“Orang ganteng pulanggggg, yuhuuuuuu.”
“Ck, berisik lu!”
“Gyahahaha.”
Seperti yang dikatakan Shuji, hari ini adiknya pulang. Adiknya bernama Nishinoya Yū, yang berprofesi sebagai atlet voli sekaligus traveler. Berbeda dengan Shuji yang menjadi ketua geng sekaligus sebagai karyawan di sebuah perusahaan elite swasta.
Noya dan Shuji adalah adik-kakak, namun berbeda ibu. Ibu Shuji menikah lagi dengan pria lain idamannya, sedangkan sang ayah juga menikahi wanita lain yang merupakan ibu dari Nishinoya Yū.
Meskipun begitu, Shuji sangat menyayangi sang adik dan bangga padanya karena tidak mengikuti jejaknya sebagai ketua geng.
***
“Bang, anak siapa tuh? Anak lu sama cewek yang mana lagi?”
Urat kekesalan kini muncul di dahi Shuji, di lemparnya bantal sofa dan tepat mengenai wajah juga jambul sang adik yang memiliki warna senada dengannya.
Bugh!
“Otak lu ketinggalan di negara mana? Atau jangan-jangan kepala lu sering kena bola, akibatnya otak lu jadi pindah ke tempat yang salah?” ucapnya dengan rasa kesal. “Ini anak teman gue.”
“Owalah, teman yang mana? Lu punya teman emang, bang?”
Shuji yang saat ini tengah bersiap kembali untuk melempar kepala sang adik menggunakan bantal, langsung mengurungkan niatnya begitu melihat ekspresi keponakannya itu.
Sebuah ekspresi yang bercampur bahagia, terkejut, heran, dan aneh ketika melihat kehadiran salah satu idolanya dan tentunya melihat kelakuannya bersama sang adik.
Tak lama, Noya pun kembali setelah membersihkan dirinya.
Shuji menceritakan padanya kalau anak perempuan yang bersamanya kini, sangat menyukai bola voli juga mengidolakan Michimiya Yui. Kapten dari tim putri Karasuno.
Nishinoya mengangguk paham sebagai jawaban, dan rencananya dua hari lagi dia beserta tim voli putra maupun putri akan mengadakan reuni.
“Neng cantik, dua hari lagi abang kan mau reuni nih bareng tim voli karasuno. Nah, neng cantik mau ikut?” Minnie yang mendengar kesempatan bagus itupun tidak akan melewatkannya begitu saja, tapi dia tetap harus meminta izin pada sang papah bagaimanapun juga.
“Mauuuu, tapi Minnie harus bilang ke papah dulu.” jawaban dari anak perempuan menggemaskan itu, membuat Nishinoya tersenyum seraya mengacungkan kedua ibu jarinya dan mengusap surainya dengan lembut.

KAMU SEDANG MEMBACA
PAPAH DORAKENGKUNG (END)
RandomIf you are reading this story on any other platform OTHER THAN WATTPAD OR OFFICIAL ACCOUNT, you are very likely to be at risk of MALWARE attack. If you wish to read this story in it's ORIGINAL, SAFE, FORM, please go to >> https://www.wattpad.com/use...