Human or Siren || 08

3.7K 352 33
                                    

Hello!
Call me Rahma, okay?
Jangan lupa tekan tombol bintangnya ya kawan ⭐

Selamat menikmati dunia halu!

Selamat menikmati dunia halu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Saat ini Calli berada di kamar Raskal. Sang ratu siren berkedok gadis SMA itu tengah mengobati luka-luka yang didapat oleh Raskal. Raskal memang menang, namun ia juga mendapat luka di wajahnya. Lebam terlihat di sudut bibir, pipi, dan pelipis.

Calli mengompres lebam itu menggunakan air es. Sesekali Raskal meringis saat kain yang terasa dingin itu mengenai lukanya.

Dengan iseng Calli menekan luka itu dengan kain yang dingin, hingga membuat Raskal mengeluarkan ringisan.

"Rasain! Jadi cowok bandel banget. Ngapain berantem sih? Heran, dipukul tadi keliatan santai, mukanya biasa aja, gak kesakitan. Giliran diobatin ngeringis," omel Calli. Raskal hanya bisa diam ketika Calli mengomelinya. Laki-laki itu nampak terlihat seperti seorang cowok yang sangat tunduk pada pacarnya.

Namun sayangnya, mereka berdua tak memiliki hubungan apapun.

"Kalo gak mau ngobatin ya gak usah!" ketus Raskal membuat Calli menghentikan kegiatannya.

Calli meletakkan kainnya di baskom berisi air es, "bagus deh kalo gitu. Jadi aku bisa istirahat. Obatin sendiri nih," ucapnya santai. Calli keluar dari kamar Raskal dengan wajah cerah.

Raskal melongo dibuatnya. Ia kira Calli akan tetap mengobatinya. Raskal berdecak pelan. Ia mengobati dirinya sendiri dengan sedikit tak ikhlas. Sesekali mulutnya akan mengeluarkan gerutuan.

"Ututu kasian anak ayah, berharap si doi peka, tapi sayangnya gak peka-peka," ledek Yoga melangkah mendekati Raskal. Rupanya pria paruh baya itu sejak tadi mengawasi Raskal dan Calli.

Raskal terkejut dengan kehadiran Yoga yang tiba-tiba. Remaja yang merupakan ketua geng itu memutar bola matanya malas, dengan tangan yang masih aktif mengompres luka lebam yang ia dapatkan.

Yoga duduk di hadapan Raskal. Ia memperhatikan lebam yang didapat Raskal. Tanpa diduga, Yoga justru menekan luka itu.

"AYAH!"

Yoga tertawa ngakak melihat putranya yang meringis sakit "heleh! Cemen banget sih, dulu ayah dapetin yang lebih malah,"

"Bodo amat, gak peduli," cuek Raskal.

"Ah masa? Padahal dulu ayah tuh pernah kena tusukan di perut,"

Raskal menatap ayahnya sejenak.

Human or Siren?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang