Memori penculikan itu selalu terulang dikepalanya, seakan sedang menyalahkan dirinya sendiri.

Karena terlalu lelah, halilintar memutuskan untuk bersender dikursi tempat ia duduk. Kemudian ia menatap langit-langit rumah sakit dan merenung kembali.

"Sebenarnya... Kenapa orang itu menculik solar?... Apakah.... Orang itu... Ada masalah dengan nya? " Batin halilintar.

"Padahal dia baru saja kembali dari kepergian nya yang tanpa kabar itu... Bahkan Thorn saja tidak bisa menghubungi nya lagi setahun lalu" Batin halilintar.

"Sial... Kejadian pembunuhan Thorn disaksikan langsung oleh blaze... Sekarang Taufan pergi kemana? " Batin halilintar.

"....Sekarang... Blaze sedang dirawat... Mungkin karena mengalami shock berlebihan... Terkait apa yang terjadi setelah blaze di hipnotis oleh Taufan dengan kalungnya itu... Aku tidak tau pasti... Apa aku tanyakan padanya saja ya? ... Ah! Kasian blaze... Lagi pula.. Dia juga belum sadar... "Batin halilintar.

" Ketika ia sudah sadar, dia juga harus menjalani proses pemulihan.... Sial!... Kenapa ini selalu terjadi padaku?... Akh! "Batin halilintar.

Saat halilintar sedang asik merenung, ia mendengar namanya dipanggil berulang kali. Ini membuat fokusnya teralihkan. Kemudian ia bangkit dari posisi nya dan melihat ke sekitar.

"..... Apa aku salah dengan ya?.... " Batin halilintar.

Karena halilintar tidak mendengar apa pun, akhirnya ia kembali duduk. Telponnya berdering saat ia duduk, ini membuat halilintar sedikit kesal. Ia mengangkat telepon itu lalu berdiri dan berjalan keluar rumah sakit.

"Nomornya tidak dikenal... Kenapa aku angkat? " Batin halilintar.

Ditelpon itu ia tidak mendengar suara apa pun, mungkin salah sambung pikirnya. Segera ia menutup telpon dan memutuskan untuk kembali masuk kedalam. Saat ia baru saja masuk, telponnya berdering lagi. Ini sangat membuat halilintar kesal, sekali lagi ia keluar kemudian ia berteriak ke telponnya.

◆Campus Incidents◆ [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang