BAB 12

2.1K 61 7
                                    

Siang itu dirumah Zia dan Randy. Jam 1 siang mereka baru saja bangun dari tidur mereka. Mereka mandi dan bergegas turun kebawah untuk makan siang. Bi Lilis sudah menyiapkan makan siang untuk mereka berdua, dan mereka pun memakan makan siang mereka. Setelah makan siang, Randy mengajak Zia kembali ke kamar. Randy mengajak Zia duduk diatas ranjang sambil berbincang-bincang.

“Zia, kamu gak boleh kerumah kakek tanpa izin dari mas ya” ucap Randy

“loh kenapa mas?” tanya Zia

“setelah kejadian ini mana mungkin saya ngizinin kamu ketemu sama kakek. Padahal ini semua dia yang rencanain sampai-sampai kita bertengkar hebat” ucap Randy

“tapi kan mas, bagaimanapun juga kakek itu keluarga mas ditambah disana juga ada mami. Masa kita gak jengukin mami” ucap Zia

“itu biar urusan mas. Pokoknya mas gak ngizinin kamu ketemu kakek sebelum kakek minta maaf sama kamu. Jangan bantah mas lagi Zi” ucap Randy

“iya mas aku nurut” jawab Zia

“mas, Zia boleh nanya sesuatu gak?” tanya Zia

“kalau pertanyaannya menyangkut masalah kemarin mas gak mau denger. Gak mas izinin kamu nanya” jawab Randy

“menyinggung masalah kemarin sih sedikit. Tapi demi kebaikan hubungan kita kok mas. Boleh ya Zia tanya” ucap Zia

“yaudah boleh” jawab Randy setelah beberapa detik terdiam ragu

“Diah dikantor suka genit sama mas gak?” tanya Zia. Randy mengerutkan dahinya heran mendengar pertanyaan dari Zia

“gak sih kayanya. Kenapa emang?” tanya Randy balik

“kata kakek, Diah sebenarnya tertarik sama mas. Makanya aku tanya ke mas Diah selama di kantor genit gak sama mas” tanya Zia lagi

“mas sih gak merasa di genitin sama dia. Tapi memang sikap dia berbeda dengan sikap Rika sekretaris mas yang dulu. Mungkin karena dia anak pak Haris jadi dia begitu” ucap Randy

“begitu gimana mas?” tanya Zia

“agak mengakrabkan diri gitu sih sama mas. Karena mas juga masih melihat dia sebagai anak pak Haris, jadi mas gak keberatan” jawab Randy

“mengakrabkan diri gimana maksudnya mas?” tanya Zia penasaran

“kalau diluar jam kerja dia gak panggil bapak, tapi panggilnya mas” jawab Randy. Randy melihat raut wajah Zia yang sedang cemberut

“mas gak keberatan karena dia anak pak Haris dan mas juga kenal dekat dengan pak Haris. Mas gak ada maksud apa-apa mengizinkan Diah untuk panggil mas. Mas gak akan tergoda dengan wanita wanapun selain kamu, termasuk Diah” lanjut Randy

“kalau lama-lama bisa tergoda gimana mas?” tanya Zia khawatir

“heemmm.. kamu cemburu ya?” tanya Randy

“siapa yang gak cemburu kalau ada perempuan yang tertarik sama suaminya. Terus manggilnya mas juga. Aku cemburu, aku  juga takut” Zia memalingkan pandangannya dari Randy. Randy memegang wajah Zia dan memalingkan lagi wajah Zia hingga wajah Zia dan wajahnya saling berhadapan

“denger ya Zia Jovita istri Randy Aidan Bagaskoro yang paling cantik dan yang paling sempurna. Jangan pernah mempertanyakan kesetiaan mas. Mas selalu ingat bagaimana dulu mami tersakiti saat diselingkuhi oleh papi. Mas gak mau wanita yang paling mas cintai mengalami pengalaman pahit seperti yang mami alami. Mas akan jamin bahwa mas gak akan pernah tergoda dengan perempuan lain. Bagi mas gak ada wanita secantik dan sepintar kamu” ucap Randy yang membuat Zia malu mendengarnya

Storm (21+) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang