(Nina POV)
Sinar matahari masuk dari jendela kamar Ify, membuat mataku silau. Aku terbangun sebelum Ify bangun. Bangkit dari tempat tidur Ify. Aku yakin, walaupun ada gempa berkekuatan tinggi, Ify tak akan bangun. Jadi kubiarkan saja dia memeluk teddy bearnya. Aku mengecek smartphoneku. Ada 1 BBm.
* Nina, kok kemarin kamu ngehindar dari aku sih? Aku salah apa? (Sender : Andre)
Aku menyernyit bingung dan kemudian aku ingat kemarin aku kabur dari Andre.
* waktu itu aku buru - buru Ndre. (Sender : Nina)
Aku tak mengharapkan balasan dari Andre, tapi lima belas detik kemudian smartphoneku kembali bergetar di meja dekat tempat tidur.
* oh. Hari sabtu yang cerah ya. Mau jalan - jalan gak? (Sender : Andre)
Aku bingung dan akhirnya tak membalas BBm dari Andre.
When I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you areAnd when you smile
The whole world stops and stares for awhile
'Cause girl, you're amazing
Just the way you are'Aduh si bruno nyanyi kan... Siapa sih yang nelfon pagi - pagi begini? Pasti Mom!'
"Halo Mom? Ya ya aku sudah makan kok!"
Jawabku asal karena setiap hari jika aku menginap di rumah Ify, Mom pasti mengingatkan aku untuk tidak lupa makan teratur.
Siapa sangka, ternyata suara dari seberang sana bukan suara Mom! Aku terlonjak kaget.
"Eh.. Andre? Ngapain nelpon?"
"Pengen ngajak kamu jalan - jalan! Kamu lagi di mana?"
Tanya Andre.
"Heh? Aku lagi di rumah Ify"
"10 menit lagi aku udah ada di sana. Tunggu ya."
WHAT?!
Aku kelabakan, ngebangunin Ify, kalo Andre mau ke sini, dia malah bilang : 'bagus kan? Dia pengen ngajak kamu kencan.'
HAH?!?!
Ting - tong.
Hah? Siapa tuh? Jangan - jangan...
Buru - buru aku langsung keluar dari kamar Ify, turun dari tangga dan...
Andre ada di sana! Memakai kaos putih dan di double dengan kemeja kotak - kotak berwarna merah tak di kancing dan jeans hitam.
Lagi ngobrol sama Tante Kana! (Mama Ify)
Duduk di sofa yang biasa aku duduki.
Dan akhirnya... Dia noleh ke aku.
Deg deg deg.
Mana penampilan aku masih bangun tidur begini lagi, rambut acak - acakan, masih pake piyama, suara masih serak khas orang bangun tidur.
"Hhh Nina, sana cepat mandi!"
"Eh I-iya Ndre!"
Tante Kana hanya geleng - geleng kepala. Aku pun naik ke atas lagi dan masuk ke kamar Ify. Ngomong - ngomong... Dia mau ngajak jalan - jalan ke mana ya? Kucuran shower yang dingin membuatku mati rasa. Badanku pun sepertinya panas. Ahya. Tadi malam aku lupa makan.
Aku mulai merogoh tasku yang tergeletak tak berdaya di meja rias Ify. Ah! Hanya ada kemeja kotak - kotak berwarna merah dan jeans hitam lagi! Aaakhh dikira nya aku mau nyamain pakaiannya dia lagi. Ah, bodo amat lah.
Setelah merasa sudah rapi, aku turun dari lantai dua, membawa tas, smartphone dan dompetku. Dia melihatku dan tersenyum. Aku merasa pipiku memanas. Setelah berpamitan dengan Tante Kana aku pun mengekorinya dan duduk di belakang sepeda yang ia kendarai.
Angin menyibakkan rambut panjangku. Kami berdua terdiam, sibuk dengan pikiran masing - masing. Tapi, aku ingin bertanya. Hm... Mungkin sekarang saja aku bertanya padanya.
"Em... Ndre?"
"Ya?"
"Kita mau kemana?"
"Taman bermain."
Aku menyernyitkan dahiku, heran.
"Ngapain Ndre?"
Dia tidak menjawab, malah mempercepat laju sepedanya. Membuatku terjungkal ke depan.
"He-hey!"
"Hahahaha!"
Aku yakin sekarang dia sedang tersenyum jahat.
---
Read my another story :
1. Royal Academy
2. A-B-C-D Love
3. Princess Series [1] : The Overweight Princess
KAMU SEDANG MEMBACA
How Can I Move On?
Teen FictionDisclaimer: Cerita ini adalah cerita pertamaku yang memiliki banyak kekurangan. Harap dibaca dengan bijak :) --- Nina harusnya tahu sejak awal. Sejak mereka bertemu. Sejak dia tersenyum pada Nina. Sejak dia tertawa. Sejak dia tidak bisa menghilang d...