17

38 7 0
                                    

Maaf jika terdapat penggunaan kata baku dan tidak baku yang bertebaran disini. Bahasa indonesiaku sangat buruk!!💔😣 Dan kalian tahu,,?
Itu mungkin bisa merusak feel dalam cerita, jadi author mohon jika menemukan kalimat atau alur yang kurang rapi, jangan lupa komen ya. Biar aku bisa perbaikin🥰.

Love AUTHOR COMEL🌞>.<

CHAPTER BARU ADA DI BAWAH👇!!

❤️❤️❤️

Malam sunyi yang hanya di temani oleh suara angin dan bulan yang begitu indah jika di perhatikan dari jauh. Pandu menatap bulan dengan sendu dari bilik jendela sesekali menghela nafas beberapa kali.

Teguran dari Oliv membuyarkan lamunan Pandu yang sejak tadi memikirkan wanita yang masih saja menunggui benaknya. Andin yang sekaligus menjadi adik sambungnya.

"Kenapa melamun disini?" Tanya Oliv sambil membawakan secangkir kopi hangat untuk Pandu

Pandu tersenyum kecut lalu mengambil alih kopinya ," Aku masih belum percaya, bahwa bumi ini begitu kecil." Ucap Pandu mulai menyeruput kopinya

Tubuh Pandu terlihat begitu kokoh dan keras dengan balutan kemeja hitam yang masih ia kenakan. Kepulangannya dari tempat entah berantah itu membuatnya kini harus mengurusi kerjaan kantor Ayahnya, Andre.

"Seharusnya Mama cerita dari awal, bahwa Andin adalah anak kandung Mama." Kata Pandu masih enggan menatap wajah Oliv

"Mama tidak mau merusak citra Papa kamu, Pan-"

"Lalu Zeus?" Mata elang Pandu kini menatap tajam Oliv membuatnya memundurkan langkah

"Dia hanya temannya." Cicit Oliv

"Mama tidak tahu, Zeus itu sangat berbahaya. Kau sama saja membiarkan putrimu dibunuh." Ucap Pandu menaikkan suaranya lebih tinggi

"Dia tidak akan bisa menyakiti putriku. Anak itu sudah berjanji."

"Terserah. Aku hanya mengingatkan, mungkin putrimu benar. Kini kau terlalu hanyut dalam kehidupan nyaman mu saat ini."
Ucap Pandu lalu berjalan melewati Oliv

***

"Aku menyukaimu." Andin tersedak bukan karena minuman yang saat ini ia minum, tapi pengakuan yang terlalu mendadak dari temannya Zeus.

"Jangan bercanda, aku tahu kamu hanya ingin membuatku melupakan kesedihanku, bukan?" Kata Andin menaruh pelan gelas kosong di tangannya.

"Aku menyukaimu, apa itu kurang jelas, Andin?" Ulang Zeus dengan suara lebih lantang

"Berhenti mengucapkan kalimat itu! Aish- itu membuat perutku mual." Kata Andin

"Kamu memintaku untuk memberikan penjelasan bukan?" Ucap Zeus sembari memainkan gelas wine di tangannya

"Soal itu,, aku memang memintamu. Tapi ini terlalu mendadak. Kamu baru saja hampir membunuhku,"

"Benarkah?" Kali ini Zeus tersenyum tipis

"Hei- jangan membuatku merinding. Jangan pasang senyuman itu untukku, kamu dengar?" Ucap Andin menunjuk Zeus

"Andin.." Ucap Zeus pelan tak menghiraukan ucapan Andin

"Apa menurutmu, aku orang baik?" Tatapannya kini beralih ke arah bulan karena saat ini mereka berada di lantai paling atas di bagian restauran yang dindingnya menggunakan kaca hingga bisa memperlihatkan dunia luar.

WHENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang