31.31

1.3K 159 3
                                    

.
.
.
.
.
.

Rose keluar dari kamar mandinya dengan keadaan rambut yang masih basah, bahkan handuknya pun masih betah bersandar di rambut panjang milik Rose. Pagi ini dia bangun terlalu gasik, walaupun hanya mundur tiga puluh menit dari biasanya. Yang biasanya bangun jam lima pagi, tetapi Minggu ini bangun jam setengah lima pagi.

"Sayang, bangun. Aku mau masak, kamu beresin tempat tidur yaa"

"Hmm"

"Mandi, habis itu sholat subuh!" Perintahnya, setelah itu meninggalkan Jaehyun keluar kamar.

Jaehyun yang nyawanya belum terkumpul seratus persen hanya iya iya saja, tapi dia tetep dengerin perintah Rose kok, kalo ngga bisa bisa ngamuk tuh si cantik.

Rose membuka kulkasnya untuk melihat ada bahan makanan apa saja yang harus ia masak, karena hari ini ada Haechan dan juga adiknya Ella, jadi porsi lauknya harus lebih banyak dari biasanya.

"Masak capcai aja kali yaa, mumpung masih ada brokoli" Monolognya.

Tidak hanya Capcai, Rose juga membuat Pancake beberapa tumpuk, karena Pancake bagus dimakan di pagi hari. Setelah itu menggoreng telur setengah matang, kalau ini di wajibkan ada setiap pagi karena ini khusus untuk Jaehyun.

Setelah kurang lebih setengah jam berada di dapur, Rose memindahkan masakannya ke meja makan, tidak lupa juga dia menyiapkan buah-buahan segar disana. Karena di rasa semuanya sudah siap, Rose kembali naik ke atas untuk membangunkan anak-anaknya.

Pintu kamar Ryujin tidak di kunci, jadi Rose menerobos masuk.

"Ryujin, Ella ayo bangun. Kalian belum sholat kan"

"Eunghh, jam berapa ini bund?"

"Udah jam lima lebih, ayo bangun sholat dulu"

Ella yang merasa alam tidurnya terganggu pun ikut membuka matanya, dan melihat ada Rose di samping kanannya, "Tante udah bangun" katanya.

"Udah dong sayang, tante udah masak juga"

Ella hanya mengangguk sembari merem melek, alias masih belum sadar. Tapi Ella ngeliat ada yang aneh, mau di tanyain tapi nyawanya belum terkumpul, nanti aja deh.

"Ayoo bangun, sholat subuh dulu. Nanti kalo mau jogging sepatunya ada di belakang, soalnya kemarin habis bunda cuci semua" Ucapnya, lalu meninggalkan kamar anak gadisnya, dan beralih ke kamar abangnya.

Sama seperti kamar Ryujin, kamar Jaemin pun tidak di kunci. Rose harus menyiapkan tenaganya agar tidak lelah membangunkan Jaemin, karena anak laki-lakinya ini lebih susah di bangunkan dibandingkan Ryujin.

"Aa, bangun. Haechan juga ayoo bangun"

Ngga kaget sih kenapa posisi tidurnya pada ngga jelas, namanya juga anak laki-laki. Kaki Jaemin udah asik aja nangkring di perut Haechan, sedangkan tangan Haechan nutupin wajah ganteng Jaemin. Indah sekali bukan.

"Udah siang loh, kalian belum sholat subuh"

"Hmm, emang udah jam berapa tante" Haechan menyauti ucapan Rose duluan, karena laki-laki di sebelahnya ini masih ngorok dan entah akan sadar jam berapa.

𝐹 𝒶 𝓂 𝒾 𝓁 𝓎  ;  [ fam - lee ] nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang