Malam itu setelah Zia memberitahukan kepada Randy bahwa terdapat dua garis merah jelas pada alat test pack yang sudah di test oleh Zia, Randy tak henti-henti nya tersenyum sambil mengelus-elus perut Zia. Randy dan Zia benar-benar sangat bahagia karena Allah telah memberikan kesempatan pada mereka untuk menjadi seorang ayah dan ibu.
“oh iya kita harus ngabarin kakek” ucap Randy saat mereka duduk bersandar di atas ranjang mereka
“tunggu mas” Zia menahan lengan Randy
“kenapa sayang?” tanya Randy
“kalau menurut aku kita harus cek dulu ke dokter kandungan. Kita lihat dulu untuk lebih mastiin aja aku beneran hamil. Habis itu baru kita kabarin semua keluarga” jawab Zia
“gitu ya?” tanya Randy
“iya mas lebih baik gitu sih. Nanti kan di USG, nah hasil USG kita kasih lihat sekalian ke semua keluarga kita” ucap Zia
“yaudah, besok pagi kita ke dokter kandungan” ucap Randy dan Zia menganggukkan kepalanya
“ayah udah tidur belum ya kira-kira?” tanya Randy setelah melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 10 malam
“belum sih kayanya. Kenapa emang mas ?” tanya Zia
“besok ayah kita ajak makan malam bareng kakek sama mami. Kita kabarin sekalian setelah makan malam” jawab Randy
“tapi mas, kita belum tahu hasil dari pemeriksaan ke dokter kandungan kan” ucap Zia
“mas yakin kamu hamil. Hamil beneran. Yang di dalam perut kamu itu janin bukan yang lain-lain. Kamu gak boleh mikir yang aneh-aneh gak bagus buat anak kita” Randy menggenggam kedua tangan Zia dan menatap mata Zia dengan kasih sayang
“iya mas, maaf” ucap Zia
“mas coba telepon ayah dulu ya sayang” Randy mengelus rambut Zia dengan sangat lembut
“iya mas” jawab Zia
Randy mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas meja disamping tempat tidur mereka. Randy mengetik nama ayah Zia dan segera meneleponnya. Beberapa detik setelah terdengar nada dering, ayah Zia mengangkat teleponnya dari seberang sana.
“Assalamu’alaikum” ucap ayah segera setelah ayah mengangkat telepon dari Randy
“Wa’alaikumsalam. Ayah belum tidur ?” tanya Randy
“belum. Ayah lagi nonton TV. Ada apa Ran tumben jam segini telepon?” tanya ayah
“Randy cuma mau ajak ayah makan malam besok bareng kakek sama mami. Ayah bisa kan?” ajak Randy
“oh, bisa dong. Udah lama juga ayah gak makan bareng sama pak Syarief” ucap ayah
“besok Randy jemput ya yah. Mungkin sekitar jam 1 sampai sana” ucap Randy
“loh gak usah, kamu capek jauh-jauh jemput ke Depok” ucap ayah
“besok Randy lagi gak ke kantor kok ayah. Jadi Randy gak capek” ucap Randy
“yaudah kalau begitu” ucap ayah
“besok ajak Dahlia juga ya ayah” ucap Randy
“iya nanti ayah kasih tahu Dahlia. Tapi gak tahu bisa ikut atau gak ya. Dia lagi banyak tugas kuliah katanya” ucap ayah
“oke ayah. Mudah-mudahan bisa ikut” ucap Randy
“yaudah ayah. Randy cuma mau bilang itu aja. Ayah jangan tidur malam-malam, vitaminnya jangan lupa diminum terus ya ayah” ucap Randy
KAMU SEDANG MEMBACA
Storm (21+) [Completed]
RomanceWARNING ! mengandung adegan dewasa 21++ (Sequel Caddy, I Love You) Zia Jovita kini sudah menjadi istri sah Randy Aidan Bagaskoro. Zia bahagia hidup menjadi istri Randy. Randy memperlakukannya dengan sangat baik. Zia yang tak pernah diperlakukan sa...