Apakah aku sudah bilang bahwa aku di sini selama lima hari? ini hari terakhir aku berada di hutan rimbun ini. Sejak saat itu juga aku menghindari Andre. Walaupun hubunganku dengan yang lainnya termasuk Kai sudah membaik. Tapi aku tetap membenci Andre! hahahaha... Walaupun begitu, mungkin aku tetap mencintainya? entahlah rasa itu lama kelamaan pudar.
"ini cokelat panasnya." Kata Mike, membuyarkan lamunanku.
Aku tersenyum kepadanya dan menerima gelas berisi cokelat panas darinya. Dengan nyaman Mike duduk di kayu kersen sebelahku.
"aku tidak menyangka ini hari terakhir kita di sini." katanya.
Dengan cepat, aku menyesap cokelat itu.
"malam yang indah." gumamku sembari menatap langit malam.
"kau benar." kata Mike.
Dari ekor mataku, bisa kulihat Mike tersenyum. Lalu mendesah. Aku merogoh saku jaketku. Mengeluarkan gantungan kunci berbentuk bola futsal. Pandanganku berubah sendu. Aku menggenggam gantungan itu dengan kuat seakan gantungan itu akan pergi dan berlari dari tanganku.
Kau jahat.
Aku membencimu.
Tapi aku terlalu bodoh karena masih mencintaimu.
Aku terlalu bodoh karena tidak bisa melupakanmu.
"Nin?" Panggil Mike.
Aku menoleh seraya memasukkan kembali gantungan kunci itu. Aku tersenyum.
"ya?" Tanyaku.
"aku tahu ini terlalu cepat. Tapi aku merasa aku... suka padamu." Ucap Mike.
Membuatku tercekat, jantungku berdebar ketika dia memandangku penuh arti.
"Mike... a--aku..." ucapku terbata.
(Andre POV)
Aku sama sekali tidak suka situasi di mana aku tidak bisa bicara dengannya.
Kenapa keadaan jadi semakin buruk sih?
Kutahu ini semua salahku.
Penyesalan selalu datang belakangan.
Tapi, masihkah ada kesempatan kedua?
Aku berjanji akan lebih baik dari sebelumnya.
Tahukah dia betapa kalutnya aku saat dia mengalami kecelakaan malam itu?
Tahukah dia bahwa aku yang mencari dan menemukannya terbujur kaku di pinggir jurang?
Kurasa dia tidak tahu dan aku tidak ingin memberitahunya.
Aku duduk di pohon kersen, sedikit jauh dan terpelosok dari perkemahan. Aku butuh sendiri, kurasa.
Kurogoh saku jaketku dan mengeluarkan gantungan kunci berbentuk pita kuning. Pandanganku berubah sendu.
"kenapa jadi... serumit ini?" kataku. Aku mendesah.
Aku menggenggam gantungan itu dengan kuat. Takut akan pergi dari tanganku walau aku tahu tidak akan pernah terjadi.
---
Read my another story :
1. Royal Academy
2. A-B-C-D Love
3. Princess Series [1] : The Overweight Princess
KAMU SEDANG MEMBACA
How Can I Move On?
Teen FictionDisclaimer: Cerita ini adalah cerita pertamaku yang memiliki banyak kekurangan. Harap dibaca dengan bijak :) --- Nina harusnya tahu sejak awal. Sejak mereka bertemu. Sejak dia tersenyum pada Nina. Sejak dia tertawa. Sejak dia tidak bisa menghilang d...