.
.
.
.
.Pencarian Shera sudah mulai dilakukan. Tentunya itu semua atas perintah langsung dari Yoga. Pria itu sudah tak sabar untuk bertemu dengan istrinya. Maka dari itu, ia kembali membuat laporan di kantor polisi dan meminta anggota Redneck generasi 1 dan 2 untuk membantu dirinya dalam mencari keberadaan sang istri.
Raskal sendiri tak kalah bahagia setelah diberitahu sang ayah. Remaja itu juga sudah tak sabar untuk melihat bagaimana rupa dari sang ibu yang selama ini ia impikan. Tak tanggung-tanggung, remaja itu bahkan tak segan meminta tolong pada rekannya yang merupakan ketua geng lain.
Sementara pencarian dilaksanakan, Jose justru tengah ketar-ketir. Ia bingung harus menyembunyikan Shera dimana lagi. Untuk pergi ke luar negeri pun pastinya sangat susah. Karena ia yakin, Yoga telah menyebar anak buahnya ke berbagai wilayah, termasuk bandara, tempat yang rawan untuk Jose kabur.
"Ah, sial! Pasti anak sialan itu yang kasih tau dia," Jose menggeram marah. Sebuah nama terlintas di benaknya, yakni Erkan. Pria itu sangat yakin, jika dalang dibalik ini semua adalah Erkan. Erkan yang memberitahukan kepada Yoga, kalau Shera masih hidup.
"Apa jangan-jangan, karena kalung itu?" Jose bertanya pada dirinya sendiri. Pikirannya melayang ke beberapa masa lampau. Seingatnya, ia pernah menyimpan kalung milik Shera di ruang pribadinya.
Bola mata Jose membulat. Pria itu menegakkan tubuhnya secara tiba-tiba.
"Kalung? Ruang pribadi? Dia berhasil bobol?"
Jose diam mematung. Ia tak percaya dengan semua ini. Bagaimana bisa ia seceroboh itu? Bagaimana bisa ia meninggalkan kalung yang merupakan sebagian dari identitas Shera? Dan...bagaimana bisa Jose meninggalkan mansion itu tanpa pengawasan bodyguard? Benar-benar ceroboh!
"Argh!" Pria itu berteriak seraya mengacak rambutnya frustasi. Ia benar-benar takut sekarang. Ia takut jika Shera dapat ditemukan oleh Yoga ataupun suruhannya.
"Vrenagon!" gumam Jose tak lama kemudian. Entah mengapa, terlintas dalam pikirannya untuk kembali mengadu domba Vrenagon dan Redneck, agar pencarian itu teralihkan dengan konflik baru antara dua geng itu.
"Liat aja, gue bakal hancurin Redneck sampai ke akarnya!"
Jose tersenyum miring membayangkan semua yang akan terjadi. Namun, yang namanya masa depan tak dapat ditebak bukan? Jose hanya membayangkan, sementara Dia yang menjalankan.
🦭🦭🦭
Malam ini Calli merenung di kamarnya, tepatnya di balkon. Gadis pemilik darah mermaid juga siren itu menatap lurus bulan purnama di atas sana. Bulan berwarna putih yang bersinar menerangi gelapnya malam. Entah mengapa, firasatnya mengatakan bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk di suatu hari nanti. Sesuatu itu tentunya akan berimbas kepadanya, dan juga kaumnya. Calli tak dapat mendeskripsikan bagaimana perasaannya sekarang. Antara resah, cemas, dan juga khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Human or Siren?
FantasiDia berasal dari Pulau Sirenum Scopuli, Italia. Parasnya ayu bak dewi Yunani. Namun tak ada yang tau, apakah hatinya seindah wajahnya, ataukah tidak. Dia sang ratu siren dari Pulau Sirenum Scopuli. Pemilik suara merdu namun menghanyutkan bagi siapa...