BAB 20

3.1K 83 21
                                    

Beberapa hari kemudian, hari pernikahan Ria pun tiba. Zia dan Randy yang sudah berpakaian rapi pun segera berangkat menuju gedung dimana akad dan pesta pernikahan Ria di gelar. Zia dan Randy berangkat dari rumah mereka tepat jam 9 pagi. Randy menyetir sendiri mobilnya karena Dio supir pribadinya memang libur di hari minggu. Selama hampir satu jam, merekapun tiba di gedung yang dimaksud. Randy menyerahkan hadiah yang sudah mereka siapkan pada pagar ayu yang duduk di pintu masuk gedung untuk menyambut para tamu. Randy dan Zia pun masuk ke dalam gedung dan duduk di tempat yang sudah disiapkan.

Beberapa menit kemudian acara penting itu pun dimulai. Serangkaian adat juga dilakukan. Zia tak kuasa menahan rasa bahagianya hingga ia meneteskan air matanya. Randy yang melihat Zia istrinya meneteskan air mata pun merangkul Zia dan mengelus-elus lengan Zia. Namun sesegera mungkin Zia mengusap air matanya dan menenangkan hatinya. Selama acara sakral itu, Zia juga tak henti-hentinya tersenyum bahagia melihat Ria sahabat satu-satunya yang sudah ia anggap seperti saudara itu kini menikah dengan pria yang Ria cintai dan mencintai Ria. Setelah selesai, Ria beserta suaminya bersiap menyambut para tamu undangan di panggung pengantin. Randy dan Zia pun bersiap menemui Ria untuk mengucapkan selamat.

“Ria selamat ya. Semoga menjadi keluarga yang bahagia selalu” ucap Randy pada Ria

“makasih banyak pak. Makasih juga sudah datang” jawab Ria terharu

“Ria.. selamat ya sayang atas pernikahannya” Zia yang berada dibelakang Randy pun mengucapkan selamat pada Ria sambil memeluknya erat

“iya Zi. Makasih banget udah datang dari pagi. Gak langsung pulang kan?” tanya Ria. Zia menatap Randy yang berada di depannya yang sedang menatap Zia dan Ria

“gak Ri. Saya nunggu Adam Dika sama Ben datang. Baru nanti pulang bareng mereka ya” jawab Randy

“pak Adam dan semua juga mau datang pak?” tanya Ria pada Randy

“iya. Katanya sih berangkat jam 11 dari Jakarta” jawab Randy

“yaudah kalau gitu makan dulu pak ajak Zia” ucap Ria

“iya Ri. Kita turun dulu. Sekali lagi selamat ya” ucap Randy sambil menaruh tangannya dibelakang pinggang Zia dan mengajaknya turun dari panggung pengantin

Randy dan Zia pun menuju meja prasmanan dan mengambil makanan mereka lalu memakannya di meja yang sudah tersedia. Beberapa menit setelah mereka menghabiskan makanan mereka, Randy melihat semua sahabatnya bersama dengan kekasih mereka memasuki gedung. Randy mengangkat tangannya pada mereka dan mereka semua pun menghampiri Randy juga Zia. Semua sahabat Randy pun menghampiri Randy dan Zia lalu menyapa satu sama lain. Randy memberitahukan bahwa dirinya dan Zia sudah memberikan selamat dan menyuruh semua sahabatnya untuk lebih dulu menyampaikan selamat pada Ria. Dan semua sahabatnya beserta para kekasihnya pun berjalan menghampiri Ria dan suaminya untuk mengucapkan selamat. Setelah selesai mengucapkan salam, mereka berjalan menuju meja prasmanan dan berjalan kembali menghampiri Randy dan Zia.

“kalian udah makan?” tanya Alea kekasih Adam

“udah kak” jawab Zia yang di balas dengan anggukan kepala oleh Alea. Lalu Alea pun mulai menyantap makanannya bersama dengan Adam juga kedua sahabat Randy lainnya.

“kamu jadi nyoba saran yang aku kasih tahu tempo hari?” bisik Alea pada Zia setelah Alea selesai menyantap makanannya

“iya ka. Ini masih dalam proses. Baru satu minggu tapi aku udah mulai bosen banget deh makan tauge terus. Tapi aku juga gak mau nyerah” ucap Zia dengan suara kecil

“iya emang pasti bosen banget deh makan tauge setiap hari. Semangat terus ya Zi” ucap Alea sambil menepuk bahu Zia

Selama hampir satu jam mereka saling berbicara hingga waktu pun menunjukkan pukul 12.30 siang. Dika mengajak mereka semua untuk berfoto dengan Ria dan suaminya lalu berpamitan pulang. Mereka semua pun menyetujuinya. Mereka berjalan bersama-sama menuju panggung pengantin dan menghampiri Ria dan mengajak Ria untuk berfoto bersama.

Storm (21+) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang