Halo readers ketemu lagi sama saya 😁🥰
Ini adalah sequel dari Caddy, I Love You. Yang belum baca Caddy, I Love You coba dibaca dulu ya biar baca cerita bisa nyambung. Cerita ini akan fokus pada kehidupan rumah tangga Randy dan Zia. Karena itu cerita ini mengandung unsur dewasa, saya tidak mengizinkan readers yang masih berusia 21 tahun kebawah untuk membaca cerita ini.
Saya juga mengambil satu masalah yang sering muncul di kehidupan nyata, yaitu anak. Saya juga akan berbagi sedikit ilmu yang saya dapat dari ayah saya. Dari pengakuan beberapa teman saya yang saya berikan ilmu itu, mereka berhasil hamil. Nah saya berharap buat readers yang sudah menikah namun belum hamil, saya berharap ilmu yang saya bagikan ini akan bermanfaat dan berhasil membantu readers. Tapi sudah pasti semua adalah atas izin Allah. Boleh dicoba ilmu yang saya bagikan pada cerita ini tapi harus tetap percaya pada pemberian Allah.
Selamat membaca jangan lupa vote, comment dan follow nya readers. Happy reading 🤗😊🥰Satu tahun lebih Zia dan Randy menjadi sepasang kekasih dan tepat pada tanggal 19 September, Zia dan Randy resmi menjadi sepasang suami istri. Randy membangun rumah yang terbilang cukup mewah. Rumah tiga lantai dengan halaman depan dan belakang yang luas. Hari ini, mereka sedang berada di Waiheke Island Punga Lodge, New Zealand. Randy memilih apartement room yang tersedia di lodge tersebut. Satu kamar dengan king size bed lengkap dengan dapur dan ruang tamu yang cukup luas, serta alat barbeque yang ada di teras depan ruang tamu. Mereka akan menghabiskan waktu honeymoon mereka selama lima hari di Waiheke Island. Ini adalah hari kedua mereka berada di penginapan tersebut. Mereka mempunyai banyak bahan makanan yang bisa mereka masak sendiri di dapur apartement room itu.
Pagi itu Zia sudah bangun lebih awal dan menuju dapur untuk membuatkan kopi hangat untuknya dan Randy. Zia berniat membangunkan Randy saat kopi yang ia buat sudah siap. Saat ia sedang menuangkan kopi kedalam cangkir, dari belakang sepasang tangan melingkar di pinggangnya. Zia terkejut tapi Zia juga tahu bahwa sepasang tangan itu adalah tangan milik suaminya yang ternyata sudah bangun dari tidurnya.
“kamu ngapain sayang?” tanya Randy
“lagi buat kopi buat kita. Mandi dulu mas” jawab Zia yang sudah terbiasa memanggil suaminya dengan sebutan mas
Randy mengeratkan pelukannya dari belakang dan menyenderkan kepalanya di bahu Zia. Mencium harum tubuh Zia yang sudah bersih dan wangi.
“mas…” Zia meletakkan kembali teko kopi ke meja setelah ia selesai menuangkan kopinya ke dalam cangkir
“hemm” Randy menjawab dengan gumamannya tanpa mengangkat kepalanya dari bahu Zia
“mandi dulu. Nanti kita ngopi di teras” ucap Zia
Randy mengangkat kepalanya dari bahu Zia dan membalikkan tubuh Zia hingga mereka berdiri saling berhadapan. Randy meletakkan kedua tangannya di pinggul Zia dan menatap mata Zia dengan penuh cinta. Lalu Randy memegang pipi, mencium pipi Zia satu persatu, lalu kening dan bibir Zia. Randy merasa sangat bahagia karena kini ia bisa melihat wajah cantik Zia setiap hari dan dalam ikatan yang halal.
“mandi dulu mas. Nanti kopinya keburu dingin” ucap Zia sambil memberikan raut wajah seperti seorang ibu yang sedang memaksa anaknya untuk mandi
“oke sayang oke. Mas mandi dulu ya” Randy mencium kedua pipi Zia lagi dan berjalan masuk ke kamar mandi
“aku tunggu di teras depan ya mas” ucap Zia
“oke sayang” jawab Randy
Zia membawa satu nampan berisi dua cangkir kopi, beberapa roti panggang dan selai strawberry ke meja yang ada di teras depan apartement room. Beberapa menit kemudian Randy selesai mandi lalu datang menghampiri Zia. Randy mencium kepala Zia lalu duduk di hadapan Zia. Zia mengoleskan selai strawberry itu ke atas roti panggang dan menaruhnya diatas piring kecil yang ada di depan Randy. Randy menyeruput kopinya lalu menggigit roti yang Zia buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Storm (21+) [Completed]
RomanceWARNING ! mengandung adegan dewasa 21++ (Sequel Caddy, I Love You) Zia Jovita kini sudah menjadi istri sah Randy Aidan Bagaskoro. Zia bahagia hidup menjadi istri Randy. Randy memperlakukannya dengan sangat baik. Zia yang tak pernah diperlakukan sa...