BAB 8 : AKHIRNYA, BERTEMU KAKAK ATLET VOLI (END)

283 66 12
                                    

Saat yang ditunggu oleh si gadis kecil nan imut pun tiba. Nishinoya juga sudah sampai di depan rumah Draken dan bersiap turun dari motor matic kesayangannya.

Ting tong!

Ceklek

"Yo! Bang Draken, pakabar neh?"

Draken mencoba mengingat sosok kecil dihadapannya, jambulnya mengingatkannya pada salah satu sahabat terbangsat tercintanya.

Kerutan di dahi menandakan bahwa saat ini Draken sedang berusaha mengingatnya, "Siapa? Kok tau nama gue? Mau cari siapa?"

"Buset, kagak inget? Adenya si Shuji blekping nih, ckckck parah,"

"Orang ganteng masa dilupain gini, parah sih." urat kekesalan seketika muncul pada dahi mulus Draken, "Hehe, neng cantik mana bang?" lanjutnya disertai sebuah cengiran, yang malah membuat Draken semakin ingin menggantungnya secara terbalik.

"Kak Noyaaaaaa,"

"Halo cantik~"

"Ayo kak, kita jalan."

Draken melihat anaknya yang kini terlihat sangat semangat, disertai mata yang berbinar. Persis seperti kakaknya, ketika di makanannya terdapat sebuah bendera.

Anaknya terlihat sangat cantik juga menggemaskan.

"Reuninya di mana?"

"Cafē, bang. Di cafē Halo Sembilan, deket kok dari gedung voli tim Karasuno."

"Sampe jam berapa?"

"Jam tujuh juga pada balik, bang."

"Lama amat."

"Iye, yang punya 'kan bininya teman gue."

"Lu punya teman?"

"Buset, sekate-kate kalau ngomong. Punya lah bang."

"Yaudah, hati-hati berangkatnya,"

"Minnie, jangan jauh-jauh dari kak Noya. Nurut sama kak Noya, kabari papah kalau sudah sampai."

"Oke~"

***

Tring!

Lonceng yang terpasang di atas pintu cafē pun berbunyi, menandakan bahwa ada pelanggan yang masuk ke dalamnya.

Nishinoya segera membawa Minnie ke tempat di mana teman-temannya berada.

Di sana sudah ada Tanaka Ryūnosuke beserta istrinya sekaligus pemilik cafē, Kageyama Tobio, Hinata Shouyo, dan Sugawara Koushi. Sedangkan, yang lainnya masih berada di jalan.

Minnie yang melihat itu pun tentunya sangat senang karena semua idolanya berkumpul, walaupun yang baru datang saat ini hanya beberapa.

Ingin rasanya melompat seperti yang biasa dilakukannya ketika merasa senang, tetapi dia tahan dan menggantinnya dengan sebuah senyuman yang disertai dengan binaran di matanya.

Hinata yang menyadari itu, segera memanggil Nishinoya, "BANG NOYAAAAA!"

"Aloh geys, orang ganteng kambek! Gyahahaha," ucapnya dengan percaya diri.

"Halo~ Namamu siapa, sayang?"

Seorang wanita cantik yang notabennya adalah pemilik cafē menyadari bahwa, ada seorang anak kecil yang sedang digandeng oleh mantan adik kelasnya, Shimizu Kiyoko atau yang sekarang ini sudah berubah menjadi Tanaka Kiyoko.

"Namaku Ryūguji (Y/n), aku biasa dipanggil Minnie."

"Lucunya, sini sayang duduk sama tante." ujar Kiyoko sang mantan manajer tim voli putra Karasuno, begitu melihat tingkah Minnie yang menggemaskan.

"Bang Noya, itu anak bang Noya?"

"Oh, kagak. Ini anak teman abangnya bang Noya."

Tring !

Tap tap

Tap

"Yo!"

"Halo~"

***

Suasana cafē sudah sangat ramai hari ini, dikarenakan semua anggota tim voli Karasuno baik yang putra maupun putri sudah berkumpul semua.

Minnie merasa hari ini adalah hari terbaiknya, dan tidak akan pernah melupakannya.

Hari di mana dia pertama kali bertemu dengan salah satu idolanya yaitu Nishinoya Yū yang merupakan adik dari om tercintanya, lalu menjadi dekat dengannya, setelah itu diajak ikut menghadiri reuni bersama dengan tim voli Karasuno.

Apalagi dirinya juga bisa melihat sang idola yaitu Michimiya Yui, secara langsung.

Baginya, Michimiya Yui bukan hanya sebagai idolanya semata. Tetapi, juga seorang yang pekerja keras, kapten yang peduli pada timnya, cantik, juga tentunya sangat ramah.

Minnie akan menceritakan semuanya kepada papahnya ketika dia pulang nanti. Menurutnya, sang papah harus tahu apa yang dirasakannya saat ini.

Minnie juga berterima kasih pada om Shuji yang telah mengajaknya bertemu dengan adiknya, yang mana hal tersebut menjadi awalan yang baik bagi Minnie untuk bertemu dengan sang idola.

'Aku sayang om Shuji'

'Aku sayang om Shuji'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PAPAH DORAKENGKUNG (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang