Katakan ini bohong, benar - benar bohong. Aku tahu Ify dan Rio itu orang yang seperti apa. Sangat jelas tahu. Ify, tukang heboh di kelas, selalu teriak - teriak, ceria, aneh... Jadian dengan... Rio? Yang konyol, tukang tidur di kelas, pintar, supel, dan... -sebenarnya aku malas mengakuinya - tampan. Mereka benar - benar serasi!!! Pasangan heboh!!! Menggemparkan!!! Hahaha. Aku tertawa sendiri sementara Andre menatapku dengan tatapan aneh.
"Kau kenapa?"
Tanyanya di sela - sela tawaku.
"Aku tidak menyangka mereka jadian."
Jawabku sambil tersenyum dan menatap dua manusia di hadapanku dan Andre, sedang berpegangan tangan dan tersenyum bahagia. Kami masih berada di taman bermain dan sedang berjalan menuju wahana selanjutnya yang ingin kami naiki. Andre tertawa.
"Aku juga, Rio pernah bilang dia mempunyai gebetan baru, tetapi dia tidak mau menceritakan detailnya padaku. Hahahaha ini konyol. Cepat sekali mereka jadian."
Aku menghentikan langkahku dan menaikkan satu alis.
"Ify juga berkata seperti itu padaku."
Andre tersenyum.
"Mungkin mereka memang jodoh."
Blush.
Pipiku tiba - tiba memerah mendengar perkataannya. 'Hey, Ndre, apa kita jodoh juga?' Tanya hatiku. Lagi - lagi Andre tertawa.
"Kita jodoh kok."
Ucapnya santai. Aku gelagapan.
"Ha-h? Mak- maksuddnyaa?"
Tanyaku. Dia menatap keningku.
"Terlihat jelas di keningmu tulisan 'apa kita jodoh?'"
Refleks aku memegang keningku. Tak ada apa - apa disana.
"Bo- bodoh!!!"
"Apa? Berarti dugaanku benar! Hahaha aku memang seseorang yang TIDAK GAMPANG DILUPAKAN yah!"
Dia tertawa senang. Perkataanya benar - benar menyulut emosiku! Menohok dadaku. Lagi - lagi aku dipermainkan olehnya. Hey! Aku bukan mainan yang bisa kau permainkan seenaknya! Hatiku juga bukan layang - layang yang bisa kau tarik ulur seenaknya! Aku bukan bola yang berusaha kau dapat, setelah itu kau tendang seenaknya! Gerutuku kesal dalam hati. Aku benar - benar kesal sekarang!
Aku mempercepat langkahku dan mendekati Ify. Menggelayuti lengannya. Ify menatapku bingung.
"Kenapa Nin?"
Aku hanya menggeleng kepalaku lemas. Sementara Andre di belakang kulirik lewat ekor mataku sedang mengacak rambutnya frustasi.
Jadi... Aku luruskan dulu semuanya, tadi pagi aku bangun saat menginap di rumah Ify dan menerima satu BBm dari smartphoneku. Lalu aku diajak bersama Andre menuju suatu tempat. Aku ingin membangunkan Ify kalau Andre mau ke rumahnya tetapi dia malah bilang : 'bagus kan? Dia pengen ngajak kamu kencan.' Aku kelabakan, saat mencari baju hanya baju kemeja merah kotak - kotak dan celana jeans yang tersisa di tasku, sisanya baju kotor. Terpaksa aku harus memakainya dan... Seperti baju pasangan jika di sejajarkan dengan Andre! Lalu tadi setelah selesai bermain wahana roller coaster dia marah - marah dan pergi. Lantas aku mencarinya dan mencekal tangan yang kukira tangan Andre. Malah wajah Rio yang membeku di tempat saat dia menatap wajahku. Lalu Ify datang. Rio menjelaskan kalau dia kencan dengan Ify! Katanya jam 10 mereka baru sampai ke taman bermain untuk kencan. Haaah!!! Tak kusangka mereka bersekongkol di belakangku. Lalu Andre datang, mungkin kesal karena aku tidak mengejarnya tadi. Dan juga ekspresinya tak jauh beda dariku saat Rio berkata padanya : "hey Bro! Kami lagi kencan nih" sambil merangkul Ify. Ya... Jadi begitu deh, akhirnya aku, Andre, Ify, Rio bermain bersama di taman bermain ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
How Can I Move On?
Teen FictionDisclaimer: Cerita ini adalah cerita pertamaku yang memiliki banyak kekurangan. Harap dibaca dengan bijak :) --- Nina harusnya tahu sejak awal. Sejak mereka bertemu. Sejak dia tersenyum pada Nina. Sejak dia tertawa. Sejak dia tidak bisa menghilang d...