Human or Siren || 20

2.2K 250 38
                                    

Hello!
Call me Rahma, okay?
Jangan lupa tekan tombol bintangnya ya kawan ⭐

Selamat menikmati dunia halu!

Selamat menikmati dunia halu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Derap langkah kaki menggema di koridor rumah sakit. Dua orang dengan umur yang berbeda itu berlari mendekati ruang UGD yang pintunya masih tertutup. Di depan ruangan itu, seorang remaja berpakaian seragam SMA, namun kemeja yang terdapat bercak darah itu duduk termenung di kursi tunggu.

Dua orang itu memelankan langkahnya. Mereka menghampiri remaja yang tengah duduk dengan kepala yang menunduk serta kedua tangan yang menyangga kepalanya.

Tanpa disangka, bogeman mentah dilayangkan dari lelaki dengan umur yang lebih muda kepada remaja yang duduk di kursi tunggu itu.

"Awsh..." ringis remaja yang terkena pukulan di bagian rahangnya.

"KENAPA LO BISA SAMPAI LALAI HAH?!" bentak lelaki yang seumuran dengan remaja itu, Raskal.

Iya, Raskal dan Yoga menuju ke rumah sakit setelah mendengar kabar yang tak mengenakkan dari Dio, orang yang Raskal percaya untuk menjaga Calli seharian ini. Namun belum ada sehari, Calli sudah tertimpa musibah. Hal itu membuat emosi dalam diri Raskal mendidih.

"Raskal, tenang!" tegur Yoga pada Raskal yang berusaha mengatur napasnya.

Raskal melirik Yoga dengan ekor matanya. Lelaki itu mengatur napasnya sesuai dengan apa yang dikatakan Yoga.

Ia menatap nyalang Dio yang tersungkur di lantai seraya memegangi sudut bibirnya yang telah mengeluarkan darah.

"Harusnya gue yang tanya sama lo," ucap Dio pelan seraya bangkit. Ia menatap Raskal tepat di matanya.

"Kenapa lo tega biarin dia sendiri di sekolah? Kenapa lo gak suruh temen-temen lo buat ngawasin dia? Lo tau kan? Calli itu pacar lo, dan pastinya, si Lita tambah benci sama Calli. Apa lo gak mikir sampai situ?" tekan Dio.

Raskal diam.

"Lo tau? Dendam Lita ke Calli itu besar. Dengan gak adanya lo dan temen-temen lo disekitarnya, itu dijadiin kesempatan buat Lita bisa bully Calli," lanjut Dio tak membuat Raskal membuka mulutnya.

Yoga hanya melihat kedua remaja itu dalam diam. Ia juga tak ada hak untuk mencampuri mereka.

"Om, saya pamit dulu," cetus Dio kemudian. Ia melirik sinis Raskal sebelum benar-benar menghilang dari penglihatan dua lelaki berbeda usia tersebut.

Raskal berdiri menatap kosong lantai rumah sakit. Ucapan Dio seakan menyentil hatinya. Ia merasa tidak becus sebagai pacar Calli. Mengapa? Mengapa ia meninggalkan gadis itu? Sementara musuh gadis itu sangatlah berbahaya, menurutnya.

Human or Siren?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang