Saat sampai di rumah Seonghwa, ternyata sosoknya sedang terduduk di sofa menunggu kedatangan gua- ketika pintu terbuka lebar yang menampakan sosok gua dan Hongjoong seketika ia berdiri dengan wajah sambutannya, namun wajah itu tiba tiba berubah menjadi khawatir karna raut muka gua yang terlihat jengkel.
Sekilas menatap kearah Seonghwa- gua langsung berjalan menuju kamarnya, begitu pula dengan mereka yang mengikuti gua dari belakang dengan bisikan bisikan penuh tanya Seonghwa pada Hongjoong. Ketika sampai di kamar Seonghwa dengan cepat gua mengambil sebuah bantal lalu berjalan ke pojok sementara mereka berdua masih terbingung dengan tindakan gua.
Perlahan gua menarik nafas lalu berteriak sekencang mungkin pada bantal, karna hanya objek itulah yang dapat meredam suara teriakan gua. Saat berbalik ke belakang wajah kedua orang di hadapan pintu itu terlihat ketakutan, terlebih Hongjoong yang malah bersembunyi dibalik Seonghwa.
"Duh maaf ye, tadi emosi gua lagi di ujung" Ucap gua sembari sedikit menggaruk kepala karna tak enak melihat wajah mereka berdua.
"yaelah lain kali ngomong dulu napa, gua kira lu kerasukan" Protes Hongjoong yang tiba tiba muncul kembali dari belakang Seonghwa.
"mau ngeteh dulu?" Tawar Seonghwa, gua paham apa maksud dari kalimat itu yang bukan lain adalah bergosip. Gua hanya mengiyakan perkataannya namun tiba tiba Hongjoong pergi dari hadapan gua dan Seonghwa.
"kemanaa?" Teriak Seonghwa yang melihat Hongjoong turun dari tangga.
"ya aku mau ambil dulu teh nya, kamu tunggu sini" Sungguh tak dapat dipercaya apa yang baru saja ia katakan saat menuruni tangga. Gua tau bahwa Hongjoong yang gua kenali sebagai kekasihnya Seonghwa memang pintar dalam memahami berbagai mata pelajaran, tapi apa ia bisa sebodoh ini juga menanggapi ajakan Seonghwa tadi? Gua hanya menggelengkan kepala pasrah terutama Seonghwa yang mulai muak dengan tindakan kekasihnya itu.
"biarin aja dah, suruh dia ngambil teh" Ucap gua menahan tangan Seonghwa ketika ia berusaha menyusul Hongjoong menuju dapur. Kemudian menarik Seonghwa kearah karpet berbulu di kamarnya dan terduduk sembari menunggu Hongjoong datang.
Setelah itu Hongjoong datang dengan membawa 3 gelas teh hangat sebagai teman obrolan dalam hujan malam itu.
Ting
Tiba tiba notifikasi gua berbunyi pada tengah tengah deep talk namun percakapan yang dibicarakan bukanlah hal yang berhubungan dengan kejadian tadi, nama dari kontak tersebut membuat perhatian gua teralihkan sehingga percakapan terhenti membuat Hongjoong dan Seonghwa ikut terdiam.
"besok pagi, di cafe" -mingi
"shift gua kan sore :(((" -me
"penting. dateng aja." -mingi
"y" -me
Memangnya sepenting apa hal yang bakal dia bahas besok? seperti direktur saja..
"siapa itu? Yunho?" Tanya Seonghwa penasaran, tak lupa juga wajah Hongjoong yang ikut bertanya tanya.
"hoo itu Mingi" Jawab gua, dan membuahkan reaksi kesal dari kedua pasangan itu perihal kejadian saat itu dimana penyekapan dadakan itu terjadi.
"kenapa lu masih aja betah tanggepin dia, mending juga lu berhenti kerja disana- lu udah lupa ya sama kejadian kemaren?" Bantah Seonghwa yang diangguki setuju oleh kekasihnya.
Setelah diomeli oleh Seonghwa, kami lanjut mendengar cerita yang sedang diceritakan Hongjoong saat itu, dengan serius kami berusaha menyimak cerita ketika Hongjoong mulai melebih lebihkan kejadiannya dari kejadian yang nyata.
tok tok
Belum selesai berbincang tiba tiba nyaring terdengar suara ketukan dari lantai bawah, hal anehnya- ketukan itu tidak terdengar seperti suara pintu. Kami sempat terhening karna ketukan itu terjadi sekali setiap 5 menit atau lebih, perasaan tak enak mulai menghantui kami terutama Hongjoong yang padahalnya daritadi ia tanpa henti bercerita horor setelah melakukan deep talk.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The One || ATEEZ 16+
FanfictionI'm The One, memiliki arti sebagaimana seseorang hanya memperdulikan dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain yang lebih membutuhkan. Orang bilang itu egois, tetapi seorang yang merasa dirinya sentral akan menanggapinya berbeda. Merasa tak membut...