Ada banyak hal yang ingin aku sampaikan. Sayangnya, hanya sedikit yang bisa aku tuliskan di sini. Bukan malas. Hanya saja, beberapa hal sudah aku sampaikan lewat do'a.
Belum lama ini, manusia pembaca pikiran bernama Adyt muncul di hidupku. Datang sebagai bagian terindah yang aku harap tidak akan pergi, sebelum Tuhan yang mengambilnya dariku. Terima kasih banyak telah memberi dia untukku.
Sejujurnya, dia tidak benar-benar bisa membaca pikiran. Katanya, ia bisa membaca isi hati, karena hatiku dan hatinya itu satu. Haha, aku tidak sepenuhnya percaya. Mungkin aku memang manusia yang mudah ditebak.
Kita pernah terluka, kita pernah dipermainkan semesta. Karena itu, kita mencoba mencari bahagia. Hidup memang tidak selalu mulus, karena nyatanya, kita perlu dewasa.
Untuk semesta. Terima kasih sudah menjadikan Gean sebagai satu dari sedikit orang berharga yang ada di hidupku. Gean juga orang baik, tapi sayangnya, dia manusia yang kurang peka.
Sekali lagi.
Untuk semesta yang memaksaku untuk kuat. Terima kasih untuk kenyataan yang sedikit menyakitkan. Tidak apa-apa. Setelah semua yang aku lewati, aku yakin baik aja setelah ini. Mungkin.
-SELESAI-
KAMU SEDANG MEMBACA
Cactus Girl [END]
Teen Fiction-Kita serasi, namun tak serasa- *** Lisya adalah satu dari segelintir orang dengan keterbatasan indra yang bisa masuk sekolah normal. Tapi sayang, dia dingin dan menusuk bagai tumbuhan hijau berduri yang disebut kaktus. Orang pikir, kaktus tak perna...