Gua melongo melihat Hwanwoong yang masih ngobrol formal dan sopan pada Mingi, semua sudah jelas sekarang, karena pemimpin dari bisnis cafe ini adalah ibunya Mingi, ayahnya kerja apa ya kalo ibunya aja pemimpin bisnis cafe ini, mana nama cafe nya udah buka cabang dimana mana tapi tetap dengan konsep yang sederhana.
"Woy gausah ngelamun gitu, cepet beresin semuanya gua mau balik nih" Tegas Mingi membuat gua tersadar dari lamunan dan segera menyusul Hwanwoong yang sudah kembali melakukan bersih bersih.
Setelah semuanya beres cafe segera di kunci oleh Hwanwoong, sekarang sudah pukul 11 malam ditambah lagi gua menerima 20 misscall dari Yunho, kayanya gua bakal mati di bantai Yunho nyampe rumah. Perasaan gua udah gaenak karena gua juga udah menghindari Yunho sejak tadi pagi, keringat dingin mulai berdatangan dari kening gua. Pulang naik apa gua, posisinya udah malem dan kemungkinan Woo dan San udah tidur jadi mungkin gua-
"Ayok pulang jangan bengong" Ini orang kalo ngomong emang selalu benar, udah tau gua lagi bermonolog resah ternyata dia tau isi hati gua. Seketika gua langsung memasang wajah lega.
"Hwanwoong lu naik apa?" Tanya gua pada Hwanwoong yang masih berdiri tepat di depan gua yang udah naik aja ke motornya Mingi lalu menggunakan helm yang dikasih Mingi
"Gua bawa mobil kok, lu hati hati ya...manajer-nim tolong berhati hati" Pinta Hwanwoong secara bergantian, kemudian ia menunduk hormat pada Mingi, dan hanya dibalas dengan acungan jempol oleh Mingi.
Saat sampai di apartemen perasaan cemas gua semakin timbul, dimana gua gamau dibunuh Yunho dan posisi mood gua masih gamau bertemu dengan Yunho. Gua semakin ragu untuk membuka pintu depan, Mingi yang bingung pun segera menghampiri gua sedikit
"Lu kenapa? Tinggal buka aja" Mungkin ucapannya agak cuek dan dingin tapi perkataannya kadang membuat perasaan gua menghangat setiap kali ia berkata sesuatu yang berkaitan dengan kekhawatiran.
"Ya lu kalo mau masuk tinggal masuk duluan aja, gausah nungguin gua disini" Jawab gua cuek, seketika saat itu juga Mingi langsung masuk ke dalam apartemennya.
Sial, bukan ini juga yang gua maksud..gua kira dia bakal nawarin bantuan yang gaakan kalah gitu aja sama ucapan gua, sudahlah Sora jangan banyak berharap dengan laki laki..
Sekitar 15 menit gua berdiri di ambang pintu memikirkan apa gua buka pintunya atau tidak, tapi terlalu banyak kata 'tidak' di perasaan gua, akhirnya gua berniat buat pergi aja sambil mencari nomor Woo dan San untuk menginap sementara disana.
"Kemana lu, sini aja.." tiba tiba gua mendengar suara seseorang yang membuat gua sedikit terkaget ketika mendengar suaranya, spontan gua berbalik ke belakang untuk mencari sumber suara, ternyata itu Mingi yang memanggil sambil mengibaskan tangannya yang menandakan gua harus mendatanginya, dan gua langsung aja nyamperin dia
"M-maaf gua boleh ga nginep di apart lu? S-sehari doang kok" Ucap gua gugup karena tatapan Mingi terlihat mengintimidasi
"Kenapa? Dikunci?"
"A-anu-"
"Yaudah masuk"
Tanpa menunggu lama lagi Mingi narik gua masuk ke dalam apartemennya. Di dalamnya terlihat lebih mewah dari apartemen Yunho dan lebih besar pula.
"Duduk situ" Perintah Mingi sambil menunjuk sofa berwarna merah tersebut, kemudian ia pergi menuju dapur sementara gua duduk sambil memperhatikan seisi apartemennya.
Lalu Mingi kembali sambil membawa dua gelas minuman
"Nih minum dulu" ucap Mingi sambil memberikan susu coklat panas lalu terduduk di sebelah gua sambil memegang segelas susu coklat panas juga
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The One || ATEEZ 16+
FanfictionI'm The One, memiliki arti sebagaimana seseorang hanya memperdulikan dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain yang lebih membutuhkan. Orang bilang itu egois, tetapi seorang yang merasa dirinya sentral akan menanggapinya berbeda. Merasa tak membut...