22

646 90 7
                                    

ReachBack

"Benarkah? Tapi ibu bilang kalau kita tidak boleh berdekatan dengan mereka kak" ucap jeonghan kecil pada lilly membuat lilly tersenyum.

"Benar, tapi menurut ku, tidak salah untuk berhubungan dengan mereka. Tidak semua dari mereka jahat kok" ucap lilly. Jeonghan kecil terlihat sedikit berfikir.

"Lalu lalu, bagaimana?" Tanya jeonghan kecil penasaran. Lilly pun mulai menggoda jeonghan kecil. Dengan pura pura tidak ingin memberi tau kepadanya.

"Aku tidak mau memberitahu mu. Nanti kamu mengadukan semuanya kepada bibi" ucap lilly membuat jeonghan kecil murung.

"Aku tidak akan membocorkan soal ini kepada ibu" ucap jeonghan kecil sambil memperlihatkan jari kelingking nya. Namun lilly tetap menggeleng.

"Kamu masih kecil jeonghan" ucap lilly. Jeonghan kecil sangat kesal bila ada yang bilang bahwa dia masih kecil.

"Aku sudah besar lilly!" Ucap jeonghan tak terima. Lilly yang senang meledek semakin meledek jeonghan kecil itu.

"Tidak, kamu masih kecil"

"Sudah besar!"

"Kalian selalu saja bertengkar" ucap seorang wanita yang datang mendekat pada jeonghan kecil dan lilly.

"Hai ibu" sapa jeonghan kecil membuat sang ibu tersenyum. Lalu sang ibu menatap lilly dengan tatapan yang tidak bisa jeonghan baca.

"Lilly" panggil sang bibi kepadanya.

"Iya bibi?"

"Datang lah temui paman mu. Dia ingin berbicara dengan mu" ucap nya. Lilly yang cukup terkejut menatap sang bibi bingung.

"Ada apa bi?" Tanya lilly, namun sang bibi tidak menjawab sama sekali. Melainkan memberikan kode kode yang jeonghan kecil tak tau. Tak lama lilly terlihat mengangguk dan pergi dari sana.

"Ibu, kenapa ayah memanggil kak lilly?" Tanya jeonghan kecil bingung.

"Ibu juga tidak tau, bagaimana kalau kita bergabung dengan adik adik yang lain?" Ucap sang ibu membuat jeonghan kecil lupa pada pertanyaan nya. Dengan cepat jeonghan kecil berlari menuju adik adik nya yang sedang bermain.

Selang satu jam, jeonghan kecil sudah merasa bosan. Karna jeonghan adalah anak yang memiliki tingkat penasaran yang tinggi, ia pun pergi keluar kamar bermain nya menuju ruangan ayah nya. Namun tidak ada siapa siapa disana.

Namun jeonghan kecil bisa mendengar ada suara teriakan teriakan dari ruangan bawah tanah. Ruangan itu adalah ruangan yang berfungsi untuk menghukum bangsanya yang melakukan kesalahan.

"Tunggu, jangan jangan!"

Dengan cepat jeonghan kecil berlari menuju ruang bawah tanah. Ia bisa melihat kini lilly yang derajatnya selalu dibanggakan, sedang di cambuk oleh ayah nya sendiri.

"Lilly!" Teriak jeonghan kecil dan langsung memeluk nya kecang.

"Ayah jahat! Ayah tidak boleh melakukan hal itu kepada lilly!" Teriak jeonghan kecil membuat lilly menatap jeonghan sendu.

"Jeonghan, aku sedang melakukan pelatihan, agar tubuh ku semakin kuat!" Ucap lilly dengan senyuman yang di paksa oleh nya.

Ucapan lilly membuat paman, bibi, serta penasihat ayahnya juga sang eksekutor terdiam bahkan tersentuh.

Lilly memang sangat terhormat disana. Masih remaja ia bisa mencontohkan hal hal baik pada anak anak kecil lain nya. Namun kesalahan yang ia lakukan sangat fatal.

Lilly menerima untuk di hukum dengan lapang dada. Tidak ada bentakan dari paman nya, dan dengan ikhlas ia menerima hukuman cambuk nya.

Namun, ia tetap berkata pada paman nya bahwa 'tidak semua vampire yang kita kira jahat, benar benar jahat'. Namun dengan berat hati, sang paman tetap harus mencambuknya. Itu sudah aturan.

[✔️]Who.Are.You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang