.
.
.
.
.Ekornya yang biru terang serta beberapa sisik berwarna emas itu terlihat bergerak melawan arus. Sisik itu terus memancarkan kilau di bawah lautan dalam.
Sorot matanya menajam menatap arah ia berenang. Sinar matahari yang menembus masuk ke dalam perairan itu ia hiraukan.
Dia Calli. Hari ini, dia memutuskan untuk kembali ke Indonesia, sebelum suatu saat ia pergi dan menghilang dari negeri seribu candi.
Bukannya bagaimana, ia hanya masih penasaran tentang sosok ratu kidul, dan ia ingin sekali membalas perbuatan Lita kala itu.
Kalau ditanya, apakah kamu rindu Raskal?
Jawabannya memang iya. Namun hanya sedikit. Calli sudah bertekad, bahwa ia tak boleh benar-benar mencintai manusia. Karena pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang tak akan pernah puas pada suatu hal, dan omongan mereka saja kadang masih tergolong omong kosong alias tidak terjadi.
Calli tak mau sakit hati karena manusia, apalagi seorang lelaki seperti Raskal, yang memiliki banyak fans, terutama fans fanatik seperti Lita.
Sudah sekitar setengah hari Calli berenang. Jaraknya sangat jauh, membuat gadis itu kelelahan. Ia memutuskan untuk beristirahat sejenak di daratan.
Kepalanya menyembul dari balik permukaan air laut. Netranya menatap sekitar pantai yang tak terlalu ramai. Tatapannya terhenti pada area dekat gua kecil yang berada di dekat bukit. Ekornya bergerak membawanya kesana.
"Untung sepi," gumamnya lirih.
Ia menaikkan ekornya ke daratan. Calli mengusap tanda di dahinya. Seketika tanda itu hilang, diikuti dengan ekornya yang sudah berubah menjadi kaki.
"Laper," lirihnya memelas. Ia menatap sekitar pantai, mencari pedagang yang menjual makanan.
Namun sayang sekali, pantai disini tak seperti di Indonesia. Pantai ini memang memiliki toko makanan, namun lebih spesifik restoran.
"Terpaksa cari ikan nih. Haduh, masa nyebur lagi?" monolognya sedikit kesal.
"Oke ikan, maaf ya? Aku gak ada niatan bunuh kamu. Tapi aku pengen makan," ucapnya sembari menatap air laut yang bergelombang kecil itu.
Tanpa disangka, seekor ikan melompat dari permukaan jatuh tepat di hadapan Calli. Gadis itu membulatkan matanya. Ia mengerjap pelan, ia merasa, bahwa tadi ikan ini hanya meloncat kecil. Mengapa bisa sampai sini?
"Heh! Kamu kok gak pulang?" tanyanya sembari menoel tubuh ikan itu. Ikan itu cukup besar bila dimakan oleh satu orang.
"Makanlah. Aku diminta dewa untuk menyerahkan diri,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Human or Siren?
FantasyDia berasal dari Pulau Sirenum Scopuli, Italia. Parasnya ayu bak dewi Yunani. Namun tak ada yang tau, apakah hatinya seindah wajahnya, ataukah tidak. Dia sang ratu siren dari Pulau Sirenum Scopuli. Pemilik suara merdu namun menghanyutkan bagi siapa...