Chapter 4. Salah Tempat

146 21 2
                                    

Happy Reading💙

-----
Jam pelajaran berikutnya telah dimulai tetapi guru pengajar masih belum juga datang. Untung saja tadi Alea langsung kembali ke kelas jadi ia tidak akan ketinggalan pelajaran berikutnya. Baru saja menempatkan bokongnya pada bangku, sebuah suara sudah membuatnya terlonjak.

"Bener-bener ya lo, ditungguin di perpustakaan ternyata udah balik kelas duluan." Semprot seorang gadis yang kini duduk di sebelah Alea. Sedangkan Alea hanya nyengir sambil mengangkat dua jarinya ke udara.

"Ngapain aja di kamar mandi, bertapa?"

"Enak aja. Nggak lah."

"Terus? Kemana aja?"

"Tadi itu.. Udahlah gue nggak mau jawab. Jangan Tanya alasannya."

Bella hanya memandang temannya itu dengan datar. Lalu diam-diam menghitung dalam hati. Saat sampai pada angka tiga tiba-tiba teman sebangkunya -Alea- menyerocos tanpa henti menceritakan kemana aja ia barusan.

"Masak gue di tuduh nyuri mangga. Kurang kerjaan banget kan, Bell? Pokoknya gue lagi kesel banget sama manusia es itu." Finalnya.

"Siapa dia? Lo kenal?" Tanya Bella penasaran. Alea menggeleng.

"Le, kata lo dia satu sekolah sama kita tapi lo nggak kenal? Kebanyakan pacaran sama buku sih, jadi kuper kan lo!"

"Gue nggak peduli. Pokoknya gue lagi kesel hari ini. Ini semua gara-gara si bunglon yang udah merusak pagiku."

Bella hanya menggelengkan kepalanya mendengar celotehan temannya ini. Tidak habis pikir, masih saja menyalahkan orang lain saat dirinya terpojokkan.

"Pulang sekolah nanti gue akan buat kue lalu akan gue masukin wasabi sebanyak-banyaknya buat si Bunglon."

"Jangan, Le." Cegah Bella panik.

"Kenapa?"

"Nanti Bang Alan sakit."

"Ya biarin. Biar nggak molor aja kerjaannya."

"Awas aja lo sampe buat Bang Alan gue sakit." Ancam Bella dengan tatapan sinisnya.

Alea melongo tidak percaya. "Lo temen gue apa bukan sih?"

"Temen lo."

"Trus kenapa malah belain Bang Alan?"

"Karena gue suka Bang Alan." Mata Bella berbinar-binar saat mengingat Alanard kakak dari Alea.

Alea memejamkan matanya kesal. Bisa-bisanya manusia di depannya ini lebih membela orang yang dia sukai daripada temannya sendiri. Benar-benar tidak habis pikir. Apalagi ingat kata-kata Bella waktu itu. Saat lo suka seseorang, dunia serasa hanya milik lo, Le. Hanya ada lo dan dia.

Lalu pikirannya tertuju pada seorang lelaki yang memergokinya tadi. Lelaki tampan dengan wajah dinginnya yang menarik perhatiaan Alea. Tanpa Alea sadari senyum manisnya terlukis.

Siapa ya dia? Kok aku nggak pernah lihat sebelumnya. Batinnya.

Imajinasi Alea buyar kala seorang guru berdehem tepat di depannya. Alea gelagapan melebarkan matanya ketika di tatap oleh Bu Endah.

"Ngelamunin apa Alea sampai senyum-senyum sendiri gitu?"

"Eh nggak kok Bu, bukan apa-apa hehe." Jawabnya canggung.

Astaga bodoh sekali! Rutuknya dalam hati.

Bu Endah pergi menuju bangkunya sambil geleng-geleng kepala. Sedangkan Bella yang di sampingnya malah cengengesan.

Virgo VS Scorpio [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang