Hari demi hari terlewat sudah hingga tak terasa usia kandungan Zia kini sudah memasuki bulan ke 5. Selama kehamilan, Zia sama sekali tidak pernah merasakan mual dan muntah yang luar biasa seperti ibu hamil pada umumnya. Zia juga tak pernah memilah-milah makanan seperti ibu hamil biasanya. Zia justru lebih sering memakan makanan yang biasanya tidak ia sukai saat sebelum hamil. Tepat pukul 9 malam, Zia berjalan turun menuju ruang kerja Randy yang ada di lantai satu rumahnya. Zia menghampiri Randy yang masih sibuk dengan urusan kantornya.
“mas” Zia memanggil Randy setelah ia mengetuk dan membuka pintu ruang kerja itu
“iya sayang ada apa?” tanya Randy. Zia berjalan menghampiri Randy dan memaksa duduk di pangkuan Randy sambil mengalungkan kedua tangannya ke leher Randy
“kenapa sayang?” tanya Randy
“mas masih lama ya kerjanya?” tanya Zia dengan nada yang sangat manja
“sebentar lagi sayang. Ada apa?” Randy melingkarkan tangan kanannya ke pinggang Zia dan meletakkan tangan kirinya diatas paha Zia
“Zia lagi pengen ngusel-ngusel di pelukan mas” jawab Zia masih dengan nada yang sangat manja
“masih bisa nunggu 5 menit gak sayang? Tanggung dikit lagi nih kerjaannya” ucap Randy
“yaudah selesaiin tapi Zia gak mau pindah duduknya” ucap Zia yang membuat Randy tersenyum
“tenang aja mas masih kuat mangku kamu sama dede bayi tapi kalau surug gendong mas angkat tangan deh kayanya” ucap Randy sambil tertawa kecil
“payah wee” ledek Zia
Randy pun melanjutkan pekerjaannya sambil memangku Zia. Selama masa kehamilan Zia memang menjadi sangat manja terhadap Randy. Zia selalu mengusel-ngusel di ketiak Randy layaknya anak kecil yang sedang dikeloni oleh ibunya. Meski begitu, Randy tak pernag risih, justru Randy bahagia karena baru kali ini Randy melihat sisi Zia yang begitu lucu dan menggemaskan lebih dari biasanya. Tak lama kemudian, Randy menyelesaikan pekerjaannya dan mengajak Zia kembali ke kamar mereka.
“sini sini sini ngusel sama mas” Randy membuka kedua tangannya lebar-lebar setelah ia merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Zia pun menghampiri, memeluk tubuh Randy dan menyembunyikan wajahnya dibalik ketiak Randy
“mas” Zia menyandarkan kepalanya diatas bahu Randy setelah beberapa menit mengusel-ngusel di ketiak Randy
“iya sayang” ucap Randy
“besok jadwal aku USG besok juga kita bakal tahu jenis kelamin dede bayi. Mas berharapnya laki-laki atau perempuan?” tanya Zia
“mau laki-laki atau perempuan, mas cuma berharap dede bayi tumbuh sempurna dan sehat dan kamu juga sehat. Harapan mas cuma itu aja sayang. Gak pedulu laki-laki atau perempuan, mas akan mencintai dede bayi sepenuh hati” jawab Randy sambil mengelus-elus perut Zia
“kamu jangan banyak mikirin hal yang gak perlu kita pikirin sayang. Mau laki-laki atau perempuan, mas gak peduli. Ini anak mas, ini anak kamu, ini anak kita. Apapun jenis kelaminnya, mas akan terima dan mencintainya” lanjut Randy
“iya mas. Aku cuma nanya aja kok hehe” ucap Zia
“yaudah kita istirahat yuk” ajak Randy
“iya mas” ucap Zia. Merekapun memejamkan mata mereka dan beristirahat tidur.
---
Hari demi hari mereka lewati bersama. Dan sekarang kehamilan Zia sudah berada di usia 9 bulan. Dan dalam hitungan minggu bahkan mungkin hari, Zia akan segera melahirkan anak pertamanya. Randy dan Zia masih merahasiakan jenis kelamin anak mereka dari keluarga mereka. Agar menjadi kejutan bagi keluarga mereka. Zia juga menyembunyikan segala peralatan bayi yang ia beli dari Melisa mami kandung Randy agar jenis kelamin anaknya tetap menjadi rahasia sampai hari melahirkan tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Storm (21+) [Completed]
RomansaWARNING ! mengandung adegan dewasa 21++ (Sequel Caddy, I Love You) Zia Jovita kini sudah menjadi istri sah Randy Aidan Bagaskoro. Zia bahagia hidup menjadi istri Randy. Randy memperlakukannya dengan sangat baik. Zia yang tak pernah diperlakukan sa...