BAB 2

4.3K 75 4
                                    

Hari ini adalah hari dimana tepat dua bulan semenjak hari pernikahan mereka. Zia akan mulai bekerja sebagai staff accounting di salah satu perusahaan peralatan kantor dan sekolah. Setiap hari, Zia selalu bangun tepat jam 4 pagi untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan juga membuat sarapan untuknya dan Randy suaminya. Waktu menunjukkan pukul 6.15 pagi. Zia baru saja turun dari lantai dua kamarnya setelah membangunkan suaminya untuk bersiap-siap berangkat ke kantor. Zia kembali berjalan menuju dapur untuk menuangkan jus sehat yang terbuat dari buah strawberry dan yogurt kedalam gelas. Lalu menaruhnya diatas meja makan, Zia juga sudah membuat roti gandum berisi telur dadar, keju, selada dan tomat.

“pagi sayang” Randy datang menghampiri Zia yang sedang menata makanan di atas meja makan dan mencium kening Zia

“pagi mas. Ayo sarapan” ajak Zia. Randy duduk di kursi diikuti oleh Zia

“kamu bangun jam 4 lagi?” tanya Randy

“iya mas” jawab Zia

“Zi, saya nikahin kamu itu karena saya cinta kamu dan ingin membahagiakan kamu seutuhnya. Kamu adalah wanita yang rajin dan pekerja keras. Saya sudah tahu itu sebelum kamu jadi istri saya. Saya gak mau kamu sakit karena kamu bangun pagi-pagi buat bikin sarapan dan bersih-bersih rumah. Kita panggil ART aja ya Zi” Randy menggenggam tangan Zia dengan penuh rasa khawatir. Khawatir Zia istrinya akan jatuh sakit karena kelelahan

“mas… Zia kan selalu istirahat di malam hari. Jadi Zia gak capek. Lagipula Zia mau jadi istri yang terbaik buat mas. Anggap aja ini salah satu cara Zia untuk berbakti sama mas” ucap Zia

“berbakti sama saya kan gak harus begini Zi” ucap Randy

“izinin Zia melakukan hal yang Zia bisa buat mas, Zia mohon. Zia gak mau cuma leha-leha dirumah” ucap Zia. Randy menghelakan nafasnya karena ia juga tak ingin melarang apa yang Zia ingin lakukan

“yaudah kalau begitu. Tapi sebagai gantinya setiap hari saya antar kamu ke kantor” ucap Randy

“gak usah sampai turun dari mobil ya mas” ucap Zia

“iya saya ngerti kok Zi” ucap Randy
Mereka lalu memulai sarapan mereka. Zia tak pernah membuatkan bekal makan siang untuk Randy karena memang Randy sendiri yang meminta Zia untuk tidak membuatkan bekal makan siang agar Zia tidak terlalu kelelahan dengan aktivitasnya di pagi hari.

“kamu pulang jam berapa Zi?” tanya Randy

“jam 4 sore mas” jawab Zia

“nanti saya jemput” ucap Randy

“iya mas” jawab Zia

Randy melajukan mobilnya melewati jalanan Jakarta yang mulai padat kendaraan. Randy mengantar Zia ke kantornya yang berada di Tebet. Perusahaan tempat Zia bekerja memang bukanlah perusahaan besar, namun Zia dan juga Randy tak keberatan tentang hal itu. Karena Zia juga tak punya pengalaman bekerja sebagai staff accounting, jadi Zia sudah sangat bersyukur bisa diterima untuk bekerja di perusahaan itu.
Sampailah mobil Randy di depan perusahaan tempat Zia bekerja. Zia mencium punggung tangan Randy suaminya dan Randy mencium kening Zia. Zia keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam kantornya. Petinggi perusahaan di tempat Zia bekerja tahu bahwa Zia sudah menikah tapi tak ada yang tahu bahwa Zia adalah seorang istri dari Randy Aidan Bagaskoro, cucu dari Syarief Darmiko. Seorang yang sudah sangat terkenal diantara petinggi-petinggi di hampir semua perusahaan di Jakarta atas kemampuan bisnis dan kedermawanannya.

“Zia” panggil seorang wanita yang berjalan memasuki lobi dan menghampiri Zia

“hey kamu baru datang?” tanya Zia

“iya. Kamu diantar suami kamu?” tanya wanita itu

“iya” jawab Zia

“duh romantis banget sih” ucap wanita itu. Zia hanya tersenyum dan mereka pun masuk ke dalam lift untuk menuju ke lantai 5, office perusahaan itu

Storm (21+) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang