Dia berasal dari Pulau Sirenum Scopuli, Italia. Parasnya ayu bak dewi Yunani. Namun tak ada yang tau, apakah hatinya seindah wajahnya, ataukah tidak.
Dia sang ratu siren dari Pulau Sirenum Scopuli. Pemilik suara merdu namun menghanyutkan bagi siapa...
Hello! Call me Rahma, okay? Jangan lupa tekan tombol bintangnya ya kawan ⭐
Selamat menikmati dunia halu!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . .
Hari ini, adalah hari dimana SMA Majapahit berulang tahun. Para siswa sudah hadir sejak tadi. Wajah mereka terlihat sangat bersemangat.
Panggung luas namun tak begitu besar berada di tengah lapangan. Banner dengan logo SMA Majapahit terpampang jelas sebagai background panggung.
Anggota OSIS memang sudah merencanakan ini sejak awal. Berbekal persetujuan dari kepala sekolah serta ketua yayasan, acara ini dapat terlaksana.
Calli berjalan dengan riang. Binar cerah di wajahnya tak hilang sejak berangkat menuju SMA Majapahit tadi. Sesekali dirinya akan menyapa siswa lain yang berlalu-lalang di koridor sekolah.
Dari ujung koridor, seorang siswi menatapnya nyalang. Sorot mata benci ditujukan kepada Calli yang masih mengumbar senyum indahnya.
Namun kali ini ia hanya bisa berdiam, karena keadaan tak berpihak padanya sekarang.
Kembali ke Calli, gadis cantik itu tak sadar jika sedari tadi diperhatikan oleh sepasang mata tajam seseorang.
Derap langkah kaki yang mendekat membuat Calli membalikkan badannya. Dan siswa-siswi yang berada di koridor menyingkir untuk memberi jalan.
"Halo neng Calli," sapa Tirta genit.
"Hai juga," balas Calli dengan senyum manisnya yang mampu membuat semua orang terpana akan kecantikannya.
"Cantik euy," puji Alan membuat pipi Calli merona.
Raskal mendengus tak suka, "ganjen,"
Fatur melirik Raskal, "cemburu lo?"
Raskal mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ia menyedekapkan kedua tangannya di depan dada.
"Udah, mending ke lapangan," lerai Sagam melihat Fatur yang masih gencar menggoda Raskal.
Enam remaja itu berjalan beriringan menuju lapangan luas SMA Majapahit. Siswa-siswi yang memiliki rasa antusias tinggi sudah duduk di kursi yang telah disediakan di depan panggung.
Kursi-kursi itu ditata khusus untuk siswa-siswi SMA Majapahit, sementara untuk guru, tempat duduk mereka berada di barisan paling depan.
Sang ketua OSIS naik ke atas panggung bersama sekretaris OSIS. Keduanya membawa masing-masing dua lembar kertas berukuran persegi panjang.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi semuanya!" sapa Ghevan selaku ketua OSIS. Dia mengenakan rompi khusus anggota OSIS.
