◎A Recognition◎

259 17 6
                                    

Pov halilintar

Aku, aku hanya seorang anak yang sepertinya kekurangan kasih sayang... Aku tidak mengaku-ngaku, orang tua ku adalah orang yang sibuk, mungkin wajar seorang pengusaha begitu. Dari kecil... Aku hanya makan dari bekas mereka. Rumah besar tanpa ada kasih sayang didalamnya adalah tempat ku tinggal. Aku sama sekali tidak mengenal orang tua ku, tapi aku tau kegiatan mereka setiap hari.

Sekolah adalah tempat yang mengerikan bagiku, tapi sepertinya rumah jauh lebih mengerikan dari sekolah. Sempat berfikir, apakah tidak apa jika aku mati? Bukankah yang lain tidak peduli juga jika aku mati. Pemikiran itu tetap aku genggam karena jauh didalam diriku masih menyayangi orang tuaku. Meski mereka begitu, mereka juga adalah keluarga ku, hanya mereka yang aku miliki.

Kehidupan ku memang sangat suram, seakan tidak memiliki semangat dalam hidup. Sampai ada seseorang yang sangat ceria di setiap harinya. Aku iri, pasti keluarganya sangat harmonis. Tapi aku tidak berani untuk berkenalan, aku takut jika dia akan menjadi santapan lezat untuk para pengganggu itu.

Rasanya... Aku terlalu penasaran padanya. Ia hanya sekali datang tapi membuatku ingin bertemu dengan nya terus padahal kami satu kelas. Aku mulai memperlihatkan ketertarikan ku padanya dan waktu itu aku mulai berpacaran dengan nya saat kami masih duduk di bangku SMA. Sebenarnya aku tidak pernah bilang kepada orang tuaku soal ini, entahlah... Aku terlalu takut.

Kami berpacaran sampai kuliah. Bersamaan dia ulang tahun... Ibuku meninggal dunia. Awalnya sih aku tidak peduli, tapi ayahku ikut menyusul ibuku. Sekarang aku sadar... Mereka bekerja sekeras itu untuk ku bahkan mereka menuliskan surat wasiat dari lama bahkan tahun di surat itu dari saat aku masih umur 4 tahun. Semuanya mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupku.

Tapi... Taufan... Dia adalah pacarku. Semenjak orang tua ku meninggal... Dia jadi semena-mena. Kami sering bertengkar, sampai waktu itu aku menyatakan kepadanya jika aku dan dia resmi putus. Tapi ia membuat skandal yang sangat besar, itu menyebabkan aku dijauhi semua orang. Dia membuat ku muak. Sayangnya aku tidak bisa melakukan apa pun.

Aku tinggal dirumah ku bersama dengan dia juga. Rahasia ku.. Dia tau, tapi dia tidak pernah menceritakan tentang dirinya padaku. Dia sudah tidak sama dengan yang dulu, dulu.... Dia sangat penyayang seperti seorang ibu. Kukira dia sudah matang, ternyata perkiraan ku salah. Buah yang sudah jatuh tidak semua sudah matang.

Tindakan yang aku ambil ternyata sangat keliru... Ini sangat fatal.. Dalam situasi ini... Aku hanya bisa menurut padanya seakan aku budaknya... Aku tidak bisa melawan.... Aku terlalu takut... Aku sendiri sebenarnya ingin membunuhnya.... Tapi... Rasa sayang lagi-lagi menghentikan tindakan itu.

Taufan adalah orang yang sangat manipulatif. Seakan tidak pernah terjadi, dia bisa melupakan apa pun dengan sangat mudah. Padahal aku tau dia masih mengingat kejadian sebelum nya. Dulu aku melihat nya seperti orang yang pemalu dan juga sangat penyayang... Secepat itu dia berubah menjadi seorang anak remaja yang suka membully orang...

Aku sekarang sudah tau, Taufan hanya ingin uangku saja.... Seharusnya aku lebih berhati-hati... Sial... Tertipu sudah menjadi hobiku.... Hobi yang sering muncul setiap harinya...

Sekarang... Aku ingin menyelamatkan seseorang dari kekejian anak itu... Blaze adalah junior ku... Tapi sepertinya dia bisa menjadi harapan untuk ku.... Dia bisa membantu ku untuk membunuh anak itu tanpa aku yang harus membunuhnya.

Tapi.... Dia mengatakan sesuatu.... Sebenarnya... Aku....

Pov halilintar end

"......ha ..... Maaf" Ucap halilintar menundukkan kepalanya.

"Sudah ku duga! " Ucap blaze menatap halilintar dengan tatapan tak suka.

"Seharusnya aku tidak mempercayai mu! " Ucap blaze.

Halilintar hanya bisa terdiam tak merespon. Sekarang dia hanya bisa menunduk. Rasanya ingin sekali memeluk seseorang, tapi ia tidak memiliki siapa pun lagi. Tapi ia menarik nafas berat dan menghembuskan nya. Ia menatap blaze yang seakan jijik padanya. Tatapan yang sama seperti orang-orang menatap nya dulu.

Mungkin karena trauma masa lalu yang membuat dirinya begitu takut. Sebenarnya wajahnya yang datar tidak bisa dibohongi jika ia mengeluarkan emosinya dengan terang-terangan melalui raut wajahnya. Blaze memang tidak mengetahui masalah dan juga masa lalu dari halilintar. Yang ia ketahui dari halilintar adalah dia anak pengusaha yang sepertinya kematian mereka tidak tersebar.

Dan ia sedikit mengenal halilintar karena ia bukan siapa-siapa nya hali. Halilintar adalah anak yang sangat misterius dan juga penyendiri. Tak heran, sedikit yang mengetahui tentang halilintar termasuk blaze. Blaze adalah orang yang sangat antusias dalam segala hal. Itu membuat halilintar ingin memanfaatkannya untuk menjadi perisai untuknya dikala ia melawan Taufan.

Tapi blaze mengetahui bahwa dirinya ingin dimanfaatkan halilintar. Sebenarnya halilintar tau bahwa blaze tidak tau apa yang sebenarnya ia maksud.

Bersambung.....

®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®
Hai ketemu bareng aku disini^^

Maaf klo updatenya lama karna otakku lagi kosong:v.setelah nonton youtube dan membaca fanica lain baru dpt ide.

Maaf jk ada kesalahan dlm cerita dan gk nyambung.

Jangan lupa untuk follow,vote aku dan komentar ya agar aku dpt ide baru dr saran kalian.

Sampai jumpa di cerita selanjutnya.

SEMANGAT^^

{SALAM SAHABAT}dr aku^^
[HARGAI KARYA ORANG LAIN]

◆Campus Incidents◆ [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang