19

45 7 0
                                    

Slow update:v

🌱🌱

"Aku sangat lelah," rengek Yuri saat mobil Zeus mulai melaju

"Aku akan mengantarmu langsung ke apartment. Aku sudah menyuruh pembantuku menyiapkan semuanya." Ucap Zeus sesekali melirik Yuri di sampingnya

"Benarkah? Kau sudah menyiapkan semuanya dengan matang." Ucap Yuri tersenyum malu

"Maafkan aku, karena tidak bisa menyambut mu dengan meriah." Sela Zeus merasa bersalah

"Aku datang kemari bukan untuk berkampanye, Zee." Ucap Yuri terkekeh

"Tapi tetap saja, aku merasa ini kurang."

"Kau tidak berubah sama sekali. Semua harus serba sempurna, " Sela Yuri menggeleng pelan

"Maafkanlah aku, itu sifat sejati ku." Komentarnya santai

***

Semburat cahaya masuk lewat jendela, sang empu pemilik kamar enggan untuk bangkit dari tidurnya.

Andin semakin menggeliatkan tubuhnya seperti ulat bulu mencari tempat ternyaman. Namun bunyi jam weker membuat pendengarannya terganggu.

"Ayah,,"

"Bisakah ayah matikan jamnya, aku masih harus tidur 15 menit lagi." 

Jam itu terus berdering membuat Andin harus bangun dengan cepat, kepalanya bahkan masih merasa pusing. Andin mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangannya. Sunyi.

Andin mendesah pelan dan mengambil secangkir air meneguknya hingga tandas.

"Aku masih saja belum terbiasa dengan kepergian Ayah, "

"Rutinitas ku hanya berbicara sendiri dengan benda mati. Biasanya ayah akan mengajakku bertengkar pagi-pagi karena aku telat bangun."

Andin memeluk lututnya dan memandangi foto mendiang ayahnya.
"Aku tidak yakin bisa melakukannya sendiri, aku rindu ayah." Andin menyembunyikan wajahnya kedalam dekapannya

Dering ponsel mengalihkan pikiran kosongnya dan mendapati nomer tak di kenal. Mungkinkah lowongan pekerjaan, dengan sigap Andin menjawab telponnya.

"Halo?" Andin menunggu beberapa saat hingga hanya suara deheman si penelpon  yang terdengar. Orang iseng kah? Andin kembali melihat layar ponselnya memastikan telpon itu masih terhubung.

"Halo, Siapa ya? " tak ada sahutan sama sekali, hal itu berhasil membuat Andin kesal.

Andin memutuskan panggilan.

Dering ponsel kembali berbunyi milik nomer penelpon yang sama. "Aduh, nggak ada kerjaan sama sekali ya? Nelpon pagi-pagi begini." Jawab Andin ngomel

"Ganggu orang tidur, Anda salah sambung!"

"Halo?" Terdengar suara di sebrang telpon Andin mengernyitkan keningnya berpikir orang ini penipu kah? Rentenir kah?

"Bapak kalo mau nawarin pinjaman saya tidak tertarik. Maaf pak ya, saya tutup telponnya." Ucap Andin

"Halo , tunggu."

"Apa lagi pak?." Kata Andin tak tahan

"Andin ya?" Ucap lelaki di sebrang ponsel

WHENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang