Chapter 31. Ratu yang serakah

57 5 0
                                    


“Nggak.”

“Iya.”

Mendapat dua jawaban berbeda membuat gadis dengan rambut kuncir kuda itu mengernyit. Alea menatap Zacky dengan melotot.

“Kenapa? Lagian kita kurang satu orang.” Kata Zacky datar.

Alea menghela nafas kesal. Ia tau jika kurang satu orang. Tetapi bisa kan jika anak lain saja?! Masalahnya gadis berambut kuncir kuda itu adalah Dinar. Saingan Alea dalam kelas. Dan Alea sangat tidak suka dengannya. Lihat saja sekarang, gadis itu tersenyum senang ketika Zacky menyetujui jika dia bergabung.

Cih senyum licik. Batin Alea.

“Ngajak tempur kayaknya.” Bisik Bella pada Alea.

“Akan gue ladenin. Lihat aja.” ujar Alea menggebu.

Daniel dan Gani yang sedari tadi hanya menonton, tersenyum miring. Mereka melihat sorot mata Alea yang berbeda. Sorot mata perlawanan dan penuh ambisi.

“Gue lihat adanya persaingan.” Bisik Daniel pada Gani.

Gani mengangguk. “Kita lihat aja. Siapa yang akan menang.”

“Mau taruhan? Gue gadis kuncir kuda itu.” kata Daniel.

“Kenapa bukan si Alea?”

“Menurut informan gue. Alea payah dalam praktik olahraga. Dia hanya juara di akademik. Selebihnya masih standar rata-rata.”

“Sejak kapan lo cari informasi tentang dia?”

“Sejak dia cium pipi Zacky. Gue penasaran sih.”

“Kurang kerjaan.”

“Gimana? Lo dukung siapa?”

“Alea deh.”

“Oke. Kalah lo harus bayarin utang gue ke Bu Lilik ya.”

“Terus gimana kalau gue yang menang?”

“Gue jajanin seminggu deh.”

“Oke. Deal.”

“Oke anak-anak. Sudah mendapat kelompok semua?” tanya Pak Fahmi.

“Sudah.” Jawab anak-anak serempak.

“Bapak beri waktu setengah jam untuk kalian berlatih. Jangan lupa ajari teman sekelompok kalian yang belum bisa. Setelah setengah jam, bapak akan tes satu persatu apakah kalian memahami benar teknik-teknik tersebut.”

Setelah mengatakan itu semua, pak Fahmi meninggalkan lapangan untuk kembali ke kantor karena sedang di panggil kepala sekolah. Semua murid pun berlatih dengan kelompok masing-masing. Ada juga yang malah bermain-main dan malah duduk berteduh dibawah pohon. Seakan mereka sudah professional sehingga tidak perlu berlatih.

Begitupun dengan Zacky, Gani dan Daniel. Mereka ikut berteduh dibawah pohon tidak mempedulikan ketiga gadis yang berlatih dengan serius ditengah lapangan itu. Sampai Dinar berlari kecil menghampiri Zacky untuk minta diajarkan salah satu teknik yang tidak ia bisa.

Alea yang melihat itu merasa kesal. Ia juga tidak bisa bermain basket. Bahkan teknik dasar yang dipraktekkan Daniel tadi tidak bisa ia terapkan. Ia hanya bisa mendribbling bola meskipun dengan langkah yang masih berantakan. Tetapi melihat Zacky sama sekali tidak merespon ajakan Dinar membuat Alea tersenyum miring.

Rasain ditolak. Batin Alea.

“Dih lihat tuh, Le. Si playboy beraksi untuk dapetin mangsanya.” Ucap Bella tiba-tiba sambil melihat Daniel yang sekarang malah mengajari Dinar.

Virgo VS Scorpio [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang