Hari demi hari mereka lalui hingga tiga bulan sudah berlalu. Malam ini adalah kamis malam, Randy sedang sibuk diruang kerjanya yang berada di lantai satu. Zia sedang menggosok pakaian mereka di lantai dua. Setelah selesai, Zia turun menuju ruang kerja Randy.
Tok…tok…tok… Zia mengetuk pintu ruang kerja Randy yang tertutup rapat.
“masuk” ucap Randy. Zia pun membuka pintu ruang kerja itu
“mas, mau kopi atau teh? Atau minuman lain?” tanya Zia
“tolong buat kopi ya sayang” jawab Randy
“oke mas” ucap Zia
Zia menutup pintu itu dan berjalan menuju dapur. Zia membuatkan kopi dan menaruh biskuit diatas piring kecil. Zia menaruh kopi dan biskuit itu diatas nampan dan membawanya ke ruang kerja Randy. Zia kembali mengetuk pintu itu sebelum ia membukanya. Zia berjalan masuk dan menaruh nampan itu di ujung meja kerja Randy. Saat Zia ingin berjalan keluar, Randy memegang tangannya dan menarik Zia hingga Zia duduk dipangkuannya.
“kamu mau ninggalin saya sendirian?” tanya Randy sambil merangkul Zia yang duduk di pangkuannya
“aku gak mau ganggu mas. Mas kan lagi banyak kerjaan” jawab Zia
“saya bisa istirahat sebentar kok. Energi saya bisa kembali penuh kalau lihat kamu” ucap Randy
“mas jangan gombalin aku. Gak mempan mas” ucap Zia
“mas gak gombal kok. Mas tuh harus lihat wajah kamu dulu baru bisa semangat lagi kerjanya” ucap Randy
“yaudah sekarang lihat wajah aku biar semangat” Zia memalingkan wajahnya ke Randy dan mengalungkan kedua tangannya pada leher Randy. Randy menatap wajah Zia dengan penuh cinta.
“besok malam kita ke mall ya” ucap Randy
“ke mall? Ada yang mau mas beli?” tanya Zia
“lusa ulang tahun mami. Kita beli kado buat mami dan lusa kita kerumah mami” jawab Randy
“oh iya yah lusa mami ulang tahun, Zia hampir aja lupa” ucap Zia
“mas besok gak ada jadwal sampai malam?” tanya Zia
“gak ada sayang. Mas udah bilang ke sekretaris mas buat kosongin jadwal besok malam” jawab Randy
“oke mas kalau gitu” ucap Zia
“besok saya jemput kamu terus kita langsung cari kado buat mami ya” ucap Randy
“iya mas. Yaudah mas sekarang lanjutin kerjaannya” Zia bangun dari pangkuan Randy namun Randy kembali menarik Zia
“kamu gak mau bikin saya tambah semangat?” tanya Randy sambil menyodorkan pipinya
Zia tahu maksud dari ucapan Randy. Zia memalingkan wajah Randy dengan kedua tangannya dan mencium bibir Randy. Randy tersenyum lebar dan membalas ciuman Zia. Setelah mereka melepaskan bibir mereka, Zia bangun dari pangkuan Randy dan membiarkan Randy menyelesaikan pekerjaannya. Zia pun berjalan menuju kamarnya di lantai dua. Zia membuka buku novel yang tadi ia ambil di rak buku yang ada di depan ruang kerja Randy.
Beberapa menit kemudian, Randy telah selesai merampungkan semua pekerjaannya. Dia berjalan menuju kamarnya di lantai dua. Randy membuka pintu dan melihat Zia yang sudah tertidur lelap. Randy berjalan masuk kedalam kamar dan berbaring disamping Zia. Randy merangkul Zia dari belakang dan menutup matanya. Namun Zia terbangun dan membalikkan badannya hingga mereka tidur saling berhadapan dan saling berpelukan.
…
Keesokan harinya tepat pukul 4.10 sore, Zia baru saja keluar dari kantornya. Saat Zia ingin menanyakan keberadaan Randy suaminya, terdengar bunyi klakson mobil yang berhenti tepat di depan Zia. Mobil itu adalah mobil milik Randy suaminya. Zia pun masuk kedalam mobil dan mencium punggung tangan suaminya. Randy melajukan mobilnya menuju mall besar yang berada tak jauh dari rumah mereka.
Setelah memarkirkan mobilnya, Randy dan Zia pun keluar dari mobil dan berjalan memasuki mall itu. Randy menggandeng tangan Zia dan mereka pun berjalan mengelilingi mall besar itu.
“kasih hadiah apa ya buat mami?” tanya Randy
“tahun lalu udah kasih tas. Gimana kalau tahun ini kalung aja mas?” tanya Zia
“boleh tuh” jawab Randy
“iya aku lihat juga mami kalungnya cuma satu” ucap Zia
“iya yaudah kita ke toko perhiasan Zi” ajak Randy
Mereka berjalan mengelilingi mall hingga mereka berada di lantai 3 mall. Terlihat dari ujung ke ujung toko perhiasan yang cukup mewah. Mereka pun memasuki salah satu toko perhiasan itu. Mereka melihat-lihat berbagai macam model kalung yang indah.
“mas, menurut aku beli sekalian sama antingnya” ucap Zia
“iya saya juga rencana mau beli sama antingnya” ucap Randy
Randy meminta pelayan toko perhiasan itu untuk memberikan beberapa kalung dan anting berlian yang satu paket. Terdapat tiga pilihan dengan potongan batu berlian yang berbeda, yaitu emerald, asscher dan marquise.
“menurut kamu mana yang cocok buat mami?” tanya Randy pada Zia
“emmm… yang ini mas” Zia menunjuk kalung dan anting dengan potongan berlian berbentuk marquise
“saya pilih yang ini mba. Tolong dibungkus yang cantik ya mba” ucap Randy sambil menunjuk kalung dan anting yang sama seperti yang Zia tunjuk
“setiap hadiah buat mami yang kamu pilih, mami pasti suka. Jadi saya percaya sama pilihan kamu” ucap Randy. Zia tersenyum mendengar ucapan Randy
Randy pun membayar perhiasan itu di kasir kemudian keluar toko.
“mau makan apa sayang?” tanya Randy sambil menggandeng tangan Zia
“aku lagi pengen makan pizza deh mas” jawab Zia
“oke ayo kita makan pizza” ajak Randy penuh semangat
Mereka memasuki restaurant pizza yang ada di dalam mall dan memesan pizza reguler dengan toping chicken barbeque dan mix veggies. Mereka memakan pizza mereka sampai habis dan berjalan keluar restaurant.
“ada yang mau kamu beli gak?” tanya Randy
“toko buku sebentar mas aku mau lihat ada novel bagus atau gak” jawab Zia
“oke sayang” ucap Randy
Mereka pun berjalan menuju toko buku dan melihat-lihat novel yang terpajang di rak display. Zia membaca judul dan membaca sinopsis yang tertulis di belakang buku itu. Zia pun mendapat dua judul buku yang menurutnya menarik dari penulis yang sama. Randy membayar novel itu dan mereka pun berjalan kembali menuju parkiran mobil. Mereka masuk ke dalam mobil dan Randy pun melajukan mobilnya untuk kembali kerumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Storm (21+) [Completed]
RomanceWARNING ! mengandung adegan dewasa 21++ (Sequel Caddy, I Love You) Zia Jovita kini sudah menjadi istri sah Randy Aidan Bagaskoro. Zia bahagia hidup menjadi istri Randy. Randy memperlakukannya dengan sangat baik. Zia yang tak pernah diperlakukan sa...