BAB 11

2K 73 6
                                    

Siang itu tepat jam 1 siang, Randy melajukan mobilnya memasuki gerbang rumah maminya. Randy memarkirkan mobilnya dan berjalan masuk kerumahnya menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Melisa yang sedang duduk di ruang tamu melihat wajah Randy anaknya yang terlihat sangat penuh dengan amarah pun bingung dan terkejut. Melisa pun berjalan menuju kamar Randy dan menghampirinya.

“kamu kenapa Ran?” tanya Melisa

“Randy lagi gak mau ngomongin hal ini mam. Tolong biarkan Randy sendirian” ucap Randy

“oke kalau itu mau kamu Ran. Mami akan tunggu kamu sampai tenang” ucap Melisa

Melisa berjalan menuruni tangga dan bertemu dengan kakek Syarief tepat di ujung anak tangga.

“kenapa?” tanya kakek Syarief

“Randy kayanya lagi berantem sama Zia. Mukanya kelihatan marah banget. Tapi gak mau diganggu” jawab Melisa

“biarkan dia tenang dulu. Dia gak akan lama seperti itu” ucap kakek Syarief dengan tenang.

Sehari dan dua hari, Randy tidur dirumah maminya dan tak pulang kerumahnya untuk menemui Zia. Randy juga belum memberitahukan Melisa tentang apa yang terjadi padanya. Malam itu, Randy sedang berada di dalam ruang kerjanya hanya diam termenung sambil memainkan pulpennya. Tok…tok…tok… suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Randy. Melisa, maminya membuka pintu dan masuk ke dalam ruang kerjanya.

“Ran, ayo bicara sama mami. Ada apa? Kamu gak bisa diam begini terus. Kamu juga harus pulang kerumah kamu, kasihan Zia disana sendirian” ucap Melisa. Randy terdiam selama beberapa detik lalu bangkit dari duduknya

“ayo mam Randy harus cerita sama mami” Randy berjalan keluar menuju ruang tamu diikuti oleh Melisa di belakangnya. Randy duduk di sofa ruang tamu dan Melisa pun duduk di hadapan Randy

“ada apa Ran? Cerita sama mami” tanya Melisa. Randy menutup matanya dan meraup wajahnya dengan kedua tangannya

“Zia nyuruh Randy nikah lagi mam. Dan yang paling Randy gak habis pikir adalah Zia meminta Randy menikahi Diah, anaknya pak Haris yang sekarang menjadi sekretaris Randy” ucap Randy

“hah?! Nikah lagi?! Kenapa? Dan kenapa dengan anaknya pak Haris?!” tanya Melisa terkejut

“Zia bilang Randy akan bahagia jika menikah lagi dan memiliki anak. Randy gak ngerti mam kenapa Zia bisa berpikiran seperti itu” ucap Randy. Melisa yang juga terkejut hanya bisa diam menerka-nerka apa yang sebenarnya Zia pikirkan. Pada saat bersamaan, kakek Syarief datang menghampiri mereka dan duduk di satu sofa yang berada di antara mereka berdua.

“ada apa Mel?” tanya kakek Syarief pada Melisa

“Zia minta Randy untuk menikah lagi pah. Dan Zia minta Randy menikahi Diah anaknya pak Haris yang sekarang jadi sekretaris Randy di kantor” jawab Melisa

“yasudah menikah lagi saja” ucap kakek Syarief yang membuat Randy dan Melisa menoleh kearahnya terkejut hingga tak bisa mengeluarkan sepatah katapun

“sebenarnya kakek yang meminta Zia untuk menyuruh Randy menikahi anaknya pak Haris” ucap kakek Syarief yang membuat Randy dan Melisa semakin terkejut

“apa? Apa kakek bilang?” tanya Randy

“kakek yang minta Zia untuk nyuruh kamu menikahi Diah” jawab kakek Syarief

“kakek?! Kenapa?!” tanya Randy dengan nada sedikit meninggi

“sudah satu tahun kamu menikah dengan Zia tapi Zia masih belum bisa memberikan kamu anak. Kakek sudah semakin tua dan ingin segera menimang cicit. Kakek juga yakin mami mu Melisa juga ingin segera menimang cucu” jawab kakek Syarief

Storm (21+) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang