BAB 18

2K 58 8
                                    

Kamis siang, Zia sedang membaca buku novel di ruang tamu rumahnya. Terdengar suara salam dari balik pintu. Bi Lilis segera berjalan menuju pintu namun Zia mempersilahkan bi Lilis untuk melanjutkan pekerjaannya dan Zia yang akan membuka pintu rumahnya. Zia pun berjalan menuju pintu dan membukanya. Dari balik pintu itu terlihat Melisa, mami Randy yang sedang berdiri menunggu Zia. Melisa pun tersenyum lebar saat melihat wajah Zia, begitu juga dengan Zia. Zia mempersilahkan Melisa untuk masuk dan duduk di ruang tamu rumahnya. Zia berjalan menuju dapur dan meminta bi Lilis untuk membuatkan dua cangkir teh hangat.

“kamu lagi ngapain Zi?” tanya Melisa saat Zia sudah kembali dari dapur dan duduk berdekatan dengan Melisa

“Zia tadi lagi baca novel mam. Mami ini dari rumah atau habis dari luar terus mampir?” tanya Zia

“mami dari rumah sayang. Mami mau ngomong sesuatu sama kamu makanya mami kesini” jawab Melisa

“apa tuh mam?” tanya Zia

Belum sempat Melisa menjawab pertanyaan Zia. Bi Lilis datang membawa nampan berisi dua cangkir teh hangat untuk Zia dan Melisa. Zia mengucapkan terimakasih pada bi Lilis dan mempersilahkan Melisa untuk meminum teh hangatnya. Melisa pun meminum teh hangat itu sedikit demi sedikit.

“sebenarnya Zi ada yang mau ketemu dan ngomong empat mata sama kamu. Dia minta tolong mami untuk menyampaikannya ke kamu” ucap Melisa saat Melisa menaruh kembali cangkir teh nya keatas meja

“ketemu sama Zia? Siapa mam?” tanya Zia bingung

“Diah anaknya pak Haris” jawab Melisa

“Diah? Kenapa Diah mau ketemu sama Zia mam?” tanya Zia

“katanya mau minta maaf sama kamu” jawab Melisa

“minta maaf?” tanya Zia heran

“kalau sekiranya kamu gak nyaman ketemu ditolak aja Zi” ucap Melisa

“Zia cuma bingung aja mam. Diah mau minta maaf apa ke Zia. Seingat Zia, Diah gak pernah salah sama Zia. Bahkan Zia dan Diah juga cuma ketemu sekali waktu pesta ulang tahun kakek” ucap Zia

“mami juga gak tau maksud dia mau minta maaf sama kamu Zi” ucap Melisa yang ikut heran

“tapi gak apa-apa mam, Zia bisa ketemu Diah kok. Kapan dan dimana mam?” tanya Zia

“dia bilang lebih cepat lebih baik Zi” jawab Melisa

“Zia malam ini ngomong dulu sama mas Randy deh mam. Izin dulu sama mas Randy. Nanti Zia kabarin ke mami ya” ucap Zia

“yaudah iya sayang kamu ngomong dulu sama Randy” ucap Melisa

Zia dan Melisa pun berbincang mengenai banyak hal. Melisa benar-benar menganggap Zia sebagai anak sendiri. Melisa merasa sangat nyaman bicara dan bercerita pada Zia. Hingga hampir satu jam kemudian, Melisa pun pamit pada Zia untuk pulang kerumah. Melisa kembali mengingatkan Zia untuk bicara pada Randy bahwa Diah ingin bertemu dengan Zia. Melisa pun masuk ke dalam mobilnya dan kembali kerumahnya.

Tepat pukul 5 sore, Randy pun tiba dirumah. Randy bergegas mandi lalu turun ke lantai satu menghampiri Zia yang sedang membantu bi Lilis merapihkan meja makan untuk makan malam. Randy mencium kening Zia dan segera duduk di meja makan. Zia menyendokkan makanan untuk Randy dan juga dirinya. Mereka pun memakan makan malam mereka. Setelah selesai, Randy meminta Zia untuk membuatkan kopi hitam dan membawanya ke ruang kerja Randy. Randy pun berjalan menuju ruang kerjanya dan Zia masih berada di dapur untuk membuatkan kopi hitam untuk Randy. Beberapa menit kemudian, Zia berjalan menuju ruang kerja Randy sambil membawakan kopi hitam buatannya dan tumblr berisi air mineral untuk Randy. Zia mengetuk pintu ruang kerja Randy dan berjalan masuk. Zia pun meletakkan secangkir kopi hitam dan tumblr berisi air mineral itu di meja kerja Randy.

Storm (21+) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang