Human or Siren || 32

1.8K 218 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Enam bus besar itu terparkir di parkiran sebuah hotel yang mewah. Grand Inna Malioboro. Hotel yang terletak di Jl. Malioboro No.60 itulah yang menjadi tempat penginapan mereka selama tiga hari.

Para siswa segera turun dari bus dengan membawa barang mereka. Seperti halnya dengan Raskal dan Calli. Sepasang kekasih yang selalu menebar keromantisan tanpa tau tempat itu kini melakukan hal seperti biasa.

Raskal membawakan koper tas milik Calli juga miliknya sendiri. Lelaki itu bahkan memakai jaket gengnya kepada Calli tanpa merasa keberatan. Inti Redneck yang kebetulan sudah bergabung dengan Raskal itu hanya bisa memutar bola matanya.

"Bucin teros!" sindir Alan namun tak ditanggapi oleh Raskal.

"Anak-anak, silahkan masuk ke kamar yang sudah dibagikan. Tiap kamar berisi empat sampai lima anak. Daftarnya akan dibagikan lewat grup kelas. Paham semua?!" suara Pak Bandi terdengar melalui toa yang dibawa.

"PAHAM PAK!" suara ratusan siswa-siswi SMA itu terdengar sedikit memekakkan telinga.

Mereka semua menuju ke kamar yang telah dibagikan. Namun Calli masih berada di tempatnya bersama inti Redneck.

"Kamar kamu dimana? Biar aku anter sampai ke kamar," tanya Raskal seraya merapikan rambut Calli.

"Kamar nomer seratus lima. Aku sekamar sama Ochi," jawab Calli jujur.

Raskal membulatkan matanya kala mendengar nama seorang gadis yang pernah mengganggu kekasihnya.

"Ochi?!" Calli mengangguk.

"Gak bisa dibiarin nih Kal. Protes sana! Sebelum Calli diapa-apain sama babunya mak lampir," kompor Fatur.

"Buruan Kal! Tuh, tuh! Liat tuh, mereka berdua udah sekongkol kayaknya," imbuh Tirta sembari menunjuk dua orang gadis yang tengah berjalan memasuki hotel seraya menatap sinis Calli.

Raskal mengepalkan tangannya. Ia melepas genggamannya pada tas Calli. Ia meletakkan tas itu di aspal dengan pelan sebelum berjalan menghampiri sang paman.

"Om! Pindahin Calli ke kamar lain!" perintah Raskal seenaknya. Ia menatap beberapa guru di depannya.

"Loh, kenapa Raskal? Apa ada masalah?" tanya Bu Arum heran.

"Ochi bahaya buat Calli. Saya gak mau Calli kenapa-kenapa!"

Para guru mengernyit heran. Lain halnya dengan Arya yang menghela napas.

Human or Siren?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang