Paginya perlahan gua membuka mata dan malah mendapati Wooyoung sedang terduduk di ujung kasur seperti menunggu gua untuk terbangun. Gua mulai terduduk sembari menatapnya penuh dengan tanda tanya.
"lu nunggu-"
"sora maafin gua!" Perlahan mata Wooyoung mulai memerah dan berkaca kaca dengan cepat. Gua mulai agak panik, apa mungkin karena kejadian kemaren masih menghantuinya hingga sekarang? kali ini gua yang merasa bersalah padanya.
"gapapa woo, kemaren bukan masalah besar kok" Ucap gua sembari menenangkannya dengan cara mengusap bahunya.
"gua minta maaf kemaren udah bentak lu di depan temen yang lain, gua gatau kalo lu agak sensitif sama nada bentakan- MAAFIN GUA" Ucap Wooyoung sembari memeluk dengan erat dan mengusap usap dengan tangisannya membasahi puncuk kepala gua.
Wooyoung memang seorang yang cukup berisik dan pembatah jika dikatakan, namun di sisi lain ia juga memiliki sifat yang lembut nan lucu dalam waktu yang bersamaan- hal yang sedang terjadi ini adalah sisi lembutnya dan gua tak dapat menolak perlakuan lembut itu, jika diperhatikan sebagai keluarga sosoknya memang cocok menjadi seorang kakak.
"lu mau kerja kan? gua sama San anter ya" Tawar wooyoung setelah memeluk, lalu ia menyeret gua agar segera mandi namun gua masih menampilkan wajah yang terheran.
"gua kan shift nya sore"
"kan lu mau ada perlu sama bocah freak itu, gapapa nanti kita temenan buat jagain lu juga okeh?" Ucap wooyoung sembari menunjukan jarinya yang membentuk lingkaran sebagai tanda oke.
"t-tapi-"
"gaada tapi tapi yaa..pokonya nanti gua sama San temenin" bantahnya sembari mendorong gua masuk kedalam kamar mandi dan menutup pintunya dari luar, namun kemudian ia membuka pintu itu lagi dan gua hanya berbalik melihatnya.
"lupa naro handuk lu hehe" Setelah menyimpan handuk ia segera menutup pintunya kembali, gua tau bahwa sifatnya saat ini adalah tindakan penghapusan dosa- karna mungkin ia tak mau merasa bersalah lagi dihadapan gua, dan gua tak menyalahkan kejadian kemaren- memang pada dasarnya mental jeli ini sesekali perlu dilatih agar tetap kuat.
Dengan cepat gua mandi dan memakai pakaian yang sekiranya cukup santai dan dapat dipakai saat bekerja juga, siapa tau pertemuan ini akan menjadi satu pertemuan yang cukup lama. Namun apa akan terjadi pertengkaran jika pertemuan ini ditemani oleh kedua anak itu? gua bahkan tak tahu apa yang akan dibalas oleh mingi- apa mungkin hal yang akan ia bahas tak akan jauh dari Yunho? mungkin. sebaiknya cari cara saja agar kedua anak itu tak ikut berdiskusi. Apa mungkin hal ini juga bisa menjadi suatu kesempatan emas agar pemikiran kedua belah pihak menjadi satu?
Setelah bersiap siap, gua wooyoung dan yeosang pergi menuju ruang makan yang dimana disana sudah terdapat sarapan yang dibuat oleh Seonghwa, sebagian dari mereka sudah terbangun dan menunggu yang lain. Disana terdapat San, dan Hongjoong dengan wajah bantal mereka.
"sannie! kok belom siap, kita kan mau anter Sora dulu kerja" Ujar wooyoung memerintah San sembari menuruni tangga.
"iya bentar baby, sarapan dulu.." Balas San dengan suara seraknya di pagi hari. Seketika saat itu juga hampir semua penduduk yang berada di ruang makan mendadak batuk.
"bisa ga sih jangan uwu uwu di depan gua. malu gua gaada gandengan" celetuk gua, mengingat bahwa hampir semua teman teman sudah memiliki pasangan, terkecuali untuk gua, hyunjin dan daehwi serta Hwanwoong.
"makanya cari dong, lagian mau nunggu sampe kapan kalo lu ga maju duluan- lu lagi suka siapa? makanya cerita dong" Jelas yeosang sembari mendudukan dirinya di salah satu kursi tepat di sebrang gua.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The One || ATEEZ 16+
FanfictionI'm The One, memiliki arti sebagaimana seseorang hanya memperdulikan dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain yang lebih membutuhkan. Orang bilang itu egois, tetapi seorang yang merasa dirinya sentral akan menanggapinya berbeda. Merasa tak membut...