09

784 109 5
                                    

"Wonwoo eonni!!!" Teriak seungkwan saat wonwoo baru saja sampai disana. Wonwoo pun meraih seungkwan, memeluk nya erat.

"Cobalah untuk ber diet kwan, lihat! Aku tak bisa memelukmu" ucap wonwoo saat memeluk seungkwan. Namun bukan amarah yang dilontar kan, malah tawa yang keluar dari mulutnya itu.

"Tinggal jeonghan eonni dan lilly" ucap seungkwan saat menatap kakak kakak nya itu. Mendengar ucapan seungkwan membuat wonwoo bingung.

"Lilly?" Tanya wonwoo. Seungkwan menatap wonwoo sambil mengangguk.

"Apa kamu melupakan lilly eon?" Tanya seungkwan. Wonwoo menggeleng. Lalu menatap yang lain nya.

"Kwan, kita belum tau lilly sudah bereinkarnasi atau belum" ucap jihoon pada seungkwan membuat seungkwan terdiam.

"Ah iya, aku lupa eon" ucap seungkwan sambil menundukan wajahnya.

Drtt... Drtt...

Tak lama dari acara peluk memeluk antara wonwoo dan seungkwan, ponsel jisoo berbunyi menandakan satu panggilan masuk di ponsel itu.

"Siapa eon?" Tanya minghao yang penasaran ketika melihat wajah saudaranya itu.

"Jeonghan. Apa dia tidak tau ya jalan ke arah sini?" Gumam jisoo. Lalu jisoo mengangkat telfon itu.

"Hal-"

"Hey penculik! Sekarang beritau aku dimana keberadaan mu! Jangan berani berani nya menyentuh adik ku, kalau tidak kamu akan ku bunuh!"

Mendengar ucapan jeonghan disebrang sana membuat jisoo menatap ponsel nya aneh. Seakan akan ponselnya yang salah. Bukan seseorang di sebrang sana.

Berbeda dengan jisoo yang menatap ponselnya aneh, saudara saudara nya mati mati an menahan tawa mendengar ucapan jeonghan tadi.

"Hm, akan ku share location ku. Segera lah datang" ucap jisoo yang langsung mematikan ponsel nya. Saat itu lah semua tertawa melihat wajah jisoo yang masih menatapi ponsel nya aneh.

"Apa dinegara dia menetap, dia menjadi orang gila?! Bodoh!" Ucap jisoo yang mulai mengetik kembali di ponsel nya dan menjauh dari adik adik nya.

"Aish, jihan pasti akan bertengkar lagi" ucap jihoon membuat wonwoo mengangguk.

"Benar. Aku sangat menantikan mereka saling menarik rambut" celetuk wonwoo membuat seungkwan, jihoon, dan minghao terbelalak.

"Eee, eon, sepertinya itu berlebihan" ucap minghao dengan wajah yang sulit dikontrol nya.

*~*

"Dasar penculik sialan! Untuk apa dia menculik gadis yang bahkan sudah siap menjadi seorang ibu" gumam jeonghan kesal.

Kini jeonghan sudah berada di depan salah satu perusahaan yang menjadi titik pusat kota seoul. Ia pun sudah menerima pesan dari seseorang yang mengaku jisoo itu.

Dengan segera jeonghan pergi menuju tempat itu sendirian. Sendirian? Ya. Karna nayeon memang ia suruh untuk kembali kerumah nya. Sengaja ia memberi liburan pada nayeon.

"Taxi!" Teriak jeonghan pada taxi yang lewat. Namun entah disengaja atau tidak, taxi itu melewati nya sedikit jauh. Membuat jeonghan harus berjalan lagi mendekati taxi itu.

Syush~

Jeonghan terdiam. Lebih tepat nya membeku. Angin ini pernah ia rasakan bertahun tahun lalu. Saat dirinya dan saudara saudaranya berlari menghindari kejaran para vampire.

Jeonghan langsung membalikan badan nya. Tak ada siapa siapa. Tidak, hanya ada satu orang yang berada di sana. Dengan ponsel nya, dan wajah nya yang tidak bersahabat.

[✔️]Who.Are.You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang