The Apology Truth [32]

9 0 0
                                    

Siang itu di waktu pulang sekolah setelah melakukan ujian ulang, Mingi terlihat senang dengan melompat kesana kemari saat berjalan kearah parkiran motor, bersama dengan yang lain- hanya dia yang mengekspresikan diri saat ia dinyatakan lulus dari ujian ulang matematika beberapa hari lalu. Yang lain hanya dapat menertawakan sifat Mingi yang kali ini baru dikenal termasuk tim kelas Hongjoong dan lainnya, juga membuat Daehwi terkaget dengan sifat Mingi yang satu ini.

Gua dan Yunho berjalan di paling belakang sambil memperhatikan kelakuan Mingi yang memang terkadang sulit dijelaskan saat ia sedang merasa senang apalagi mengingat kembali dimana Mingi dan Yunho kini sudah berteman dengan sangat baik. Sangat baik. namun tiba-tiba Yunho berhenti berjalan membuat gua berhenti juga.

"kenapa?"

"gua mau ke ruang  guru dulu" Ucapnya sembari berjalan kembali masuk ke dalam area sekolah

Hal itu membuat perhatian Mingi teralih dan bertanya tanya kemana Yunho akan pergi, membuat yang lain juga menengok kearah belakang.

"Yunho! kemana?!" Teriak Mingi, namun Yunho tak dapat mendengarnya

"ke ruang guru dulu bentar!" ucap gua yang langsung menyusul Yunho kembali masuk ke area sekolah. Walaupun Yunho berjalan dengan perlahan, namun jenjang kakinya jelas berbeda dengan gua- maka dari itu ia terasa berjalan lebih cepat daripada gua.

Ketika sampai di ruang guru, Yunho menganalisa seluruh ruangan seperti mencari seseorang. Tiba-tiba arah matanya terhenti ketika melihat sosok Pak Seokjin yang sedang terfokus mengetik di meja kerjanya, tanpa basa basi Yunho menghampiri lelaki itu.

"Maksud lu apa ngasih gua sama Sora bekal makanan terus?" Ucap Yunho dengan lantang, membuat perhatian lelaki yang sedang terfokus mengetik itu tertuju pada Yunho. Pak Seokjin nampak ragu untuk menjawabnya karena merasa penyamarannya sudah diketahui oleh Yunho, lagi pula penyamaran apa yang dia ekspetasikan sedangkan makanan tersebut sudah Yunho kenal sejak dulu yang menjadi menu favoritnya. Gua pun ikut terkaget dengan ucapan Yunho yang berkesan kurang sopan kepada guru ataupun orang yang lebih tua dari dirinya.

"Gausah banyak mikir, gua tau lu dibelakang semua pemberian ini- gausah sok dapet dari orang lain atau dari orang anonim, gua udah tau" Sulit menjawab pertanyaan Yunho, pak Seokjin kembali diserang oleh pernyataan lainnya yang tak kalah menyudutkan dirinya.

"Yunho,saya ingin meminta maaf.. saya tak memiliki cara lain untuk memberikannya padamu, seharusnya saya sendiri yang memberinya- namun jika saya yang memberinya secara langsung maka kamu pasti tak akan segan untuk menolaknya" Jawaban dari pak Seokjin membuat Yunho terdiam sejenak, pada faktanya Yunho memang seorang yang gengsi- terutama dalam situasi ini.

"maaf jika pemberian saya sempat membuat benakmu terganggu, saya hanya ingin bisa menjagamu- memang bukan hak saya namun saya sudah menganggapmu sebagai anak saya sendiri. Kamu keras kepala namun saya suka pribadi mu apa adanya. tolong jangan jauhi saya" Formal pak Seokjin, apa benar tante Sooyoung berselingkuh dengan lelaki sopan dan baik hati seperti dirinya? Bahkan gua tak sempat bertemu dan melihat langsung sosok ayah dari Jeong Yunho sehingga tak dapat merasakan bahkan membandingkan sifat dari keduanya, namun jika di pikir-pikir lagi sifat keayahan dari lelaki ini seperti sebuah bentuk penyesalan dan permintaan maaf atas perselingkuhan tersebut.

Tak dapat berkata apa-apa lagi Yunho hanya pergi menggantung pernyataan pak Seokjin, meninggalkan gua dan pak Seokjin yang masih setia menunggu jawabannya. Kemudian gua hanya menunduk hormat dan pergi menyusul Yunho yang sosoknya sudah tak terlihat lagi, di perjalanan saat sedang mencari Yunho disanalah gua bertemu sosok Mingi yang sedang turut mencari kemana perginya lelaki itu.

"Yunho kemana?" Gua hanya mengangkat bahu menjawab pertanyaan Mingi yang terlihat khawatir, lalu Mingi mulai berlari kembali mencari Yunho di setiap sudut sekolah begitu pula dengan gua.

Sunset hari ini hanya dapat dinikmati di area sekolah sembari mencari kemana sosok Yunho pergi, karena motornya masih terparkir di area sekolah. Saat gua berjalan kearah ujung lapangan sekolah- disana terdapat Hyunjin yang sedang berjalan.

"Lu ngapain disini? Perasaan- Hongjoong sama yang lain udah pada balik" Tanya gua

"Nyari Yunho"

"yaudah ayok nyari bareng" Tak berselang lama setelah mengintari lapangan, di bawah pohon besar di area belakang sekolah, disana terdapat Mingi yang sedang terduduk disana bersama Yunho. Mereka hanya terdiam melihat kearah matahari terbenam tanpa seorang pun membuka topik, ketika gua ingin menghampiri- pergerakan gua dihentikan oleh Hyunjin yang dimana agar tak mengganggu momen mereka berdua saat itu.

Sebuah pergerakan peregangan kecil diawali oleh Mingi membuka percakapan antara keduanya yang sedang bersantai.

"lu tau kan bapak gua kaya gimana?" Ucap Yunho tiba tiba, yang membuat Mingi seketika terdiam memikirkannya

"pria yang sering ngasih lu sama gua duit waktu lu minta quality time?" dan diangguki setuju oleh Yunho.

"gua pikir, pak Seokjin ga seburuk yang lu pikir" Tambah Mingi

"posisi dia salah, tapi dia juga kasih gua perhatian yang jarang gua dapet dari orang tua gua sendiri"

"seengganya perlakuan dia kali ini bener, dan karena udah lepas dari nenek sihir itu juga" Ucapan Mingi tersebut membuat Yunho terkekeh kecil

"gua bingung gi..." ucap Yunho putus asa sambil melihat kearah bawah

"lu ga perlu nerima dia kalo lu gamau, semua yang lu pilih pasti ada alasannya. Lagian masih ada gua disini yang mau nemenin lu, jadi temen ngobrol atau sekedar nemenin lu doang, gausah khawatir lu aman sama gua disini" Jelas Mingi sembari merangkul lembut membuat sang lawan bicaranya tersipu malu dengan perkataan tersebut.

"udah aman kan?" Bisik Hyunjin ke gua saat kita sedang bersembunyi memperhatikan percakapan mereka. Gua hanya mengacungkan jempol kemudian Hyunjin menarik tangan gua pergi kearah lain.

Saat sampai di gerbang sekolah kemudian ia terhenti

"bentar lagi ujian, ga kerasa bentar lagi gua balik- tapi gua masih mau disini bareng-bareng sama lu. Sama temen-temen yang lain juga, gua udah nyaman disini" Kali ini Hyunjin yang terlihat putus asa karena waktunya berada disini hanya sebentar lagi, gua hanya terdiam karna tak tahu apa yang harus dikatakan saat ini karena ikut terbawa suasana.

"ra, janji ya sama gua.. apapun keadaannya, siapapun yang lu hadapi, masalah apa yang nimpa lu.. gua bakal ada buat lu terus, terserah lu mau dimanapun itu jangan ragu buat bilang sama gua" Suara Hyunjin terdengar tulus saat ia berbicara, gua cuman bisa mengangguk setuju mendengarnya.


I'm The One || ATEEZ 16+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang