Epilog

934 84 17
                                    

kini seungcheol berada dirumah bersama jeonghan dan xiyeon dengan penuh rasa panik saat dapat telfon dari seokmin dan jisoo tadi. suara aneh yang tadi mereka dengar bukan lah berasal dari peti yang ditempati chan. tapi dari tikus yang berhasil masuk karna kelalaian mereka.

"aku tidak mau tau menau soal tikus itu. cari sampai dapat, aku benci tikus" ucap seungcheol kepada seseorang di sebrang sana melalui ponselnya sambil melihat ke arah jisoo dan seokmin tajam.

"baik tuan, saya akan ke lokasi anda segera" ucap jasa pembersih rumah itu yang langsung ditutup oleh seungcheol tanpa berbicara lagi. seungcheol pun langsung mendekati jendela dengan wajah murungnya.

"cheol" panggil jeonghan membuat seungcheol membalik badan nya. ia tau kalau seungcheol telah mati matian menahan amarah nya. jisoo dan seokmin hanya bisa menunduk ketakutan.

"aku batalin rapat untuk kesini lihat tikus doang han!" ucap seungcheol mengadukan kekesalan nya. jeonghan pun mengelus pundak seungcheol berkali kali.

"mereka juga panik cheol" ucap jeonghan. seungcheol lagi lagi menatap mereka berdua tajam, namun kembali menatap jeonghan dengan wajah 'ngambek' nya. seperti seorang anak kecil yang sedang belajar tentang sifat 'sabar'.

sedangkan xiyeon termenung menatapi kekasihnya yang belum juga bangun dari tidur panjang nya. seakan menulikan pendengaran nya terhadap seungcheol yang terus menerus mengeluh tentang kesal nya ia dengan jisoo dan seokmin.

"kenapa masih di sini?" tanya xiyeon membuat seungcheol terdiam dan menatap ke arah nya. begitu pun jeonghan. seokmin dan jisoo juga sama sama mengangkat kepala nya dan menatap kearah xiyeon yang masih mentapi chan yang tertidur.

"apa?" tanya seungcheol merasa tersinggung dengan ucapan xiyeon. xiyeon pun menatap kearah seungcheol dan jeonghan. menatap seakan akan dia tidak mengerti dengan jalan pemikiran seungcheol.

"kamu kesal karna kamu di telfon saat kamu ingin rapat, tapi sekarang kamu terus terusan merengek, kesal, marah, pada jeonghan. dan hal itu kamu lakukan tapi seakan akan kamu tidak tau kalau jisoo dan seokmin tersudut karna rengekan mu itu?! kenapa tidak pergi dan lanjutkan pekerjaan mu saja?!" ucap xiyeon berhasil membuat seungcheol terdiam. dan lagi lagi jeonghan sadar kalau seungcheol sedang menahan amarah nya.

ting! tong!

"a-aku akan membuka pintu nya" ucap jisoo yang langsung pergi ketika mendengar suara bel rumah nya. ruangan itu lagi lagi hening karna ucapan xiyeon tadi. namun tiba tiba jisoo berteriak memanggil seungcheol keras.

"apa lagi kali ini?!" teriak seungcheol pula yang pergi menuju pintu rumah, di ikuti dengan jeonghan dan seokmin.

"kenapa dia tidak memanggil ku?" gumam seokmin.

"ap-a..." ucap seungcheol ketika melihat siapa yang datang kerumah besarnya itu.

*~*

duduk diruang tamu dengan penuh keheningan bukan lah suatu hal yang baik bagi seokmin. bahkan soonyoung, minghao, dan jihoon yang sudah kembali dari agensi ikut berkumpul dengan keheningan itu.

"jadi, sekarang kalian berteman? dan kalian bekerja menjadi jasa pembersih rumah?" tanya sonyoung yang masih tidak percaya dengan kedua orang yang dihadapan mereka semua ini.

belum salah satu dari mereka menjawab, seungkwan bersama vernon datang dengan tawa canda yang meriah, namun diam seketika ketika melihat keramaian yang diselimuti keheningan disana.

"kenapa kalian sudah pulang?" tanya jihoon. seungkwan yang masih menatap kearah dua orang tersebut, menjawab tanpa melihat lawan bicaranya.

[✔️]Who.Are.You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang