BAB 13

1.8K 62 6
                                    

Pagi itu, Zia dan Randy masih berada diatas ranjang mereka tanpa sehelai pakaianpun. Randy tidur dengan memeluk Zia dari belakang. Zia membuka matanya lebih dulu dibandingkan Randy. Zia mengambil ponselnya dari atas meja disamping tampat tidur dan melihat waktu sudah menunjukkan jam 6 pagi. Zia membalikkan tubuhnya dan menatap wajah suaminya Randy yang masih tertidur. Selimut tebal yang hanya menutupi bagian bawah tubuh Randy membuat Zia bisa melihat otot suaminya dengan puas. Zia menaruh tangannya diatas dada Randy dan mengelusnya perlahan karena rasa kagumnya pada otot suaminya itu. Zia tak menatap wajah suaminya hingga ia tak tahu bahwa Randy sudah terbangun dari tidurnya. Randy tersenyum melihat Zia yang sedang mengelus otot tubuhnya. Randy memegang tangan Zia yang sedang sibuk mengagumi setiap lekuk otot tubuhnya. Zia terkejut dan menatap wajah Randy. Randy menarik tangan Zia dan membuat wajah Zia berada tepat di dada Randy.

"masih pagi udah minta jatah aja nih istri aku" ledek Randy sambil memeluk Zia

"ihhh gak mas. Aku lagi mengagumi otot mas tau" ucap Zia

"ngelus-ngelus badan saya bisa bangunin sisi liar saya loh Zi" ledek Randy

"udah ah ayo bangun mas. Kamu nanti kesiangan loh" Zia berusaha bangun dari tempat tidurnya namun Randy menahannya

"saya bos. Jadi kesiangan juga gak masalah. Gak ada rapat kok hari ini" ucap Randy sambil menatap wajah Zia yang mulai memerah karena malu mendengar ledekan Randy

"yaudah makan aja ayo. Aku laper" ucap Zia berusaha memalingkan pandangannya dari Randy suaminya karena Zia merasa malu ketahuan mengelus otot suaminya saat suaminya tidur tadi

"Aduh~ imutnya istri saya ini" Randy mencubit pelan kedua pipi Zia

"yaudah ayo kita mandi dulu sebelum makan" Randy bangkit dari tidurnya sambil mengajak Zia bangun dari tidurnya

"iya mas duluan yang mandi aku biar rapihin tempat tidur dulu" ucap Zia sambil mencari pakaiannya dari balik selimut. Randy memegang kedua lengan Zia dan memalingkan tubuh Zia agar berhadapan dengannya

"kita mandi berdua Zia Jovita" ucap Randy yang membuat Zia terkejut

"kenapa kaget gitu? Gak mau nih? Kan kalau mandi berdua bisa puas ngelus-ngelus otot saya" ledek Randy

"ih~" Zia meninju lembut dada Randy

"ngeledek terus ah mentang-mentang Zia grogi" ucap Zia yang membuat Randy tertawa

"jadi mau apa gak nih mandi bareng?" tanya Randy

"iya mau" jawab Zia yang membuat Randy tertawa

Randy dan Zia pun bangun dari tempat tidur. Randy menggendong Zia layaknya pengantin baru dan berjalan menuju kamar mandi. Zia sempat protes namun Randy tak menggubrisnya dan tetap menggendong Zia hingga sampai ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi, mereka berdua turun kebawah menuju meja makan. Diatas meja makan sudah tertata rapih menu sarapan yang sudah dibuatkan oleh bi Lilis. Oat meal, buah apel dan juga air lemon. Randy dan Zia menikmati sarapan mereka. Setelah selesai, Zia mengantar Randy hingga sampai depan rumah. Randy mencium kening Zia lalu masuk ke dalam mobil yang langsung melaju menuju kantornya.

Zia kembali masuk kedalam rumahnya dan menuju kamar pribadi nya untuk merapihkan kamar pribadi nya. Randy tidak mengizinkan bi Lilis untuk merapihkan kamar pribadinya dengan Zia. Jadi Zia sendiri yang harus merapihkan kamar pribadinya itu. Setelah selesai Zia pun meminta bi Lilis untuk membawa pakaian kotor untuk segera di cuci. Zia menuju ruang tamu sambil membawa buku novel yang belum selesai ia baca. Tak lama, ponselnya bergetar. Zia melihat nama Melisa, mami kandung Randy meneleponnya. Zia pun mengangkat telepon itu.

Storm (21+) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang