Selama perjalanan dimana gua mengikuti motor Mingi dari belakang, mereka berdua hanya terhening- Mingi yang fokus pada jalan sementara Yunho hanya terdiam menatap jalanan sembari masih setia berpegangan pada pinggang Mingi. Ketika sampai, kami langsung memarkirkan motor pada tempat parkir yang tersedia- tepat disana gua memarkirkan motor di sebelah motor Mingi.
"Gila, boleh juga lu" Celetuk Mingi melihat gua yang baru saja melepas helm lalu turun dari motor, tak lupa juga wajah Yunho yang kesannya memiliki arti bahwa boleh juga untuk cewe ukuran menye kaya gua bisa naik motor.
"Gua ga se menye itu, ayok ah" Jawab gua, lalu berlari memasuki toko diikuti 2 lelaki tepat di belakang gua. Kesannya saat ini gua seperti dijaga oleh 2 bodyguard karna mereka berdua tanpa sengaja memakai jaket yang sama yaitu jaket kulit berwarna hitam, berbeda dengan gua yang memakai jaket parasut berwarna hitam- mengembang sehingga gua terlihat tenggelam dalam jaket.
Gua pergi ke sesi meja nakas, melihat lihat mana yang murah juga memiliki nilai estetika yang bagus menurut gua. Semakin jauh berjalan- gua mengira bahwa kedua anak itu mengikuti gua dari belakang namun naasnya gua ditinggal sendiri, melihat lihat kesana kemari mencari kedua makhluk itu seperti anak kecil kehilangan ibu dan ayahnya. Persetanan dengan mereka, lebih baik gua membeli beberapa barang dan mengumpulkan bon nya dulu lalu mencari mereka.
Dari meja nakas, meja belajar, lemari pakaian hingga kasur yang nyaman agar gua dapat tertidur nyenyak tentunya. Semua bon sudah terkumpul dan tinggal dibayar pada kasir, saat itu juga gua pergi untuk mencari mereka dari lantai paling dasar hingga paling atas lalu mencari mereka di setiap sudut- hingga gua nekat memasuki toilet pria demi mencari mereka namun tak ada hasilnya. Apa gua ditinggal? bahkan nomor mereka tak ada satupun yang dapat dihubungi, ini sudah sejam lebih gua mencari mereka namun tak ada hasilnya- kasihan mbak kasir yang sudah menunggu untuk barang barangnya dibeli.
Tak ada cara lain lagi- gua segera pergi ke pusat informasi dan meminta petugas disana untuk membuat pengumuman tentang hilangnya seorang anak.
"Perhatian kepada seluruh pelanggan setia di toko kami, jika anda merasa kehilangan seorang anak perempuan dengan menggunakan jaket parasut hitam, celana jean berwarna hitam, serta sepatu converse berwarna hitam, kepada orang tuanya segera datang ke pusat informasi, terimakasih selamat berbelanja kembali" Sungguh memalukan- gua bahkan tak tahan melihat wajah beberapa petugas yang mulai memperhatikan. Gua hanya dapat terduduk sembari menunduk sementara salah satu penjaga masih setia menjaga gua hingga Yunho dan Mingi datang, pengumuman itu masih terus diumumkan 5 menit sekali hingga sosok yang gua cari datang.
Tiba tiba 30 menit kemudian kedua sosok itu muncul menghampiri pusat informasi, sang penjaga terlihat kaget karna mungkin ia menganggap bahwa mereka berdua adalah orang tua gua. Mingi dan Yunho meminta maaf pada penjaga lalu pamit menjauhi pusat informasi, gua lalu memukul bahu kedua sosok di depan gua, kemudian mereka meringkis kesakitan.
"Kemana ajasi lu berdua!! kenapa ga ngasih tau gua" Ucap gua penuh dengan emosi, mereka hanya saling bertatapan dan meringkis kesakitan.
"Ke toko sebelah nyari barang bagus" Jawab Yunho, dan kali ini gua mulai dilanda emosi kembali- bisa bisanya mereka pergi tanpa memberi tahu walaupun gua tau di sisi lain mereka berdua sudah membaik dan terlihat berteman kembali- ada rasa menyesal menyatukan mereka kembali.
"Yauda ayok bantu bayar nih-" Ucap gua sembari memberikan semua bon tersebut pada Yunho, ia menerimanya dengan santai karna ia tau bahwa pastinya gua akan membeli sebanyak itu.
"-kali ini kalian yang jalan di depan, gua gamau kalian tiba tiba ilang lagi" Pinta gua, mereka hanya mengiyakan saja dan berjalan di depan gua- pernyataan ini kembali membuat gua menyesal karna pada dasarnya badan mereka yang tinggi dan lebar seperti gunung krakatau berjalan di depan gua. Mereka berdua hanya mengobrol santai bahkan Yunho sesekali tertawa mendengar ucapan Mingi, mereka terlihat manis namun gua tetap tak bisa melihat kearah depan sehingga sesekali gua menabrak punggung mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The One || ATEEZ 16+
FanfictionI'm The One, memiliki arti sebagaimana seseorang hanya memperdulikan dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain yang lebih membutuhkan. Orang bilang itu egois, tetapi seorang yang merasa dirinya sentral akan menanggapinya berbeda. Merasa tak membut...