Pagi hari seperti biasanya gua bangun dan bersiap siap untuk bersekolah, namun rutin pagi ini terganggu dengan panggilan dari Mingi yang menginginkan agar gua meng sabotase motor Yunho agar Mingi dapat berangkat bersama Yunho.
Ketika selesai mengunci apartemen berbarengan dengan Mingi yang turut mengunci pintu apart, kami berjalan kompak menuju lift hingga basement. Cukup indah pagi ini karna sosok gadis itu tidak muncul dan menganggu perjalanan indah menuju basement.
"hari ini gua yang nyetir" Ucap gua tanpa basa basi yang langsung menangkap kunci motor Yunho ketika sedang ia mainkan melempar tangkap. Ia hanya terdiam melihat kuncinya diambil dan berjalan kearah motornya mengikuti.
"heh, ini kursi belakang udah di booking. Daehwi hari ini minta dijemput karna lagi patah hati" Celetuk gua
"yaudeh, Mingi bareng ye" Itu jawabannya sembari berjalan kearah Mingi yang sudah siap untuk berangkat. Gua dan bahkan Mingi agak kaget mendengarnya, karena tak ada basa basi lainnya ia langsung menuju pada Mingi. Dan Mingi hanya mengiyakan ajakannya hingga mengacungi jempol kecil kearah gua ketika Yunho sedang menaiki motor.
Dan kali ini benar saja, mereka seperti mengulangi dan memperbaiki hubungan mereka dari awal lagi. Ketika mereka bergerak menuju sekolah- gua pergi menjemput Daehwi, walaupun awalnya tidak ada rencana.
Sangat pas, saat gua berhenti di depan rumahnya ternyata Daehwi sedang menutup pintu dan hanya diam karena tumben rasanya jika gua jemput. Kemudian ia naik dan kami segera bergerak menuju sekolah.
"woi hwi, bantuin gua dong- kan lu pakar cinta nih. Gua mau perbaikin lagi hubungan Mingi sama Yunho"
"gila ya lo, Mingi kan kejam- kalo kejadiannya terjadi lagi gimana? mana mereka sama sama kejam kalo udah galak. Mau ada perang dunia berapa ronde?"
"Kali ini gua yakin mereka pasti bakal baikan dan bakal temenan lagi, eum.. mungkin lebih lah ya"
"harapan lo ketinggian, tapi gua penasaran kalo mereka beneran pacaran gimana ya?"
"nah itu, makanya bantuin gua dong, biar mereka baikan"
"yaudah hari ini lo pastiin aja kalau Yunho duduk bareng Mingi, gue gatau lo mau ngapain- jungkir balik kek- kayang kek- tapi pastiin mereka duduk bareng" Saran Daehwi.
"oke?" Itu lah kalimat terakhir dari percakapan kami, berbarengan dengan sampainya kami di depan gedung sekolah dan langsung menuju parkiran motor lalu berjalan kearah kelas. Namun karena gua dan Daehwi berada di kelas yang berbeda, kami berpisah.
"sora!" Seseorang berteriak dari arah belakang saat gua berusaha membuka pintu ruang kelas, ketika berbalik itu adalah pak Seokjin dengan sebuah bingkisan di tangannya.
"saya ada titipan untuk Yunho, ini juga ada titipan untuk Sora- mohon diterima tapi tolong jangan memberi tau Yunho siapa yang memberinya. Saya ada kelas di lantai 2, tak bisa berlama lama" Ketika Pak Seokjin memberikannya- ternyata itu adalah makanan, 2 misting- pas untuk gua dan Yunho. Ketika berjalan kearah kelas, tanpa disangka ternyata mereka sudah duduk berdua. Mingi terduduk di kursi yang seharusnya itu adalah kursi Yeosang dan Yeosang menempati kursi yang seharusnya gua tempati. Kali ini gua harus terlantar duduk di kursi belakang. Tempat Mingi.
Namun sebelum pergi ke belakang gua menyempatkan diri untuk memberi salah satu misting yang tadi Pak Seokjin beri untuk Yunho.
"nih, buat makan siang"
"dih kok dia doang, punya gua mana?" Protes Mingi, melihat hanya Yunho yang mendapat makanan
"bacot lo, berdua aja sono makannya sama Yunho"
"makasi ra" Ucap Yunho
Lalu gua pergi menuju kursi dan terduduk seperti anak buangan yang terpisah dari murid lain karna kursi Mingi terlihat sangat suram di pojok. Jika tak ada yang menempati mungkin akan dianggap bangku angker.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The One || ATEEZ 16+
FanfictionI'm The One, memiliki arti sebagaimana seseorang hanya memperdulikan dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain yang lebih membutuhkan. Orang bilang itu egois, tetapi seorang yang merasa dirinya sentral akan menanggapinya berbeda. Merasa tak membut...